Konsep Ruang Konsep Vegetasi Konsep Sirkulasi

akan meluas kepada staff STPP yang memanfaatkan tapak sebagai taman, serta pengunjung yang menjadikan nursery tersebut sebagai salah satu obyek wisata edukasi di STPP. Menurut Nurisjah 2012 agrowisata merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Lanskap pertanian yang telah dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan ekonomi. Beberapa lanskap agrowisata berdasarkan Nasrullah 2012, adalah tertata dengan indah; berproduksi tinggi; dilengkapi sarana penunjang yang baik; terdapat kebun pembibitan; memperhatikan lingkungan; dan meperhatikan kemudahan- kemudahan. Kondisi tapak eksisting yang tergolong alami sesuai dengan konsep agrowisata pertanian yang mengedepankan kesederhanaan dan bentukan-bentukan alam. Hal tersebut mempermudah dalam melakukan perancangan yang akan disesuaikan dengan kondisi eksisting. Pengembangan kawasan ini diutamakan untuk menunjang kepentingan pengguna tapak utama yaitu lahan praktek tanaman hias dengan tidak mengganggu fungsi awal, agar menghasilkan suatu desain yang berkelanjutan.

5.3.2 Konsep Ruang

Ruang pada tapak dibagi berdasarkan fungsi yang dibutuhkan dalam pemanfaatan nursery. Pembagian ruang tersebut mengacu pada hasil analisis aspek yang telah dilakukan pada tapak, adapun pembagian ruang antara lain sebagai berikut Tabel 11. Pembagian ruang dispasialkan pada Gambar 22. Ruang Sub ruang Fungsi Aktivitas Luas Area Nursery Propagasi Edukasi rekreasi Belajar budidaya tanaman hias 28 Pembesaran tanaman muda Edukasi rekreasi Belajar budidaya tanaman hias; mengenal karakteristik tanaman hias 21 Produksi Rekreasi edukasi Mengenal jenis tanaman hias; bersantai 25 Pendukung Penerimaan Penerimaan Keluar-masuk tapak; informasi tentang kawasan 5 Pelayanan Pelayanan Informasi; pengelola 8 Konservasi Taman 13 Tabel 11. Konsep Ruang Nursery STPP Cibalagung Bogor Gambar 22. Konsep Ruang Nursery STPP

5.3.3 Konsep Vegetasi

Berdasarkan fungsi utama nursery tersebut pemilihan vegetasi difokuskan hanya pada jenis tanaman hias. Fungsi lain yang diterapkan dalam konsep vegetasi adalah fungsi pembatas di tepi tapak dan fungsi screen untuk menghalangi pandangan kearah bad view. Penyusunannya dikelompokkan berdasarkan ketinggian dengan memperhatikan arah angin dan matahari Gambar 23. Jenis vegetasi yang digunakan pada tapak dipilih untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan, contohnya untuk jenis pohon digunakan vegetasi dengan tajuk bulat seperti kerai payung Felicium decipiens yang berfungsi sebagai pembatas dan pemecah angin. Jenis semak tetap menggunakan vegetasi eksisting seperti pisang hias Helliconia sp. dan Spatyphillum sp. yang memiliki fungsi estetika. Vegetasi dengan fungsi screen memanfaatkan vegetasi seperti ketapang mini Terminallia cattapa dengan tajuk silinder.

5.3.4 Konsep Sirkulasi

Sirkulasi akan dibuat dengan pola aliran dua arah yang menghubungkan tiap ruang yang terbentuk. Akses menuju tapak terbagi atas dua yaitu akses utama dan akses sekunder. Akses utama merupakan gerbang utama untuk keluar-masuk tapak yang ditujukan untuk pengguna tapak, baik pengunjung maupun mahasiswa STPP yang melakukan kegiatan praktikum. Akses sekunder merupakan pintu yang hanya diperuntukkan untuk pengelola dan staf nursery untuk keluar masuk ke tapak. Akses sekunder saat ini berupa pintu dengan lebar ± 1 meter dan ideal untuk dilalui oleh 1 orang saja. Jenis sirkulasi dalam tapak hanya diperuntukkan bagi manusia. Sirkulasi dibagi untuk dua pengguna yaitu bagi pengunjung tapak dan bagi pengelola. Sirkulasi utama diperuntukkan bagi pengguna dan pengelola, namun yang membedakan adalah sirkulasi pengelola berupa sirkulasi sekunder yang tidak diberikan perkerasan hanya terbentuk dari garis-garis imajiner Gambar 24.

5.4.5 Rencana Fasilitas