Desain Alternatif 1 Desain .1 Konsep Desain

5.4 Desain 5.4.1 Konsep Desain Konsep desain merupakan pengembangan yang dibuat berdasarkan konsep dasar yang telah ditetapkan. Konsep ini mempertimbangkan aktivitas pada tapak, pemanfaatan ruang, sasaran pengguna tapak. Berdasarkan konsep dasar, konsep desain dititik beratkan pada fungsi utama tapak. Konsep desain yang diterapkan adalah pola grid yang menggambarkan keteraturan penataan yang ada pada nursery, dimana fungsi utama tapak adalah sebagai nursery lahan praktikum tanaman hias. Tiga elemen yang merangkum fungsi dan sasaran yang diinginkan, yaitu konsep ruang, konsep sirkulasi, dan konsep vegetasi, ketiga konsep pengembangan tersebut akan menjadi acuan desain yang akan dibuat baik secara estetik maupun fungsional. Pola-pola grid tersebut akan direpresentasikan dalam bentukan ruang, desain hardscape dan paving.

5.4.2 Desain Alternatif 1

Desain alternatif 1 merupakan desain yang menerapkan konsep grid dengan pola garis dengan kemiringan lebih kurang 30 . Pola garis diagonal tersebut diadaptasikan dari garis pada bangunan eksisting dan juga salah satu pola desain penanaman yang terdapat pada nursery Gambar 26. Pola ini relatif lebih mudah untuk diterapkan karena mengikuti bentukan garis yang sudah ada pada tapak. Sistem sirkulasi dibentuk melalui garis diagonal yang terbentuk sehingga pola ruang terbentuk jelas. Sedangkan gridruang kosong merepresentasikan pemanfaatan ruang yang akan dibentuk pada tapak. Pemilihan elemen hardscape mengikuti pola yang ada, yang paling nyata adalah pada pola paving yang disusun dengan pola diagonal segaris dengan pola desain. Pada desain ini tidak banyak yang diubah dari kondisi eksisting Gambar 27. Gambar 26. Pola Desain Alternatif 1 Pola penanaman yang terdapat pada desain alternatif 1 mengikuti pola bangunan yang terbentuk pada tapak. Peletakan tiap jenis tanaman dibuat sejajar dengan bangunan eksisting sehingga meminimalisir ruang-ruang yang kosong pada tapak. Pola penanaman tersebut mempengaruhi jenis tanamana yang digunakan pada desain tersebut. Pada desain alternatif 1, susunan bangunan mengikuti pola bangunan eksisting. Letak bangunan tersebut berada tepat disisi jalur sirkulasi, sehingga dapat berfungsi langsung sebagai konektor yang menghubungan tiap bangunan Gambar 28. Dimensi bangunan yang dirancang pada tapak dapat terlihat pada gambar potongan yang dibuat, sehingga proporsi peletakan antara bangunan dan vegetasi dapat tergambarkan dengan jelas Gambar 29. Penyusunan penanaman untuk lahan pertanian pada desain alternatif 1 dibuat sejajar dengan pola desain dan garis dari bangunan eksisting dengan kemiringan sebesar 30°. Pola tersebut mengikuti arah pergerakan matahari dari timur ke barat selaras dengan tarikan garis pada pola desain. Pola desain ini tergolong efektif diterapkan pada tapak karena semua ruang terpakai dengan fungsi masing-masing. Gambar 27. Desain Alternatif 1 Gambar 28. Perspektif Keseluruhan Desain Alternatif 1 Gambar 29. Potongan Tampak A-A’ dan B-B’ Desain Alternatif 1

5.4.3 Desain Alternatif 2