Sirip  punggung  dorsal  mempunyai  jari-jari  keras  yang  berubah  menjadi patil  bergerigi  di  sebelah  belakangnya.  Jari-jari  lunak  sirip  punggung  berjumlah
enam  atau  tujuh  buah.  Pada  punggungnya  terdapat  sirip  lemak  berukuran  kecil sekali  yang  disebut  adipose  fin.  Sirip  ekornya  berbentuk  cagak  dan  bentuknya
simetris.  Sirip  duburnya  yang  panjang  terdiri  dari  30-33  jari-jari  lunak.  Sirip perutnya memiliki 8-9 jari-jari lunak Khairuman dan Suhenda 2002. Sirip dada
memiliki 12-13 jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang menjadi senjata dan dikenal sebagai patil.
Sifat-sifat  biologis  yang  dimiliki  ikan  patin  yaitu  nokturnal  atau melakukan aktivitas  pada malam hari seperti halnya catfish lainnya, dan sesekali
muncul  ke  permukaan  air  untuk  mengambil  oksigen  langsung  dari  udara Susanto  dan  Amri  1997.  Ikan  patin  sangat  toleran  terhadap  derajat  keasaman
pH  air,  yaitu  dari  perairan  yang  agak  asam  pH  5  sampai  perairan  yang  basa pH 9. Kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan bagi kehidupan patin adalah
berkisar  3-6  ppm,  karbondioksida  yang  ditolerir  berkisar  9-20  ppm,  dengan alkalinitas 80-250 ppm. Suhu air media pemeliharaan yang optimal berada dalam
kisaran 28-30 °C Khairuman dan Suhenda 2002.
2.2 Komposisi Kimia Ikan Patin
Tubuh ikan patin didominasi oleh daging, yaitu mencapai 49, sedangkan komposisi  lainnya  yaitu  kulit,  tulang,  kepala,  jeroan  dan  gelembung  renang.
Komposisi  kimia  ikan  patin  segar  menurut  Maghfiroh  2000  disajikan  pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi kimia ikan patin Pangasius hypophthalmus Komposisi
Kadar Air
82,22 Abu
0,74 Protein
14,53 Lemak
Karbohidrat 1,09
1,43
2.3 Sistem Urat Daging
Bagian badan  teleost merupakan sistem urat daging terbesar.  Urat daging berfungsi  pada  seluruh  pergerakan  tubuh,  mengatur  pergerakan  elemen  anggota
tubuh,  di  antaranya  pemompaan  darah,  gerakan  peristaltik  organ  viscera  dan
struktur  yang  berhubungan  dengannya  Grizzle  dan  Rogers  1976.  Ada  tiga macam jaringan urat daging, yaitu urat daging kerangka, urat daging licin dan urat
daging jantung. Urat daging licin memiliki serabut yang lebih sederhana dan kecil dibandingkan dengan serabut otot lainnya.
Gambar 2  Urat daging ikan trout
Sumber : Anonim
b
2011
Otot polos terdiri atas sel urat daging mononuclear, sedangkan kedua urat daging lainnya adalah urat daging berinti  banyak multinukleat  yang diikat oleh
tenunan  ikat  endomisium  untuk  membentuk  berkas  urat  daging  bundle.  Urat daging kerangka atau bergaris terdapat pada jaringan yang dapat diatur voluntary
control .  Serabut  multinukleat  mengandung  myofibril  yang  tersebar  rata  di
seluruh penampang melintang, terpusat di tengah atau terdapat sepanjang dinding serabut  Harder  1975.  Myofibril  terdiri  dari  ratusan  myofilamen  yang  terbagi
menjadi elemen tipis, aktin dan myosin.
2.4 Lipid
Lipid  adalah  senyawa  organik  berminyak  atau  berlemak  yang  tidak  larut dalam  air,  dapat  diekstrak  dari  sel  dan  jaringan  oleh  pelarut  nonpolar,  misalnya
kloroform  atau  eter.  Jenis  lipid  yang  paling  banyak  adalah  lemak  atau triasilgliserol yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.
Lipid  itu  sendiri  dapat  diklasifikasikan  menjadi  4  kelas  yaitu  :  1  lipid  netral, 2  fosfolipid,  3  spingolipid  dan  4  glikolipid.    Semua  jenis  lipid  ini  banyak
terdapat di alam Suhardi et al. 2007. Lipid  berasal  dari  bahasa  Yunani,  lipos  yang  berarti  lemak  yang
merupakan segolongan besar senyawa yang tidak larut air yang terdapat di alam.
Lipid berperan penting sebagai 1 komponen struktural membran; 2 lapisan pada beberapa  jasad;  3  energi  cadangan;  4  komponen  permukaan  sel  yang  berperan
dalam  proses  interaksi  antara  sel  dengan  senyawa  kimia  di  luar  sel,  misalnya dalam  proses  kekebalan  jaringan  dan  5  sebagai  komponen  dalam  proses
pengangkutan melalui membran Grosch 1999. Kelompok-kelompok  lipid  dapat  dibedakan  berdasarkan  struktur  kimia
tertentu.  Kelompok-kelompok lipid tersebut Suhardi et al. 2007, yaitu: 1
Kelompok trigliserida yaitu lemak, minyak dan asam lemak 2
Kelompok turunan asam lemak 3
Fosfolipida dan serebrosida 4
Sterol-sterol dan steroida 5
Karotenoida 6
Kelompok lipida lain Lemak  didefinisikan  sebagai  komponen  makanan  yang  tidak  larut  dalam
air namun larut dalam pelarut organik Pomeranz dan Meloan 2002.  Lemak ini merupakan  sumber  energi  paling  tinggi  yang  menghasilkan  9  kkal  untuk  tiap
gramnya, yaitu 2,5 kali energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama Almatsier 2000.
Suatu  molekul  lemak  tersusun  dari  satu hingga  tiga  asam  lemak  dan  satu gliserol.  Gliserol adalah alkohol trihidrat,  yaitu mempunyai tiga gugus hidroksil
Gaman  dan  Sherrington  1992.  Jumlah  asam  lemak  yang  terdapat  pada  gugus gliserol  menyebabkan adanya pembagian molekul lemak  menjadi monogliserida,
digliserida dan trigliserida. Struktur lemak berdasarkan jumlah asam lemak  yang terdapat pada gugus gliserol ditunjukkan pada Gambar 3.
Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon  4-24,  memiliki  gugus  karboksil  tunggal  dan  ujung  hidrokarbon  nonpolar
yang panjang menyebabkan hampir semua lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak Davenport dan Johnson 1971. Penamaan asam
lemak  berdasarkan  pada  jumlah  atom  karbon  dan  posisi  ikatan  tak  jenuh  dari gugus karboksilnya Lobb 1992.
HO-CH                       CH3CH27CH=CHCH27COO  CH2 HO  CH                                                                        HO  CH
CH3CH214COO CH                                            CH3CH214COO  CH2 a
monogliserida                                                   b digliserida
CH3CH27CH=CHCH27COO  CH2 CH3CH27CH=CHCH27COO  CH
CH3CH214COO  CH2 c trigliserida
Gambar 3  Struktur kimia lemak berdasarkan jumlah gliserida
Sumber: Tambun 2006
Asam  lemak  dibedakan  menjadi  asam  lemak  jenuh  Saturated  Fatty Acid
SFA  dan  asam   lemak tak  jenuh Unsaturated Fatty  Acid. Asam lemak jenuh    jenuh  memiliki  titik  cair  lebih  tinggi  daripada  asam  lemak  tak  jenuh  dan
merupakan  dasar  dalam  menentukan  sifat  fisik  lemak  dan  minyak.  Lemak  yang tersusun  oleh  asam  lemak  tak  jenuh  akan  bersifat  cair  pada  suhu  kamar,
sedangkan  lemak  yang  tersusun  oleh  asam  lemak  jenuh  akan  berbentuk  padat. Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut asam lemak
tak  jenuh  tunggal  Monounsaturated  Fatty  AcidMUFA.  Asam  lemak  yang mengandung  dua  atau  lebih  ikatan  rangkap  disebut  asam  lemak  tak  jenuh
majemuk  Polyunsaturated  Fatty  AcidPUFA  Muchtadi  et  al.  1993.  Semakin panjang  rantai  karbon  dan  semakin  banyak  jumlah  ikatan  rangkapnya,  semakin
besar kecenderungan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berikut ini merupakan berbagai jenis asam lemak tak jenuh O’Keefe et al. 2002:
1  Asam lemak n-3 Omega 3
Bentuk paling umum dari omega 3 adalah asam eikosapentaenoat EPA, asam  dokosaheksaenoat  DHA  dan  asam  alpha-linolenat,  yang  membantu
membentuk  EPA  dan  DHA.  Omega  3  dapat  dihasilkan  dari  minyak  ikan,  terdiri atas rantai panjang dari asam linolenat.
a Asam α-linolenat 18:3n-3
Asam lemak ini dihasilkan di dalam tubuh tumbuhan oleh desaturasi Δ1β dan Δ15 asam oleat. Bersama asam oleat, asam α-linolenat menggantikan satu dari
dua produk PUFA primer biosintesis asam lemak. Asam lemak ini terdapat pada daun tumbuhan dan komponen kecil dari minyak biji.
b Asam eikosapentaenoat 20:5n-3
Asam  eikosapentaenoat  EPA  dapat  dihasilkan  oleh  alga  laut  dan  pada hewan
melalui  desaturasi  atau  elongasi  α-linolenat.  Eikosapentaenoat  adalah produk  primer  asam  lemak  minyak  ikan  ±  20-25  berat  walaupun  tidak
dihasilkan oleh ikan.
c Asam dokosapentaenoat 22:5n-3
Asam  dokosapentaenoat  merupakan  elongasi  hasil  EPA  dan  muncul  di banyak  lipid  laut.  Asam  DPA  dapat  diubah  menjadi  DHA  melalui  tiga  langkah
melibatkan desaturasi Δ6 pada hewan.
d Asam dokosaheksaenoat 22:6n-3
Asam  dokosaheksaenoat  dihasilkan  oleh  alga  laut  dan  komponen  primer minyak  ikan  ±  8-20  berat.  Produksi  DHA  pada  hewan  berasal  dari  asam
linolenat  terjadi  melalui  proses  desaturasi  atau  elongasi  α-linolenat  menjadi 24:5n-3.  Asam  lemak  tak  jenuh  rantai  yang  sangat  panjang  ini  didesaturasi  oleh
desaturasi Δ6 kemungkinan enzim desaturasi Δ6 dan menghasilkan asam lemak lewat satu siklus  -oksidasi membentuk DHA.
2  Asam lemak n-6 Omega 6
Omega  6  umumnya  ditemukan  pada  tanaman.  Berikut  merupakan beberapa jenis asam lemak omega 6:
a Asam linoleat 18:2n-6
Asam  linoleat  dan  α-linolenat  adalah  prekursor  dalam  sintesis  PUFA. Asam linoleat diproduksi dari tanaman dan secara khusus banyak dikandung pada
seed  oil .  Walaupun  alam  memproduksi  asam  linoleat  setara  α-linolenat,  namun
dapat ditemukan beberapa cadangan makanan.
b Asam γ-linolenat 18:3n-6
Asam  -linolenat  GLA  diproduksi  pada  hewan  dan  tumbuhan  rendah melalui desaturasi Δ6 asam linoleat. Asam linoleat pada hewan didesaturasi oleh
Δ6  desaturase  untuk  menghasilkan  asam  -linolenat  sebagai  produk  intermediet
dalam produksi asam arakhidonat.
c Dihomo-asam-γ-linolenat 20:3n-6
Elongasi  produk  asam  linolenat,  dihomo- -linolenat  DGLA  adalah komponen  terkecil  fosfolipid  hewan.  Dihomo- -linolenat  berperan  sebagai
prekursor pembentukan asam lemak esensial asam arakhidonat.
d Asam arakhidonat
Asam  arakhidonat  merupakan  hasil  desaturasi  dan  elongasi  asam  linoleat pada  hewan.  Asam  arakhidonat  diproduksi  pada  alga  laut.  Asam  arakhidonat
merupakan asam lemak esensial sebagai prekursor untuk eikosanoid.
e Asam dokosatetraenoat 22:4n-6
Asam  dokosatetraenoat  merupakan  hasil  elongasi  langsung  asam arakhidonat dan terdapat sedikit pada jaringan hewan.
3  Asam lemak n-9 Omega 9
Asam  lemak  omega  9  juga  tergolong  ke  dalam  jenis  asam  lemak  non- esensial yaitu asam lemak yang dapat disintesa oleh tubuh. Asam oleat merupakan
omega 9 yang tergolong asam lemak tak jenuh tunggal yang paling penting.
a Asam oleat 18:1n-9
Asam oleat merupakan produk desaturasi Δ9 asam stearat dan diproduksi pada tumbuhan, hewan dan bakteri. Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh yang
paling umum dan merupakan prekursor untuk produksi sebagian besar PUFA.
b Asam erukat 22:1n-9
Asam  erukat  adalah  asam  lemak  tak  jenuh  tunggal  rantai  panjang ditemukan  dalam  tumbuhan,  terutama  dalam  rapeseed.  Asam  erukat  merupakan
produk elongasi asam oleat. Asam  lemak  memiliki  fungsi  yang  penting  bagi  tubuh.  Asam  lemak
esensial  digunakan  untuk  menjaga  bagian-bagian  struktural  membran  sel  dan untuk membuat bahan-bahan seperti hormon yang disebut eikosanoid. Eikosanoid
membantu mengatur tekanan darah, proses pembekuan darah, lemak dalam darah dan respon imun terhadap luka dan infeksi Thoha 2004. Salah satu contoh asam
lemak tak jenuh adalah omega-3. Asam  lemak  omega-3  merupakan  asam  lemak  yang  memiliki  ikatan
rangkap pada atom C urutan ke-3 jika dihitung dari gugus C metil. Asam lemak yang  merupakan kelompok omega-
γ adalah asam α-linolenat 18:3; ALA, asam
dokosaheksaenoat 22:6; DHA, dan asam 20:5; EPA. Struktur kimia EPA dan DHA dapat dilihat pada Gambar 4.
Asam linolenat 18:3 merupakan asam lemak esensial, karena dibutuhkan tubuh  namun  tubuh  tidak  dapat  mensintesisnya.  Turunan  dari  asam  linolenat
adalah  EPA  dan  DHA.  Ikan  dapat  mengubah  asam  linolenat  menjadi  EPA  dan DHA, namun perubahan ini  terjadi tidak efisien pada  manusia Almatsier 2000.
EPA dan DHA berfungsi sebagai pembangun sebagian besar korteks cerebral otak dan pertumbuhan organ lainnya Ackman 1994. EPA berperan dalam mencegah
penyakit  degeneratif  sejak  janin  dan  pada  saat  dewasa.  Pada  saat  janin  dalam kandungan,  EPA  sangat  diperlukan  dalam  pembentukan  sel-sel  pembuluh  darah
dan  jantung.  EPA  diperlukan  dalam  melancarkan  pembuluh  darah  dan  pengatur sirkulasi pada jantung pada saat dewasa Muchtadi et al. 1993.
a EPA b DHA
Gambar 4  Struktur EPA dan DHA
Sumber: Visentainer et al. 2005
Asam  lemak  esensial  yang  terdapat  dalam  tubuh  sebagai  fosfolipid mempunyai fungsi Muchtadi et al. 1993 sebagai berikut:
1  Memelihara integritas dan fungsi membran seluler 2  Mengatur metabolisme kolesterol
3  Merupakan  prekursor  dari  senyawa  yang  memilki  fungsi  pengatur  fisiologis yaitu prostaglandin, thromboksan, prostasiklin
4  Dibutuhkan untuk aksi piridoksin Vitamin B6 dan asam pantotenat 5  Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2.5  Kromatografi Gas Gas Chromatography