95
Hasil tersebut menunjukkan bahwa H
o
secara simultan ditolak karena sig F p sebesar 0,000 kurang dari taraf signifikansi
α=0,05 5. Dengan ditolaknya Ho berarti hipotesis alternatif Ha dalam penelitian ini diterima, yaitu
ada pengaruh yang signifikan secara simultan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi guru dan kompensasi yang diterima guru terhadap
kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes dengan koefisien determinasinya sebesar 69,8. Baik tidaknya kepemimpinan kepala sekolah,
tinggi rendahnya motivasi berprestasi guru, dan memuaskan tidaknya kompensasi yang diterima oleh guru dapat menentukan baik tidaknya kedisiplinan guru,
kedisiplinan guru akan baik jika kepemimpinan kepala sekolah baik, motivasi berprestasi guru tinggi, dan kompensasi yang diterima memuaskan, demikian
sebaliknya bahwa kedisiplinan akan menurun jika kepemimpinan kepala sekolah kurang baik, motivasi berprestasi rendah, dan kompensasi yang diterima tidak
memuaskan.
2. Pengujian Hipotesis Secara Partial
a. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisiplinan guru
SMP Negeri di Kabupaten Brebes Dari hasil penelitian di atas didapatkan bahwa koefisien korelasi partial
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes sebesar 0,226 dengan koefisien regresi sebesar 0,171, nilai t
sebesar 3,822 dan signifikansinya probability ‘p’ sebesar 0,000 yang berarti hipotesis nol ditolak karena signifikansi t p kurang dari taraf signifikansi
α=0,05 yang menunjukkan bahwa t hasil perhitungan berada di daerah penolakan Ho,
96
dengan demikian bahwa hipotesis alternatif diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru SMP
Negeri di Kabupaten Brebes dengan koefisien korelasi partial sebesar 0,226 atau koefisien determinasi parsialnya sebesar r
2
x100 = 0,226
2
x100 = 5.11. Hal ini berarti bahwa salah satu penentu baik tidaknya kedisiplinan guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes adalah kepemimpinan kepala sekolahnya. Jika kepemimpinan kepala sekolah baik maka kedisiplinan guru SMP Negeri di
Kabupaten Brebes akan lebih baik, dan sebaliknya jika kepemimpinan kepala sekolah kurang baik, maka kedisiplinan guru SMP di Kabupaten Brebes juga akan
kurang baik pula.
b. Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru dan Kedisiplinan Guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes Dari hasil penelitian di atas didapatkan bahwa koefisien korelasi partial
motivasi berprestasi guru terhadap kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes sebesar 0,562 dengan koefisien regresi sebesar 0,583, nilai t sebesar
11,175 dan signifikansinya probability ‘p’ sebesar 0,000 hipotesis nol ditolak karena signifikansi t p kurang dari taraf signifikansi
α=0,05, dengan demikian bahwa hipotesis alternatif diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan
motivasi berprestasi guru dengan kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes dengan koefien korelasi parsial sebesar 0,562 atau koefisien determinasi
partialnya sebesar r
2
x100 = 0,562
2
x100 = 31.58. Baik tidaknya kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes dapat ditentukan oleh
motivasi berprestasi guru, semakin tinggi motivasi berprestasi guru maka
97
kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes akan semakin baik dan sebaliknya jika motivasi berprestasi rendah, maka kedisiplinan guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes juga akan kurang baik.
c. Pengaruh Kompensasi yang Diterima Guru terhadap Kedisiplinan guru