52
yang mutunya kurang baik termasuk disiplin guru dan siswanya di sekolah banyak berkaitan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah
Dari kajian teoritik dan hasil penelitian terdahulu tersebut, akan dipergunakan oleh peneliti sebagai landasan pemikiran ilmiah dalam
melakukan penelitian ini, yakni dalam merumuskan definisi konseptual, operasional dan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun kisi-kisi
instrumen penelitian.
C. Kerangka PikirParadigma
1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisiplinan
Guru
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti
diungkapkan Supriadi 1998 dalam Mulyasa 2004: 24-25, bahwa terdapat keeratan hubungan antara mutu kepala sekolah dengan berbagai
aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dalam pada itu kepala
sekolah bertanggungjawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
. Kepala sekolah terbukti menunjukkan peranan kunci dalam menegakkan disiplin sekolah, melalui kemampuannya dalam mengelola
sekolah, memberikan teladan kepada siswa dan guru, Supriadi, 1998: 347-348.
53
Faktor kepemimpinan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap kedisiplinan guru selaku bawahannya. Hal ini disebabkan karena tingkat
kedisiplinan guru bisa tumbuh tergantung dari bagaimana seorang kepala sekolah memperlakukan guru sebagai mitra kerjanya. Bagaimana upaya
seorang kepala sekolah agar mendorong timbulnya kemauan yang kuat dan penuh semangat serta percaya diri para guru, memberikan bimbingan dan
mengarahkan para guru memberi kepercayaan dan keyakinan kepada para guru, bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Memberi kesempatan
dan peluang untuk maju, demi kemajuan organisasinya, serta memberikan sugesti dan menciptakan rasa aman bagi para guru selaku bawahan.
Dengan demikian maka kesadaran untuk berdisiplin itu bisa tumbuh bukan karena perasaan terpaksa, atau dipaksa oleh keadaan, namun karena
kesadaran dari dalam diri pribadi guru tersebut.
2. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kedisiplinan Guru
Motivasi merupakan dorongan atau kemauan seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas tertentu. Motivasi berprestasi merupakan dorongan
seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas yang dilandasi oleh kesadaran dan tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan pekerjaannya untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan tersebut diperlukan disiplin diri dan kerja keras. McClelland dalam
Mangkunegara 2001: 103 mengemukakan enam karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu : 1 memiliki tingkat tanggung
jawab pribadi yang tinggi, 2 berani mengambil dan memikul risiko, 3
54
memiliki tujuan yang realistis, 4 memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan, 5 memanfaatkan umpan balik
yang kongkret dalam semua kegiatan yang dilakukan dan 6 mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah deprogramkan
Dengan adanya motivasi untuk berprestasi dari para guru, akan meningkatkan kedisiplinan guru. Hal ini disebabkan karena untuk memenuhi
keinginannya untuk berprestasi, hanya dapat diraih dengan kerja keras dan disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawanya.
Dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, maka diduga akan mampu meraih prestasi yang terbaik, sebagaimana yang diinginkan oleh guru.
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kedisiplinan Guru