unsur K yang tersedia cukup. Pupuk K yang biasa diberikan dalam bentuk ZK dan KCl, dosis pupuk yang bisa diberikan yaitu 100 – 120 kg ZK per hektarnya.
2.3. Pengaruh Bahan Organik terhadap Keadaan Tanah
Menurut M. Soepartini Suhardjo dan U. Kurnia 1993 perkembangan perakaran tanaman paling banyak terletak di lapisan olah atau lapisan atas tanah
sampai kedalaman 15-30 cm yang mengandung paling banyak bahan organik. Bahan organik sangat besar peranannya dalam menyediakan media pertumbuhan
dan perkembangan perakaran. Peranan bahan organik sebagai penyangga hara tanaman dimana bahan
organik berbentuk humus dapat menahan hara tanaman menjadi bentuk tidak larut dan tidak mudah tercuci air hujan. Makin tinggi kadar bahan organik, maka makin
banyak hara tanaman dapat ditahan, sehingga bahan organik dapat berfungsi sebagai gudang atau media penyimpanan hara tanaman dan pemupukan yang
dilakukan dapat lebih efisien. Peran bahan organik lainnya yaitu menstabilkan temperatur tanah. Bahan organik dapat menyerap panas tinggi, sebaliknya dapat
juga menjadi isolator panas karena mempunyai daya hantar panas rendah. Karena itu walaupun permukaan tanah mendapat panas yang tinggi dari sinar matahari,
tetapi tanah bagian bawah tidak terlalu terpengaruh, sehingga variasi panas pada penampang tanah yang disinari matahari rendah.
2.4. Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar
Ubi jalar memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan hidup sehingga dapat dibudidayakan pada berbagai jenis lahan, ketinggian tempat, dan
tingkat kesuburan tanah yang berlainan. Oleh karena itu, tanaman ubi jalar mudah tersebar ke seluruh belahan bumi, terutama di daerah tropis.
Menurut Juanda dan Cahyono 2000, faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman ubi jalar meliputi temperatur dan kelembapan
udara, curah hujan, penyinaran matahari, keadaan angin dan keadaan tanah, letak geografi tanah, topografi tanah, dan sifat tanah sifat fisika, kimia, dan biologis.
Jenis tanah yang paling baik untuk ditanami ubi jalar adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya
baik dan penanamannya harus dilakukan di atas guludan. Ubijalar mampu tumbuh pada tanah dengan kisaran pH optimum 5.5 - 6.5. Ubijalar cocok ditanam di lahan
tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Juanda dan Cahyono, 2000
Temperatur optimum yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah berkisar antara 21
o
C – 27
o
C. Tanaman ubi jalar masih toleran pada temperatur minimum 16
o
C dan temperatur maksimum 40
o
C, tetapi hasilnya kurang baik. Sedangkan kelembapan udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ubi jalar adalah 50 -
60. Daerah yang memiliki curah hujan antara 750 mm – 1500 mm per tahun sangat cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Lama penyinaran cahaya matahari
yang diperlukan oleh tanaman ubi jalar adalah 11-12 jam per hari. Lama penyinaran ini berpengaruh terhadap pembentukan umbi, terutama pada saat umbi
terbentuk dan masa perkembangan umbi Juanda dan Cahyono, 2000.
Tanaman ubi jalar yang ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dari permukaan laut dapat memberikan hasil lebih tinggi daripada tanaman ubi
jalar yang ditanam di dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian diatas 1000 m dari permukaan laut. Ubi jalar yang ditanam di daerah pegunungan masih dapat
tumbuh dengan baik, namun hasilnya rendah dan umur panennya panjang Juanda dan Cahyono, 2000.
2.5. Budidaya Ubi Jalar