3.4.8 Ketebalan film ASTM 1983
Ketebalan film diukur dengan jangka sorong yang mampu mengukur ketebalan dengan ketelitian 0,001 mm. Ketebalan sebuah film diukur pada lima
tempat yang berbeda. Dari lima tempat tersebut kemudian di rata-rata.
3.4.9 Kuat tarik dan persen pemanjangan ASTM 1983
Daya rentang dan persen pemanjangan diukur dengan Testing Machine MPY tipe : PA-104-30, Ltd. Tokyo, Jepang. Daya rentang ditentukan
berdasarkan beban maksimum dan persen pemanjangan dihitung pada saat film pecah atau sobek.
Kuat tarik kgfcm
2
= Gaya
Luas
3.4.10 Laju transmisi uap air ASTM 1967
Laju transmisi uap air diukur dengan menggunakan water vapor transmition rate tester bargerlahr
metode cawan. Tutup cawan diletakkan sedemikian rupa sehingga bagian yang beralur menghadap ke atas. Film
diletakkan ke dalam tutup cawan, lalu cincin karet diletakkan untuk sealing ke dalam, ditutup hingga cincin tersebut menekan film.
Cawan ditimbang dengan ketelitian 0,0001 g kemudian diletakkan dalam humidity chamber,
ditutup lalu kipas angin dijalankan. Cawan ditimbang tiap hari pada jam yang sama dan ditentukan pertambahan berat cawan. Nilai laju transmisi
uap air ditentukan dengan rumus :
WVTR gm
2
hari = g x 24
t x a
3.4.11 TPC Fardiaz 1993
Uji mikrobiologis dilakukan dengan perhitungan jumlah mikroba yang ada dalam sampel dengan pengenceran sesuai keperluan dan dilakukan secara duplo.
Campuran diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung berisi 9 ml larutan garam 0,85 steril sehingga diperoleh pengenceran 10
-2
. Kemudian dilakukan prosedur serupa untuk pengenceran 10
-3
dan seterusnya hingga
pengenceran 10
-5
. Agar steril dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku. Sebanyak 0,1 ml contoh yang telah diencerkan dipipet pada
permukaan agar tersebut. Contoh diratakan di atas permukaan medium agar menggunakan batang gelas steril dan diinkubasi pada suhu 10
o
C selama 5 hari. Jumlah koloni dihitung berdasarkan rumus :
Jumlah Koloni
kol g
=Koloni yang terhitung x 1
Faktor Pengenceran
3.4.12 Kadar protein AOAC 1995