Kesimpulan Saran Pengaruh ekstrak tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap mortalitas ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman cabai (Capsicum frutescens)

47 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemberian ekstrak tanaman patah tulang Euphorbia tirucalli dapat mempengaruhi mortalitas ulat grayak Spodoptera litura 2. Nilai LC50 ekstrak tanaman patah tulang terhadap mortalitas ulat grayak pada 24 jam setelah aplikasi sebesar 5,31

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Perlu diperhatikan pada proses pembuatan esktrak tanaman patah tulang lebih baik dioven untuk mempercepat pengeringan 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuat perbedaan waktu pencelupan larutan ekstrak tanaman patah tulang pada pagi atau sore yang paling efektif untuk mempercepat mortalitas ulat grayak Daftar Pustaka Abdi, R, 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya dalam Sistem Biologis, Jurnal Belian, Vol.9, No.2, 196-202, Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak. Arifin, M, 1991. Bioekologi, serangan dan pengendalian hama pemakan daun kedelai. Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kedelai. Malang, 8-11 Agustus 1991. Arneti, Khairul U, dan Kamala N P, 2016. Review Article: Aktivitas ekstrak heksan tumbuhan patah tulang Euphorbia tirucalli Euphorbiaceace terhadap telur Crocidolomia pavonana Lepidoptera Crambidae A.R, Syamsuddin, Damaianti, S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Badan Litbang Pertanian, 2006. Laporan Hasil Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Cahyadi, R, 2009. Uji toksisitas akut ekstrak buah pare terhadap lara Artemia salina L dengan metode Brine Shrimp Lethality Test BSLT Universitas Diponegoro Repository.5: 1-8 Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Djojosumarto, P, 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius: Yogyakarta Djunaedy A, 2009. Biopestisida sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman OPT yang Ramah Lingkungan, EMBRYO 6 1: 88-95 Fadhil, 2013. Perhitungan LC 50 dari BSLT. Net.id Grace S, Baud., Meiske S., dan Harry S.J., 2014. Analisis senyawa metanolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol batang tanaman patah tulang Euphorbia turucalli dengan metode Brine Shrimp Lethality Test BSLT. Program studi kimia FMIPA UNSRAT Manado Ghozali, Imam, 2009. Ekonometrika – Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Diponegoro: Semarang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Harbone, JB, 1987. Metode Fitokimia. Padmawinata K, Soediro I, penerjemah; Niksolihin S, editor. Bandung: Penerbit ITB. Terjemahan dari Phytochemical methode Harpenas, A dan Dermawan, 2010. Budi daya cabai unggul. Jakarta: Penebar Swadaya Hidayati, Nurul N., Yuliani., dan Kuswanti, Nur, 2013, Pengaruh ekstrak daun suren dan mahoni terhadap mortalitas dan aktivitas makan ulatpada kubis, Jurnal LenteraBio, 2 1, 95-99 Istirochah ,Nurhidayati, P, Anis S, Djuhari dan A. Basit, 2008. Pertanian Organik, Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang, Malang. Kalsoven, L.G.E, 1981 The Pets of Crops In Indonesia. Revised And Translated by P.A. Van der Laan. PT. Ictiar Baru. Van Hoeve. Jakarta. Marwoto dan Suharsono, 2011.Strategi dan komponen teknologi pengendalian ulat grayak Spodoptera lituraFabricius pada tanaman kedelai. Jurnal Litbang Pertanian. 27 4 : 131-136. Mulyana, 2002. Ekstraksi Senyawa Aktif Alkaloid, Kuinone, dan Saponin dari tumbuhan kecubung sebagai larvasida dan insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti Skripsi. Departemen Kimia, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor Nurdiansyah, F, 2011. Dasar perlindungan tanaman hama. Universitas Jambi Nuryati Dian, 2011. Tanaman Obat. Ilmu Pengetahuan Teknologi Prabowo, T, 2002. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Jakarta: Bumi Aksara Pracaya, 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya Rabbani, S, 2015. Efikasi Tanaman sebagai Lavasida pada Larva Aedes aegypti. Penelitian ilmiah dalam efikasi ekstrak tanaman Diakses 21 April 2016 Robinson, T, 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung: ITB Sandriani, Oratmangun, A, Fatimawali, dan Widhhi B, 2014. Uji toksisitas ekstrak tanaman patah tulang Euphobia tirucalli L. terhadap Artemia salina dengan metode brine shrimp lethality test sebagai studi pendahuluan potensi anti bakteri. Program studi Farmasi UNSRAT Manado Scheuer, J. S, 1994. Produk Alami Lautan. Cetakan pertma. IKIP Semarang Press. Semarang Setiawati, Wiwin., Rini, Murtiningsih., Neni, Gunaeni., Tati, Rubiati, 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya Untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT. Balai Penelitian Tanaman Sayuran: Bandung. Sjam S, Surapati U, Rosmana A, dan Thamrin S, 2011. Review Article: Teknologi Pengendalian Hama dalam Sistem Budidaya Sayuran Organik. J. Fitomedika 73: 142-144. Soekarna, D, 1985. Ulat grayak dan pengendaliannya. Pertanian 4: 65-70 Supriyanto dan Luviana I, 2010. Pengruh pemberian getah patah tulang secara topikal terhadap gambaran histopatologis dan ketebalan lapisan keratin kulit. Prosiding seminar Biologi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Suwahyono, U, 2013. Membuat Biopestisida. Penebar Swadaya: Jakarta Tanada, Y. And H, Kaya, 1993. Insect Pathology. Academy Press Inc. Tokyo. Toronto. P:366 Toana MH dan Nasir B, 2010. Studi bioaktif dan isolasi senyawa bioaktif tumbuhan Euphorbia tirucalli L. Euphorbiaceae sebagai insektisida botani alternatif. J Agroland 171: 47-55 Tobing, R, 1989. Kimia Bahan Alam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan tenaga Kependidikan. Jakarta 51 Lampiran 1: Perhitungan Statistika Tabel 1 : Tabel Probit Persentase Probit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 - 2,67 2,95 3,12 3,25 3,36 3,45 3,52 3,59 3,66 10 3,72 3,77 3,82 3,87 3,92 3,96 4,01 4,05 4,08 4,12 20 4,16 4,19 4,23 4,26 4,29 4,33 4,36 4,39 4,42 4,45 30 4,48 4,50 4,53 4,56 4,59 4,61 4,64 4,67 4,69 4,72 40 4,75 4,77 4,80 4,82 4,85 4,87 4,90 4,92 4,95 4,97 50 5,00 5,03 5,05 5,08 5,10 5,13 5,15 5,18 5,20 5,23 60 5,25 5,28 5,31 5,33 5,36 5,39 5,41 5,44 5,47 5,50 70 5,52 5,55 5,58 5,61 5,64 5,67 5,71 5,74 5,77 5,81 80 5,84 5,88 5,92 5,95 5,99 6,04 6,08 6,13 6,18 6,23 90 6,28 6,34 6,41 6,48 6,55 6,64 6,75 6,88 7,05 7,33 99 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 7.33 7,37 7,41 7,46 7,51 7,58 7,65 7,75 7,88 8,09 Tabel 2: Data Hasil Pengamatan Mortalitas Ulat Grayak Setelah 24 Jam Setelah Aplikasi Konsentrasi Log 10 Konsentrasi Ulangan Total Ulat Jumlah Ulat mati Mortalitas Mortalitas Terkoreksi Rata-rata Mortalitas Terkoreksi Nilai Probit Nilai Lc 50 - 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 - - - 3 0,48 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 4 1 1 2 1 40 10 10 20 10 40 10 10 20 10 18 4,08 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 4 0,60 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 3 2 3 1 2 30 20 30 10 20 30 20 30 10 20 22 4,23 5 0,70 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 4 5 5 6 4 40 50 50 60 40 40 50 50 60 40 48 4,95 6 0,77 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 6 6 5 7 6 60 60 50 70 60 60 60 50 70 60 60 5,25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Keterangan: Rumus Mortalitas Terkoreksi: Mortalitas Terkoreksi = jumlah mortalitas perlakuan− mortalitas kontrol ulangan yang sama −jumlah ulat yang mati pada kontrol Dari grafik hubungan antara log 10 konsentrasi sumbu x dengan nilai probit sumbu y didapatkan persamaan y = 4,274x + 1,902 dan R 2 = 0,917 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Penentuan LC 50 konsentrasi yang menyebabkan kematian sebesar 50 50  nilai probit y = 5 dilihat dari tabel probit, x = log konsentrasi. Perhitungan LC 50 dari persamaan regresi y = 4,274x + 1,902 dan R 2 = 0,917 adalah sebagai berikut: 5 4,274x + ,92 x 5 − ,92 4,274 x ,7248479 7 Antilog dari x ,7248479 7 LC 5 5,3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Lampiran 2 SILABUS Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas : X Semester : Ganjil Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 57 KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Media, Alat dan Bahan 1.1 Mengagumi, menjaga,melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi menurut agama yang Ruang Lingkup Biologi:  Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan Mengamati : Mengmati kehidupan di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan ilmu biologi Menanya : Apakah biologi, apa yang dipelajari, apa metode ilmiah dan keselaatan kerja? Observasi : Sikap ilmiah saat pengamatan, melaporkan secara lisan, dan saat diskusi untuk lembar 4 x 45 menit  Laboratorium dan sarana peralatan praktikum  Buku panduan praktikum  Buku biologi dan internet 58 dianutnya  Cabang- cabang ilmu dalam biolgi dan kaitannya dengan pengembanga n karir di masa depan  Manfaat mempelajari bagi diri sendiri dan lingkungan serta masa depan peradaban bangsa  Metode ilmiah  Kesehatan, keselamatan kerja Menalar :  Melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam  Melakukan studi literatur tentang cabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi, metode ilmiah dan kesehatan keselamatan kerja  Diskusi tentang penelitian biologi dengan menggunakan metode ilmiah  Mengamati contoh jurnal penelitian biologi tentang format dan mengamati komponen dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi Mencoba: Mendiskusikan hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup bi0logi, cabang-cabang ilmu biologi, metode ilmiah, dan kesehatan keselamatan kerja untuk menguatkan pemahaman tentang ruang lingkup biologi pengamatan Portofolio: Membuat laporan, kesesuaian format, isi, dan komunikatif dalam berbahasa Tes: Pilihan ganda dan uraian  Jurnal atau artikel penelitian biologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Menyimpulkan : Menyimpulkan pelajarn yang telah dipelajari dan mengomunikasikan secara lisan ruang lingkup biologi 2.1 Berperilaku ilmiah jujur,disiplin,tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas 3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan, melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja 60 4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Biologi KelasSemester : X I satu Materi Pokok : Ruang Lingkup Biologi Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi