Ekosistem Terumbu Biologi Karang

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kondisi Umum Wilayah Penelitian

Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terdiri atas mata rantai 105 pulau yang terbentang vertikal dari Teluk Jakarta hingga Pulau Sebira di arah utara yang merupakan pulau terjauh dari pantai utara. Kepulauan Seribu terletak pada 106 o 20’ 00” BT hingga 106 o 57’ 00” BT dan 5 o 10’ 00” LS hingga 5 o 57’ 00” LS. Kepulauan Seribu terbagi menjadi dua kecamatan dan enam kelurahan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kelurahan P. Harapan, Kel. P. Kelapa, dan Kel. P. Panggang dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kel. P. Tidung, Kel. P. Pari, dan Kel. P. Untung Jawa Estradivari 2007. Kedalaman perairan sangat bervariasi, namun umunya Kepulauan Seribu memiliki kedalaman 30 meter dan hampir setiap pulau memiliki paparan karang yang luasnya 20 kali lebih luas dari pulau yang bersangkutan. Kepulauan Seribu memiliki perairan yang terlindung dan aman dari badai dan gelombang laut yang tinggi . Suhu air dan salinitas di Kepulauan Seribu tidak berfluktuasi nyata. Suhu tercatat antara 28,5 – 30 o C pada musim barat dan 28,5 - 31 o C pada musim timur. Sedangkan untuk salinitas berkisar antara 30 – 34 ppt Estradivari 2007.

2.2. Terumbu karang

2.2.1 Ekosistem Terumbu

Karang Ekosistem terumbu karang terbentuk melalui proses yang lama dan kompleks. Proses ini diawali dengan penempelan berbagai biota penghasil kapur pada substrat keras, seperti karang batu dan alga berkapur Suharsono 2008. Rekrutmen karang dalam arti penempelan larva dan pertumbuhan ukuran yang dapat dilihat mata telanjang adalah proses penting dari dinamika populasi yang mendasari keberlanjutan eksistensi terumbu karang Moulding 2005. Terumbu didefinisikan sebagai endapan-endapan massif yang penting dari kalsium karbonat CaCO 3 yang terutamadihasilkan oleh hewan karang filum Cnidaria, Kelas Anthozoa, ordo Scleractinia, dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mensekresikan kalsium karbonat Nybakken 1982. Terumbu adalah salah suatu ekosistem laut yang dibentuk di daerah tropis oleh hewan karang penghasil kapur, khususnya jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota lainnya yang hidup di laut Sukarno 1994.

2.2.2 Biologi Karang

Karang merupakan hewan yang termasuk sederhana dimana karang memiliki bentuk sepertai tabung dengan mulut yang berfungsi sebagai anus dan terletak di bagian atas Suharsono 1996. Tentakelnya terdapat disekeliling mulut dan berfungsi sebagai penangkap makanan. Mulut terhubung dengan rongga perut atau disebut gastrovaskuler melalui tenggorokan yang pendek. Didalam rongga perut tersebut terdapat usus yang disebut messentri filament yang berfungsi sebagai alat pencerna Castro dan Huber 2005. Individu hewan karang dapat hidup berkoloni maupun soliter Nybakken 1982. Polip-polip karang yang berkoloni biasanya mempunyai diameter antara 1 hingga 3 mm, sedangkan diameter polip yang soliter atau menyendiri dapat berkembang jauh lebih besar Barnes 1987. Pada bagian endoderma terdapat sel algae dinoflagellata yang menjadi simbion karang Suharsono 2008. Organ reproduksi karang berkembang diantara messentri filament. Jenis-jenis karang yang hidup di daerah tropis, organ reproduksinya dapat ditemukan sepanjang tahun mengikuti siklus reproduksinya Suharsono 2008. Dalam satu polip bisa terdapat organ betina saja atau organ jantan saja ataupun dapat keduanya, namun karang hermaprodit jarang memiliki tingkat kematangan gonad secara bersamaan Suharsono 2008.

2.2.3 Faktor Pembatas