Vegetasi Analisis 1 Letak, Luas dan Aksesibilitas Tapak

5.1.6 Vegetasi

Komoditas tanaman yang digunakan dan penyesuaian terhadap mata kuliah yang digunakan sangat penting untuk pertimbangan jenis tanaman yang akan digunakan atau ditambahkan. Tanaman merupakan bagian dari struktur dekorasi interior yang secara fisik memiliki fungsi tersendiri untuk menghasilkan suatu kesan ruang Crowe 1981. Pemilihan tanaman disesuaikan dengan sumber daya yang terdapat pada tapak dan jenis mata kuliah. Penanaman pada sebuah nursery baik yang komersil maupun non-komersil memiliki pola antara lain bentuk baris, kotak, persegi panjang, kubus, ekuilateral, maupun kombinasi. Pola-pola tersebut berpengaruh sebagai faktor penentu efisiensi produksi Davidson 1981. Tipe desain baris merupakan salah satu metode tertua dan paling simple dari pola penanaman pada nursery dengan atau tanpa perbedaan kemiringan Davidson 1981. Secara spasial, pola penanaman memiliki pola baris, namun pada tapak pola baris tergolong tidak teratur sehingga menimbulkan kesan tidak teratur. Jenis tanaman didominasi oleh tanaman penutup tanah dan tanaman semak hias. Desain penanaman untuk tanaman tersebut kurang baik karena berubah dari pola awalnya yang berupa baris, menjadi acak. Hanya pada komoditas sedap malam pola penanaman relatif teratur. Kendala utama yang terdapat pada tapak adalah banyak lahan yang ditanami dibiarkan begitu saja sehingga tanaman banyak yang layu dan didominasi oleh rumput liar. Selain itu, tanaman yang sudah dibudidayakan tidak memiliki sistem distribusi yang baik, sehingga menumpuk dan mati. Hal ini mempengaruhi kondisi estetika visual dalam tapak. Satwa yang terdapat pada tapak tidak terlalu spesifik. Jenis yang banyak ditemukan adalah jenis serangga dan tupai. Beberapa serangga memang berpotensi menjadi hama bagi tanaman hias yang terdapat pada tapak, namun hal tersebut masih bisa ditanggulangi dengan teknik pemeliharaan yang tepat. Potensi lain yang terlihat dari keberadaan serangga tersebut adalah meningkatkan nilai estetika pada tapak Gambar 20. Gambar 20. Peta Analisis Vegetasi

5.1.7 Visual