97
kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes akan semakin baik dan sebaliknya jika motivasi berprestasi rendah, maka kedisiplinan guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes juga akan kurang baik.
c. Pengaruh Kompensasi yang Diterima Guru terhadap Kedisiplinan guru
SMP Negeri di Kabupaten Brebes Dari hasil penelitian di atas didapatkan bahwa koefisien korelasi partial
kompensasi yang diterima guru terhadap kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes sebesar 0,349 dengan koefisien regresi sebesar 0,313, nilai t
sebesar 6,127 dan signifikansinya probability ‘p’ sebesar 0,000 yang berarti hipotesis nol ditolak karena signifikansi t p kurang dari taraf signifikansi
α=0,05, dengan demikian bahwa hipotesis alternatif diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan kompensasi yang diterima guru terhadap kedisiplinan
guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes dengan koefisien korelasi partial sebesar 0,349 atau koefisien determinasi partialnya sebesar r
2
x100 = 0,349
2
x100 = 12.18. Hal ini berarti bahwa salah satu penentu baik tidaknya kedisiplinan guru
SMP Negeri di Kabupaten Brebes adalah kompensasi yang diterima gurunya. Jika kompensasi yang diterima guru memuaskan maka kedisiplinan guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes akan lebih baik, dan sebaliknya jika kompensasi yang diterima guru tidak memuaskan, maka kedisiplinan guru SMP Negeri di
Kabupaten Brebes akan rendah pula.
E. Pembahasan
Dari hasil pengujian hipotesis di atas didapatkan bahwa:
1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisiplinan Guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes
98
Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru SMP Negeri di
Kabupaten Brebes p=0,000 dan koefisien korelasi partial sebesar 0,226, yang berarti bahwa baik tidaknya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap
baik tidaknya kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes, semakin baik kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kedisiplinan guru SMP Negeri
di Kabupaten Brebes dan sebaliknya jika kepemimpinan kepala sekolah rendah, maka kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes juga akan rendah pula.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Supriadi 1998 yang menyebutkan bahwa kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Terdapat keeratan hubungan antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti
disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik.
Dalam pada itu kepala sekolah bertanggungjawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah. Kepala sekolah terbukti menunjukkan peranan kunci dalam menegakkan disiplin sekolah, melalui kemampuannya dalam mengelola sekolah, memberikan
teladan kepada siswa dan guru, Supriadi, 1998 : 347-348.
2. Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru terhadap Kedisiplinan Guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes
Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi guru dan kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes
p=0,000 dan koefisien korelasi parsialnya sebesar 0,562 yang berarti jika
99
motivasi berprestasi guru dapat menentukan tingkat kedisiplinan guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes. Tinggi rendahnya motivasi berprestasi guru dapat
menentukan baik tidaknya kedisiplinan guru. Semakin tinggi motivasi berprestasi guru, akan meningkatkan kedisiplan guru, dan sebaliknya jika motivasi rendah,
maka kedisiplinan guru juga akan kurang baik. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat McClelland yang menyebutkan
bahwa motivasi merupakan dorongan atau kemauan seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas tertentu. Motivasi berprestasi merupakan dorongan seseorang
untuk melakukan berbagai aktivitas yang dilandasi oleh kesadaran dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan pekerjaannya untuk memperoleh hasil yang
lebih baik. Untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan tersebut diperlukan disiplin diri dan
kerja keras. karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: 1 memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi, 2 berani
mengambil dan memikul risiko, 3 memiliki tujuan yang realistis, 4 memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan, 5
memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam semua kegiatan yang dilakukan dan 6 mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
deprogramkan. Dengan demikian jelas bahwa motivasi untuk berprestasi dari para guru, akan meningkatkan kedisiplinan guru. Hal ini disebabkan karena untuk
memenuhi keinginannya untuk berprestasi, hanya dapat diraih dengan kerja keras dan disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawanya.
100
Dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, maka akan mampu meraih prestasi yang terbaik, sebagaimana yang diinginkan oleh guru.
3. Pengaruh Kompensasi yang Diterima Guru terhadap Kedisiplinan Guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes