baik dan penanamannya harus dilakukan di atas guludan. Ubijalar mampu tumbuh pada tanah dengan kisaran pH optimum 5.5 - 6.5. Ubijalar cocok ditanam di lahan
tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Juanda dan Cahyono, 2000
Temperatur optimum yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah berkisar antara 21
o
C – 27
o
C. Tanaman ubi jalar masih toleran pada temperatur minimum 16
o
C dan temperatur maksimum 40
o
C, tetapi hasilnya kurang baik. Sedangkan kelembapan udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ubi jalar adalah 50 -
60. Daerah yang memiliki curah hujan antara 750 mm – 1500 mm per tahun sangat cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Lama penyinaran cahaya matahari
yang diperlukan oleh tanaman ubi jalar adalah 11-12 jam per hari. Lama penyinaran ini berpengaruh terhadap pembentukan umbi, terutama pada saat umbi
terbentuk dan masa perkembangan umbi Juanda dan Cahyono, 2000.
Tanaman ubi jalar yang ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dari permukaan laut dapat memberikan hasil lebih tinggi daripada tanaman ubi
jalar yang ditanam di dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian diatas 1000 m dari permukaan laut. Ubi jalar yang ditanam di daerah pegunungan masih dapat
tumbuh dengan baik, namun hasilnya rendah dan umur panennya panjang Juanda dan Cahyono, 2000.
2.5. Budidaya Ubi Jalar
Menurut Pinus Lingga 1989 bertanam ubi jalar merupakan usahatani yang santai. Tanah tidak perlu repot-repot diolah seperti halnya tanaman padi di
sawah. Komposisi biayanya pun lebih murah tapi diharapkan hasil panen dari ubi jalar ini bisa relatif tinggi.
Ubi jalar Ipomoea batatas tergolong family Convolvulaceae suku kangkung-kangkungan, dan terdiri tidak kurang dari 400 spesies. Batang
menjalar 1-5 meter, berdiameter 3-10 milimeter, dan dalamnya bergetah. Dan pada ketiak daun tumbuh beberapa akar, yang sifatnya bisa berubah dan
membesar seperti umbi. Dilihat dari umur tanaman, ada ubi jalar yang berumur genjah pendek bisa dipungut hasilnya setelah tanaman berumur 4-6 bulan, dan
yang berumur panjang tidak genjah bisa dipungut hasilnya setelah tanaman berumur 8-9 bulan. Lingga, 1989
Umumnya ubi jalar ditanam di atas guludan-guludan. Penanaman ini bermaksud untuk menyediakan tempat yang longgar bagi tanaman, agar umbinya
bisa dengan mudah berkembang atau bertambah besar. Guludan dibuat dengan cangkul. Baik di tanah tegalan, sawah, ataupun dipekarangan. Ukuran terbagus
untuk tanaman ubi jalar adalah lebar 60 cm, tinggi 40 cm. Dan diantara guludan dibuat selokan selebar 30 cm, dengan demikian jarak pertengahan guludan dengan
pertengahan guludan lain adalah 90 cm. Kemudian tanah diistirahatkan beberapa hari, agar terjemur matahari. Keuntungan pembuatan guludan setelah tanah
dikerjakan adalah rumput-rumput pengganggu bisa lebih mudah diberantas, dan tanah bisa mendapat kesempatan yang cukup untuk menghilangkan keasamannya.
Hanya saja biaya pengerjaannya bisa menjadi mahal dan lama. Ika dan Soemarno, 1991
Ika dan Soemarno 1991 menyatakan bahwa pada umumnya ubi jalar diperbanyak orang dengan menggunakan stek, yaitu bagian batangnya
dipergunakan untuk bibit. Batang dipenggal-penggal sepanjang 25-30 cm menggunakan pisau tajam atau ani-ani. Untuk bibit sebaiknya dipilih dari batang
yang masih muda. Bibit yang diperoleh dari ujung batang merupakan bibit tanaman yang paling bagus terletak pada bagian tanaman yang belum
mengeluarkan akar. Jika pada batang telah tumbuh beberapa akar, lebih-lebih akar tersebut telah tua dan sering terkena panas pula, maka akar-akar tersebut tak
mampu membentuk umbi-umbi yang bagus nantinya. Cara mengambil bibit dengan cara stek, yaitu stek dipotong sepanjang 25-30 cm atau 3-4 ruas. Satu
batang tanaman ubi jalar paling banyak bisa diambil 3 stek. Pinus Lingga 1995 menyatakan bahwa pemeliharaan tanaman ubi jalar
berupa penyulaman, pengairan, penyiangan, pemupukan, pemangkasan daun, pembalikkan batang, dan pembasmian hama secara baik tentu akan mendapatkan
keuntungan produksi yang berlipat. Penyulaman dilakukan ketika ada bibit tanaman yang mati. Penyulaman harus secepatnya dilakukan, agar tanaman
sisipan ini pertumbuhannya tidak terlalu tertinggal dari tanaman sebelumnya. Sampai pada umur satu bulan tanaman ubi jalar masih bisa disulam. Untuk
penyulaman sebaiknya dipergunakan bibit yang sudah berakar. Perairan tanaman bisa dilakukan pada ubi jalar yang ditanam di sawah dan dikerjakan setelah bibit
ditanam. Ada kalanya tanaman yang masih bibit ini digenangi air terus-menerus selama satu minggu, dengan maksud agar bibitnya cepat tumbuh. Penyiangan
rumput-rumput dikerjakan setelah tanaman berumur 3 minggu dan dilakukan setelah tanaman diairi selama sehari. Setelah tanaman berumur satu bulan, lereng
pematang biasa dibongkar oleh petaninya sampai terlihat akar-akar tanamannya tersembul. Setelah dibiarkan kena panas dan angin selama 10 hari, kembali akar-
akar yang terlihat tertimbun dan guludan pematang dinormalkan kembali. Pembalikkan batang tanaman juga dianjurkan karena bisa membantu
meningkatkan hasil umbi. Pembalikkan dan pengangkatan batang dikerjakan tiap 3 minggu sekali. Sebab pada tanaman yang pertumbuhannya subur dalam waktu
satu bulan tanaman akan menjalar sepanjang 1- 1½ meter. Bila batang dibiarkan terus menjalar di tanah, dengan segera akan tumbuh akar pada ketiak daun. Akar
ini akan membentuk umbi-umbi kecil. Umbi-umbi kecil ini jelas sangat mengurangi tabungan makanan bagi umbi-umbi besar yang tumbuh di guludan.
Itulah sebabnya batang ubi jalar secara berkala perlu diangkat dan dibalikkan, agar akar tanaman yang tumbuh pada ketiak daun mati kering kepanasan.
Penanaman tanaman ubi jalar di tanah-tanah yang subur tidak memerlukan pemupukan. Tapi pada tanah-tanah yang kesuburannya kurang, untuk
memperoleh hasil produksi yang tinggi pemupukan dengan pupuk buatan jelas sangat dianjurkan. Unsur pupuk yang diperlukan tanaman ubi jalar adalah N dan
K, unsur P sedikit sekali dibutuhkan. Pemupukan N diberikan dalam bentuk ZA dan urea. Sedang pupuk K diberikan dalam bentuk ZK dan KCl. Sedang pupuk P
bisa diberikan dalam bentuk TSP. Dosis pemupukan bisa diberikan 100-130 kg Urea, ditambah 100-120 kg ZK, dan 45 kg TSP atau 18 kg P per hektarnya.
Lingga, 1989 Ubi jalar berumur genjah sudah bisa dipungut hasilnya setelah tanaman
berumur 4-6 bulan. Tapi untuk jenis berumur panjang terpaksa harus menunggu 8- 9 bulan. Mula-mula batang tanaman diangkat, lalu dibabat dengan sabit. Daun-
daun dikumpulkan, dan bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Bedengan- bedengan yang telah nampak gundul selanjutnya dibongkar. Pembongkaran bisa
dikerjakan dengan pacul, sekop, atau luku. Pembongkaran dengan luku adalah cara kerja yang terbaik. Cara penyimpanan ubi jalar yang baik adalah setelah ubi
jalar diangin-anginkan beberapa hari 2 hari misalnya, lalu ditimbun pada wadah yang kering dan sejuk. Dasar timbunan diberi alas pasir kering atau abu. Tebalnya
kira-kira 20-30 cm. dengan cara ini ubi jalar bisa tahan disimpan sampai 5 bulan. Disamping terbebas dari hama bongkeng, rasa umbinya pun lebih manis. Lingga,
1989
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian