PENDAHULUAN Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica L.Urban) Dan Kunyit (Curcuma Longa)Terhadappeningkatan Aktivitas Enzim Gsh Px Hati Tikus Yang Diinduksi Parasetamol

1. PENDAHULUAN

Latar belakang Indonesia sebagai daerah tropis merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, terutama tumbuhan berkhasiat obat. Terdapat 1000 jenis dari 30.000 jenis tumbuhan di Indonesia yang telah diketahui dapat dimanfaatkan dalam industri obat tradisional, diantaranya kunyit dan daun pegagan BPOM 2005. Departemen Kesehatan melalui pencanangan pengembangan dan promosi obat tradisional serta pengobatan komplementer alternatif, mendorong dan menggalakkan kembali pemakaian obat herbal, baik pada kalangan masyarakat umum maupun kalangan kedokteran konvensional. Masyarakat diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam mempelajari dan mengembangkan tanaman obat sebagai modalitas pengobatan, yang diharapkanbisa saling berdampingan dengan pengobatan kedokteran modern demi kesejahteraan pasien Depkes2007. Berbagai penelitian dan pengembangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi juga dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu dan keamanan produk.Hal ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan terhadap manfaat obat tradisional tersebut. Pengembangan obat tradisional juga didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, tentang fitofarmaka, yang berarti diperlukan adanya pengendalian mutu simplisia yang akan digunakan untuk bahan baku obat atau sediaan galenik BPOM 2005. Seiring dengan kemajuan zaman, obat herbal tersedia luas dan banyak dikonsumsi masyarakat. Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, diketahui penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal meningkat dari tahun ke tahun, tercatat dari 19,9 tahun 1980 menjadi 23,3 tahun1986 dan meningkat menjadi31,7 tahun 2001 kemudian bertambah meningkat menjadi 32,8 pada tahun 2004. Saat ini gaya hidup kembali ke alam back to nature semakin berkembang dan diminati oleh sebagian kalangan masyarakat dunia. Di dunia internasional, perkembangan obat herbal semakin pesat dengan pemasok terbesar adalah Cina, Eropa, dan Amerik Serikat. Di Afrika, persentase populasi yang mengunakan obat herbal mencapai 60-80, di Australia sekitar 40-50, Eropa 40- 80, Amerika 40, dan Kanada 50, dengan jumlah penjualan produk obat tradisional modern termasuk bahan baku mencapai US 43 miliar. Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan obat memiliki arti penting, yaitu secara mendasar mendukung kehidupan maupun potensi perdaganganWHO 2003. WHO pada tahun 2008 mencatat bahwa 68penduduk dunia masih tergantung pada sistem pengobatan tradisional yang mayoritas melibatkan tumbuhan untuk penyembuhan penyakit dan lebih dari 80 penduduk dunia menggunakan obat herbal untuk mendukung kesehatan mereka. Di samping itu, pertumbuhan pasar global obat herbal mencapai 10-15 per tahun Saifuddin2011. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, persentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu pada semua kelompok umur laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun di perkotaan adalah sebanyak 59,12, dan di antaranya 95,6 menyatakanbermanfaat untuk kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesiapun memiliki minat yang tinggi terhadap cara-cara tradisional dalam memelihara kesehatannya. Dengan demikian, penyelenggara pelayanan medis herbal perlu dioptimalkan agar dapat terselenggara secara aman, bermanfaat, serta berkualitas bagi pelaksana pelayanan maupun masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan ini. Kecenderungan “back to nature” sangat dirasakan dalam dekade ini, baik di negara maju maupun negara sedang berkembang, seperti Indonesia.Hal inimemberi arahan baru di Indonesia dalam mengembangkan keanekaragaman hayati yang dimiliki. Banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan yang memiliki aktivitas hepatoprotektor, yaitu senyawa yang mempunyai aktivitas melindungi sel-sel hati dan bahkan memperbaiki jaringan hati. Perkembangan penyakit hepatitis saat ini terus meningkat dan telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Prevalensi kerusakan hati akibat obat-obatan kimiawi sangat tinggi, mulai dari kerusakan yang tidak permanen, namun dapat berlangsung lama dan fatal Setiabudy 1979.Epidemiologi hepatitis karena obat terjadi pada delapan dalam setiap10.000 orang. Perempuan lebih rentan menderita hepatitis hampir dua kali dibandingkan laki-laki. Orang dewasa lebih rentan terhadap jenis hepatitis ini karena tubuh mereka tidak mampu memperbaiki dengan cepat sel-sel hepatosit yang rusak seperti pada orang muda Thomas2008. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya hepatitis karena obat-obatan Nilesh 2008 ialah: 1. Ras: beberapa obat memiliki toksisitas yang berbeda bergantung pada ras. Misalnya, kulit hitam lebih rentan terhadap isoniazid INH. 2. Umumnya hepatitis karena obat jarang ditemukan pada anak-anak, namun risikonya meningkat pada orang tua. 3. Jenis kelamin: dengan alasan yang tidak diketahui, hepatitis jenis ini lebih sering terjadi pada perempuan. 4. Konsumsi alkohol: orang yang mengkonsumsi alkohol lebih rentan terhadap hepatitis karena obat terjadi kerusakan hati sehingga mengubah metabolisme obat-obatan. Contoh bagi peminum alkohol dapat menyebabkan penipisan glutation hepatoprotektif yang membuat orang lebih rentan. 5. Faktor risiko lain: orang dengan penderita AIDS, malnutrisi, dan berpuasa juga ketergantungan terhadap narkoba menyebabkan rendahnya glutation. Cheng et al. 2004 telah melakukan skrining terhadap 78 jenis tumbuhan tradisional yang biasa digunakan rakyat Korea untuk pengobatan hepatitis, 21 jenis diantaranya terbukti sebagai hepatoprotektor. Tumbuh-tumbuhan yang memiliki aktivitas hepatoprotektor, diantaranya adalah Curcuma xanthorrhiza Roxb. Menurut Devaraj et al. 2010 ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb pada dosis 500 mgkg BB dapat menurunkan kadar AST Aspartate transaminase danALTAlanine transaminase pada tikus yang diinduksi etanol 50 sebanyak 12 uLkg. Menurut Kalantari et al. 2007 ekstrak etanol 80 Curcuma longa memiliki efek perlindungan terhadap hepatotoksisitas pada tikus yang diinduksi parasetamol. Senyawa yang diduga kuat melindungi hati hepatoprotektor pada Curcuma longa adalah kurkumin Hembing2005. Hal ini di dukung oleh banyak penelitian bahwa kunyit Curcuma longa bersifat sebagai antioksidan, antitumor, dan memiliki efek hepatoprotektif. Tanaman lain yang digunakan secara tradisional dalam pengobatan penyakit hati ialah pegagan Centella asiatica L.Urban. Bagi penderita hepatitis ikterik akut dengan pembengkakan hati, minum air rebusan pegagan dapat mempercepat penyembuhan dan menghilangkan keluhan ikterik pada kulit Dalimartha dan Setiawan 2005. Pegagan mengandung beberapa senyawa aktif diantaranya adalah terpenoid, flavonoid, dan glikosida. Senyawa flavonoid dalam tanaman diketahui merupakan senyawa antioksidan dan berpotensi mencegah kerusakan sel-sel tubuh, diantaranya sel hepar Erdiana 2009, sedangkan kunyit mengandung beberapa senyawa diantaranya minyak atsiri, kurkumin, pati, tanin, dan resin Hembing 2005. Baik ekstrak pegagan maupun kunyit berpotensi sebagai hepatoprotektor dengan mekanisme yang sama, yaitu melibatkan enzim gluthation GSH. Akan tetapi, belum ada penelitianmengenai efek hepatoprotektor kombinasi dari ekstrak pegagan dan kunyitpada tindakan pencegahan preventif maupun mengobatikuratif penyakit. Interaksi yang muncul bila kedua ekstrak tersebut dikombinasi baik bersifat sinergis atau antagonis, pada tindakan preventif dan kuratif terhadap perubahan GSH-Px, AST dan ALT pada hati tikus yang diinduksi dengan parasetamol belum pernah dilaporkan. Rumusan Masalah Prevalensi kerusakan hati akibat obat-obatan kimiawi sangat tinggi, mulai dari kerusakan yang tidak permanen namun dapat berlangsung lama dan fatal. Salah satu penyebab kerusakan hati adalah parasetamol yang merupakan salah satu diantara obat-obatan yang paling banyak menyebabkan overdosis dan keracunan di masyarakat. Mudah diperolehnya parasetamol menyebabkan konsumsi parasetamol dapat dilakukan secara bebas sementara disisi lain pengetahuan masyarakat mengenai obat ini masih sangat kurang, terutama tentang toksisitasnya bila digunakan dalam dosis berlebihan.Parasetamol, yang berfungsi sebagai analgetik dan antipiretik, bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan akan menguras kandungan glutathion GSH dan membentuk suatu metabolit elektrofil sebagai radikal bebas, yaitu N-asetyl-p- benzoquinonimina NAPQI. Pada keadaan nekrosis, sel-sel hati pecah sehingga enzim amino transferase, yaitu AST dan ALT yang terdapat dalam sel hati akan keluar dan masuk ke dalam aliran darah sehingga terjadi kenaikan AST dan ALT melebihi normal. Kurkumin diketahui dapat memperbaiki fungsi hati, dan melindungi hati dari pengaruh zat racun yang dapat merusak fungsi hati. Tanaman lain yang digunakan secara tradisional dalam pengobatan penyakit hati ialah pegagan Centella asiatica L.Urban. Bagi penderita hepatitis ikterik akut dengan pembengkakan hati, minum air rebusan pegagan dapat mempercepat penyembuhan dan menghilangkan keluhan ikterik pada kulitDalimartha dan Setiawan 2005. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakanekstrak pegagan dan kunyit melihat adanya interaksi farmakokinetik yang mengakibatkan perubahan absorpsi, distribusi metabolisme atau ekskresi dari obat herbal sehingga dapat mempengaruhi kerja obat secara kuantitatif. Interaksi farmakodinamik mempengaruhi aksi obat secara kualitatif, baik melalui efek meningkatkan aksi sinergis atau aditif atau efek antagonis Gohil and Patel 2007. Interaksi sinergis merupakan gabungan efekpositif dari pegagan dan kunyit yang diberikan bersama-sama,hasilnya lebih besar daripada jumlah efek kedua tanaman tersebut. Sedangkan interaksi antagonis merupakan gabunganefek negatif daripegagan dan kunyit yang diberikan bersamaan,yang hasil akhirnya adalah kurang dari jumlah efek kedua tanaman tersebut. Peran pegagandan kunyit dalam memperbaiki fungsi hati melalui perbaikan aktivitas enzim gluthation peroksidase sehingga mampu menangkap radikal bebas yang dihasilkan dari parasetamol yang berlebihan. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuanuntuk: 1. Mengetahui terjadinya penurunan fungsi hati akibat induksi parasetamol yang berlebihan dengan menganalisis perubahan enzim gluthation peroksidase serta membuktikan adanya perubahan enzim AST dan ALT pada hati tikus, pemberian ekstrak pegagan dan kunyit sebelum maupun sesudah diinduksi parasetamol. 2. Mendapatkan informasi mengenai interaksi sinergis atau antagonis pemberian kombinasi ekstrak pegagan dan kunyit terhadap peningkatan enzim gluthation peroksidase pada hati tikus yang diinduksi dengan parasetamol. 3. Mengamati pengaruh ekstrak pegagan dan kunyit terhadap regenerasi sel hati tikus melalui pemeriksaan jaringan hati histopatologi. 4. Mempelajari kemungkinanekstrak pegagan dan kunyit secara terpisah maupun kombinasinya berpotensi sebagai bahan obat hepatoprotektor untuk tujuan pengobatan dan pencegahan kejadian penyakit hati. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Adanya penurunan fungsi hati akibat induksi parasetamol yang berlebih dan kaitannya pada aktivitas GSH-Px. 2. Adanya peningkatan enzim AST dan ALT dan derajat kerusakan sel hati tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik. 3. Adanya pengaruh peningkatan aktivitas enzim GSH-Px dengan pemberian ekstrak pegagan atau kunyit. 4. Adanya interaksi antagonis dari kombinasi ekstrak pegagan dan kunyit yang diberikan sebelum dan sesudah hati tikus diinduksi parasetamol. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penderita hepatitis dan juga mengurangi penggunaan obat kimiawi dan dapat mengurangi pengeluaran pembelian obat-obat hepatitis yang cukup mahal. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai dosis dan kombinasi ekstrak pegagan dan kunyit yang optimal sebagai formula obat herbal untuk pengobatan pada penderita kerusakan hati. Tingkat Kebaruan Novelty Penelitian ini tidak saja mampu membuktikan ekstrak pegagan dan kunyit sebagai hepatoprotektor, namun juga membuktikan potensi baru penggunaan ekstrak bahan alami tersebut sebagai bahan obat untuk tujuan preventif maupun kuratif bagi kejadian penyakit hepatitis Kerangka Pemikiran Prevalensi kerusakan hati akibat obat-obatan kimiawi sangat tinggi, mulai dari kerusakan yang tidak permanen namun dapat berlangsung lama dan fatal sampai yang lebih parahHepatitis yang diakibatkan oleh obat-obatan merupakan peradanganinflamasi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh reaksi obat. Salah satu penyebab kerusakan hati adalah parasetamolsuatu analgetik dan antipiretik yang paling banyak menyebabkan overdosis dan keracunan di masyarakat. Salah satu fungsi hati adalah detoksifikasi, dimana fungsi ini melibatkan peran beberapa enzim diantaranya enzim glutation peroksidase. MenurutNilesh2008, beberapa penyakit pada penderita ketergantungan obat dan narkoba, HIV-AIDS dan malnutrisi dapat menurunkan aktivitas enzim GSH-Px . Untuk itu diperlukan suatu inovasi alternatif dalam penanganan pengobatan pada penderita penyakit tersebut.Beberapa tanaman berkhasiat obatdilaporkan berpotensi meningkatkan enzim glutation peroksidase. Tumbuh-tumbuhan yang memiliki aktivitas hepatoprotektor, diantaranya adalah kunyit Curcuma longa. Banyak penelitian membuktikan bahwa kunyit Curcuma longa bersifat sebagai antioksidan, antitumor, dan juga memiliki efek hepatoprotektif dalam pengobatan penyakit hati. Bagi penderita hepatitis ikterik akut dengan pembengkakan hati, minum air rebusan pegagan dapat mempercepat penyembuhan dan menghilangkan keluhan ikterik pada kulitDalimartha dan Setiawan 2005. Pada beberapa penelitian, Syfaiyah 2008 dan Erdiana 2009, membuktikan bahwa tanaman pegagan berpotensi sebagai hepatoprotektor karena dapat menurunkan kadar AST dan ALT,sedangkan tanaman kunyit banyak penelitian yang membuktikan mampu melindungi hati dari kerusakan hati dan berbagai racunChattopadhyay et al. 2004; Nagpal and Sood 2013.Penelitian inidilakukan untuk mengetahuipenggabungan kedua tanaman ini dapat berpotensi kuat sebagai hepatoprotektor dan juga mengetahui interaksiberupa interaksi sinergis atau interaksi antagonis. Interaksi sinergis merupakan efek dari pegagan dan kunyit yang diberikan bersama-sama,hasilnya lebih besar daripada jumlah efek kedua tanaman tersebut, sedangkan interaksi antagonis adalah efek dari pegagan dan kunyit yang diberikan bersamaan,yang hasil akhirnya adalah kurang dari jumlah efek kedua tanaman tersebut Kurniawan dan Sulaiman 2009. Enzim GSH-Px berperan sebagai penangkap radikal bebas secara enzimatik. Enzim yang dapat berperan sebagai antioksidan adalah superoksida dismutase, katalase, glutation peroksidase, dan glutation reduktase Winarsi 2007. Penelitian ini dilakukan dengan metode yang spesifik, melalui penelitian in vitro, data yang diperolehsebagai informasi dasar untuk menentukan dosis yang tepat pada penelitian selanjutnya secarain vivo,serta dilakukan pemeriksaan histopatologi yang hasil dan pembahasannya disampaikan pada bagian tersendiri dari disertasi ini, dengan judul: 1. Penentuan penurunan enzim glutation peroksidase akibat parasetamol berlebihan. 2. Pengaruh ekstrak pegagan untuk memperbaiki kondisi fungsi hati tikus. 3. Pengaruh ekstrak kunyit untuk memperbaiki kondisi fungsi hati tikus. 4. Pengaruh interaksi kombinasi ekstrak pegagan dan kunyit untuk memperbaiki kondisi fungsi hati tikus. Gambar 1 Bagan alur kerangka pemikiran

2. TINJAUAN PUSTAKA HATI

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Effervesen Ekstrak Temulawak (Curcuma Zanthorrhizaroxb.)

5 108 64

Efek Hipoglikemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jack.) Dan Gambaran Mikrostruktur Limpa Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang Telah Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

5 43 77

Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Umbi Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

3 29 82

Karakterisasi dan Uji Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Teripang Pearsonothuria graeffei(semper) Pada Tikus Yang Diinduksi Kafein dan Hati Ayam

4 58 103

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

Uji aktivitas hepatoprotektor ekstrak air pegagan (Centella asiatica) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol

0 10 41

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica L.Urban) TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA GASTER TIKUS (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI STRES IMOBILISASI KRONIK.

0 0 11

EFEK EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica L.urban) TERHADAP INFLAMASI MUKOSA GASTER PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI STRES IMOBILISASI KRONIK.

0 1 12

Pengaruh Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica L.urban) terhadap Kerusakan Tubulus Seminiferus Testis Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Stres Imobilisasi Kronik.

0 0 12

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica L.Urban) Dalam Mencegah Kerusakan Histologis Ginjal Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik.

0 2 1