Ketebalan dan laju transmisi uap air film

4.2.1 Ketebalan dan laju transmisi uap air film

Edible film diharapkan memiliki ketebalan yang tidak terlalu tinggi tetapi tetap memiliki sifat-sifat mekanis yang diinginkan untuk mendukung fungsinya sebagai bahan pengemas primer. Transmisi uap air berbeda dengan transport melewati pori-pori bahan. Transmisi terdiri dari proses pelarutan dan difusi aktif dimana uap air larut pada salah satu sisi film dan kemudian berdifusi melewati sisi lain. Kecepatan ketahanan terhadap laju transmisi uap air ditentukan dalam kondisi ketebalan, suhu dan tekanan gradient parsial uap air diketahui. Transmisi uap air terjadi melalui bagian film yang bersifat hidrofilik McHugh dan Krochta 1994. Kondisi lingkungan saat pembuatan film dapat mempengaruhi sifat penghalang atau barrier film yang dihasilkan. Suhu yang terlalu tinggi saat pengeringan film dapat menyebabkan molekul polimer terimobilisasi sebelum molekul sempat bergabung membentuk film yang kontinu dan koheren, memungkinkan cacat pada film seperti lubang atau ketebalan film yang tidak rata. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan laju tranmisi uap air film Rhim dan Shellhammer 2005. Ketebalan film hasil penelitian berkisar antara 0,034 – 0,064 mm sedangkan laju transmisi uap air film yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar antara 0,0055 – 0,006 gm 2 hari. Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa ketebalan dan laju transmisi uap air film yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh variasi konsentrasi karaginan p0,05. Histogram rerata ketebalan dan laju transmisi uap air film dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Histogram rerata ketebalan ○ dan laju transmisi uap air ■ film. Ketebalan film yang diperoleh dari hasil penelitian lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Irianto et al. 2006 yaitu 0,079 mm. Hal ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi serta jumlah bahan penyusun edible film yang digunakan. Laju transmisi uap air juga dipengaruhi oleh ketebalan film. Menurut McHugh et al. 1994, film hidrofilik menunjukkan hubungan positif antara ketebalan dan laju transmisi uap air. Jika ketebalan film meningkat, maka film memberikan peningkatan ketahanan terhadap perpindahan massa sehingga mengakibatkan penurunan laju transmisi uap air. 0,034a 0,038a 0,07a 0,064a 0,0055a 0,0055a 0,006a 0,0055a 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,5 1 1,5 2 R e ra ta L a ju T ra n sm is i U a p A ir g m 2 h a ri R e r ata K e te b al an F il m m m Konsentrasi Karaginan

4.2.2 Persentase pemanjangan dan kekuatan tarik film