Pengertian Kegemukan Deskripsi Teori 1. Pengetahuan tentang Gizi

Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah berat badannya, mula-mula sel lemak akan bertambah besarnya dan kemudian bertambah banyak jumlahnya Merdikoputro dalam SUARA MERDEKA, Senin 20 September 2009.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegemukan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup stress, metabolisme tubuh, dan keturunan. Faktor eksternal mencakup pengetahuan, pola makan, ketidakseimbangan antara aktifitas tubuh dan konsumsi makanan http:ide.wikipedia.orgwikidiet, diakses 18 Maret 2011. Walaupun berbagai faktor berperan sebagai pemicu kegemukan, namun timbulnya kegemukan lebih ditentukan oleh banyaknya asupan kalori dan terlalu sedikitnya aktifitas dan olahraga. Hal ini sesuai dengan hasil penelitia WHO yang menyatakan bahwa akar masalah kegemukan terletak pada kurangnya aktifitas fisik dan salah dalam pola makan, seperti mengkonsumsi makanan tinggi kalori, makanan berlemak dan makanan mengandung gula WHO, diakses 18 Maret 2011. Menurut Haman Hadi 2005, obesitas disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antar asupan energi energi intake yang melebihi energi yang digunakan energi expenditure. Garrow 1980 mendefinisikan obesitas sebagai kondisi abnormal atau kelebihan lemak serius dalam jaringan adiposa sehingga mengganggu kesehatan. Salah satu kebutuhan dasar manusia untuk hidup adalah makan tetapi sering manusia makan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Seseorang makan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya sekuler, misalnya makan untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang yang tidak pernah terpuaskan, makan untuk mengatasi rasa marah, sedih, ataupun kecewa yang sedang dialami, makan juga dapat dipakai untuk mengungkapkan rasa syukur dan bahagia yang dapat dilihat pada upacara-upacara Misnadiarly, 2007: 45. Keadaan makan yang sering disebabkan oleh pengaruh psikologis maupun sosial budaya menjadikan pola makan tidak sehat. Kebanyakan budaya makan tersebut memakan makanan mengandung kalori yang tinggi. Jika komposisi menu harian menyimpang dari aturan dan menu orang modern cenderung lebih berat dan berlemak produk susu, gorengan, produk bergajih. Model menu tersebut tergolong tidak seimbang, maka kalori yang diterima oleh tubuh cenderung berlebihan Nadesul, 2006: 93.

d. Dampak Kegemukan

Status gizi lebih dalam bentuk gemuk dan obesitas berisiko lebih besar terhadap penyakit hipertensi, jantung, diabetes, dan kanker selanjutnya berdampak pada makin meningkatnya angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, upaya pencegahan segera perlu dilancarkan agar masa transmisi pola hidup dan pola makan di masa depan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat yang membebani kehidupan bangsa dan negara Soekirman, 2000.