Gambar 6. Contoh Tampilan Hasil Pengukuran Luas dan Diameter Software Image J
3.4. Analisis Data
3.4.1. Kepadatan Karang
Rekrut
Kepadatan karang di substrat batu breakwater diperoleh dari penghitungan koloni karang hidup pada permukaan batu breakwater disetiap
stasiun dengan rumus modifikasi dari English et al. 1997 n
i
N = a
Keterangan : N = Kepadatan jenis karang kolonicm
2
n
i
= Jumlah koloni karang ke-i a = Luas permukaan batu breakwater cm
2
3.4.2. Analisis statistik
Analisa statistiknya dilakukan dengan analisa statistik deskriptif yaitu dengan grafik dan tabulasi dan dengan analisis korespondensi dan korelasi.
Adapun data-data yang akan diolah dalam bentuk grafik dan tabulasi diantaranya data banyaknya genus, lifeform, luasan dan diameter koloni karang, serta
membandingkan kepadatan antara bagian yang terpapar arus dan yang terlindung dari arus. Data hasil observasi lapang akan dibandingkan dengan data pada waktu
pertama kali subtrat batu dibuat yaitu tahun 2007 dan 2008 dianggap nol untuk semua data karang.
20
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Wilayah Penelitian
Wilayah tempat substrat batu berada bersampingan dengan rumah makan Nusa Resto dan juga pabrik industri dimana kondisi fisik dan kimia perairan
sekitar dapat dipengaruhi oleh aktivitas dari tempat tempat tersebut. Pengamatan kondisi fisik kimia perairan dilakukan sebanyak dua kali pada waktu yang berbeda
yaitu pada hari Kamis tanggal 22 September 2011 dan hari Sabtu tanggal 24 September 2011 di keempat stasiun. Parameter-parameter tersebut mempengaruhi
biota yang ada didaerah tersebut termasuk karang yang menjadi topik utama dari penelitian ini. Kondisi fisika kimia perairan Gosong Pramuka secara keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
4.1.1. Kondisi Fisik Perairan Wilayah Penelitian
Pasang surut mengakibatkan adanya fluktuasi kedalaman perairan yang mengakibatkan perbedaan penetrasi cahaya matahari bagi karang. Pasang surut di
perairan ini tidak mengalami anomali selama 5 tahun terakhir Lampiran 2 dengan kisaran pasang tertingginya adalah 57 cm di atas mean sea level tinggi
muka air rata-rata dan surut terendahnya adalah 50,5 cm di bawah mean sea level
. Nilai kecerahan di seluruh stasiun penelitian memiliki nilai yang sama
yaitu 100. Hal tersebut terlihat dari substrat dasar perairan yang terlihat jelas. Nilai kecerahan 100 dapat diakibatkan kedalaman yang relatif dangkal yaitu
antara 70 – 99 cm sehingga penetrasi cahaya matahari masih dapat menembus hingga dasar perairan. Kecerahan dapat mempengaruhi masuknya cahaya pada
wilayah perairan, dimana cahaya yang masuk dapat digunakan untuk proses