Tempat dan Waktu Penelitian Populasi

14 Mengungkap kebiasaan makan. Informasi yang menggambar kan tentang kebiasaan dalam mengkonsu msi makanan. 1. Perilaku makan 2. Teknik olah makanan 3. Jenis makanan yang digemari 2, 3, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 24, 26 1 4, 5, 6, 11, 13, 16, 17, 18, 23, 25 III. Kegem ukan Mengukur status gizi. Pengukuran antropometri IMT. 1. Tinggi badan 2. Berat badan 1 2 2. Scoring Scoring adalah penilaian yang digunakan pada masing-masing variabel, antara lain: a. Kegemukan Pengukuran dilakukan dengan menggunakan parameter antropometri, yang kemudian digolongkan ke dalam status gizinya. Setelah diketahui IMTnya, kemudian dikategorikan ke dalam golongan overweight atau obesitas. Golongan overweight jika IMT 25,0-27,0 sedangkan golongan obesitas jika nilai IMT 27,0. Scoring ini menggunakan pedoman dari Depkes, 1994. b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan ibu tentang gizi diukur melalui angket yang berisi pernyataan seputar gizi pengertian gizi, unsur gizi, fungsi gizi, sumber gizi, menú seimbang, dan pengolahan makanan, kegemukan, faktor-faktor penyebab kegemukan, penyakit yang timbul karena kegemukan, serta perilakupola makan. Masing- masing pernyataan diberi 2 alternatif jawaban, yaitu “benar” atau “salah”. Responden diminta memberi penilaian yang benar terhadap pernyataan tersebut, jika pernyataan tersebut dianggap benar maka responden diminta mencentang di kolom benar dan jika pernyataan tersebut salah maka responden diminta mencentang di kolom salah yang telah disediakan. Untuk pilihan jawaban yang benar diberi skor 1 sedangkan jawaban yang salah skornya 0. Skor tertinggi yang dapat diperoleh adalah 25 1x25item, dan skor terendah adalah 0 0x25 item. Semakin tinggi skor jawaban, semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang gizi yang dimiliki oleh ibu. Sebaliknya, semakin rendah skor jawaban, maka pengetahuan ibu semakin kurang. c. Pola makan Pola makan diukur dengan menggunakan metode food frequency dan angket tentang kebiasaan makan. Food frequency adalah cara memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun Supariasa, dkk, 2002: 98. Daftar isian digunakan untuk mengungkap pola makan yang dilihat dari frekuensi terhadap beberapa jenis makanan yang dikonsumsi. Daftar isian diambil dari contoh Supariasa dkk 2001: 295, yang berisi nama bahan makanan sudah ditentukan, dan skala food frequency 1xhari, 1xhari, 4-6xminggu, 1-3xminggu, 1xbulan, 1xtahun. Untuk memudahkan penilaian, hasil dari food frequency diangkakan, skor yang digunakan sebagai berikut: 1xhari skor 5, 1xhari skor 4, 4-6xminggu skor 3, 1-3xminggu skor 2, 1xbulan skor 1, 1xtahun skor 0 atau tidak