VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.2. Kesimpulan
Setelah penelitian ini dilakukan dalam mencari kunci produktivitas Ubi Cilembu dengan membandingkan faktor lingkungan, faktor sifat tanah, dan faktor
budidaya maka dapat disimpulkan bahwa kunci dari produktivitas ubi jalar Cilembu yaitu terlihat dari faktor lingkungan dengan perbedaan suhu tanah yang
signifikan juga memiliki perbedaan ketinggian 500 m dpl antara tempat penanaman dengan gunung di sekitarnya,
juga dari faktor budidaya yang terlihat signifikan yaitu dari proses pemeraman setelah pasca panen. Hal tersebut yang
membuat produktivitas Ubi Cilembu menjadi baik dari segi kualitas ukuran dan rasa. Ubi Cilembu yang dihasilkan memiliki ukuran yang besar dengan panjang
sekitar 25 cm – 35 cm dan diameter sekitar 7 cm – 17 cm serta rasa yang manis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ubi Cilembu akan tumbuh baik dengan
menghasilkan kualitas umbi yang besar dan rasa yang manis seperti madu dengan melihat kunci produktivitas yang telah ada yaitu penanaman Ubi Cilembu harus
dilakukan di tempat yang memiliki suhu tanah 17-24
o
C, ada proses pembalikkan batang saat penanaman, serta ada proses pemeraman setelah pasca panen.
Ubi Cilembu setelah panen perlu disimpan dulu selama 3 – 5 minggu untuk mendapatkan rasa yang manis. Selama penyimpanan tersebut, susut bobot
ubi akan meningkat, sedang kadar air daging ubi dan kadar pati tidak berbeda. Beberapa syarat tumbuh ubi jalar pada umumnya yang berada di Kelas
Kesesuaian Lahan tidak berlaku untuk semua jenis ubi jalar, khususnya ubi jalar Cilembu. Ubi Cilembu memiliki syarat tumbuh atau habitat sendiri yang lebih
spesifik karena ada perbedaan temperatur. Bentuk permukaan lahan juga mempengaruhi perbedaan suhu siang dan malam. Daerah seperti Cilembu yang
berada di lembah gunung akan mempunyai perbedaan suhu siang dan malam yang signifikan sehingga bisa menghasilkan umbi Ubi Cilembu berukuran besar dari
biasanya yaitu dengan panjang sekitar 25 cm – 35 cm dan diameter sekitar 7 cm – 17 cm, berbeda halnya dengan daerah di Kelurahan Situgede yang berada di
dataran rendah, memiliki suhu siang dan malam yang tidak terlalu berbeda signifikan sehingga umbi yang dihasilkan kecil tidak seperti umbi biasa.
6.2. Saran