70
meningkatkan kekompakan antar pegawai dan kinerja pegawai dalam mengerjakan tugas mereka.
Tabel 4.29 Distribusi jawaban responden tentang pegawai lebih banyak menyelesaikan pekerjaan saat bekerja sama dengan rekan kerja
No Kategori
Jumlah orang Persentase
1 Sangat setuju
12 42.9
2 Setuju
9 32.1
3 Netral
5 17.9
4 Kurang setuju
2 7.1
5 Tidak setuju
Jumlah 28
100
Sumber: Kuesioner, 2015
Dari tabel di atas diketahui bahwa ada 12 pegawai 42,9 pegawai sangat setuju akan pernyataan pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Gunungsitoli lebih banyak menyelesaikan pekerjaan saat bekerja sama dengan rekan kerja. Selanjutnya
ada 9 orang 32,1 pegawai yang menjawab setuju akan hal tersebut, sisanya 5 orang 17,9 menjawab netral dan hanya 1 orang 3,6 yang
menjawab kurang setuju dan tidak ada pegawai yang menjawab tidak setuju. Hal ini berarti sebagian besar pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Gunungsitoli lebih banyak menyelesaikan pekerjaan apabila mereka bekerjasama.
4.4 Analisis Regresi
Berdasarkan pada tujuan penelitian ini seperti yang telah dikemukakan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai maka digunakan analisis statistik yaitu model analisis regresi linear sederhana. Untuk memudahkan perhitungan model analisis tersebut
71
digunakan program SPSS for Windows 18.0 dengan menggunakan Metode Enter. Uji determinasi dilakukan untuk mengetahui berapa persen besarnya
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, dan selanjutnya untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini maka dalam
melakukan pengujian penulis menggunakan t hitung. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen. Adapun variabel yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu gaya kepemimpinan situasional yang merupakan
variabel independen dan kinerja pegawai yang merupakan variabel dependen.
Tabel 4.30 Pengujian Koefisien Determinasi
a. Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 18.0 Febuari, 2015 Analisis dari tabel 4.30 menunjukkan angka R sebesar 0,396 yang
artinya bahwa gaya kepemimpinan situasional memiliki korelasi terhadap kinerja pegawai sebesar 39,6 ini dilihat berdasarkan tabel interprestasi
koefisien korelasi, selanjutnya pada tabel diatas memperlihatkan nilai koefisen determinasi R – Square yang digunakan untuk mengetahui
persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar R Square= 0,157. Angka ini berarti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F Change
df1 df2 Sig. F
Change 1
.396
a
.157 .124
3.924 .157
4.828 1
26 .037
72
Mikro Kecil dan Menengah Kota Gunungsitoli adalah sebesar 15,7,sisanya 84,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian
ini. Jadi terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, hal ini dilihat berdasarkan tabel interperetasi koefisien korelasi
Tabel 4.31 Anova F Test
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
74.340 1
74.340 4.828
.037
a
Residual 400.338
26 15.398
Total 474.679
27 a. Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 18.0 Febuari, 2015 Analisis dari tabel 4.32 ini menunjukkan hasil uji Anova atau F test
didapat F hitung adalah sebesar 4,828 dengan tingkat signifikansiprobabilitas 0,037 kurang dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
variabel kinerja pegawai.
Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 18.0 Febuari, 2015
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. 95.0 Confidence
Interval for B Correlations
B Std.
Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero- order
Partial Part
Constant 18.394
9.812 1.875
.072 -1.776
38.564 GAYA
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
.518 .236
.396 2.197 .037
.033 1.003
.396 .396
.396
73
Tabel diatas menunjukkan, nilai constanta a adalah 18.394, sedangkan nilai gaya kepemimpinan Situasional b adalah 0,518 sehingga diperoleh
model berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan regeresi sederhana dimana:
Y= a + bX Y = 18,394 + 0,518X
Kostanta sebesar 18.394 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Gaya Kepemimpinan maka nilai Kinerja Pegawai sebesar 18.394. Koefisien regresi
X sebesar 0,518 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Gaya Kepemimpinan, maka nilai Kinerja Pegawai bertambah sebesar 0,518.
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari hasil uji t untuk variabel gaya
kepemimpinan. Nilai t tabel = 1,705 atau t hitung = 2.197
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika t hitung t tabel pada α = 5, maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika t hitung t tabel pada α = 5, maka Ho diterima, Ha ditolak Jika tingkat signifikasi Sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima
Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung t tabel = 2.197 1,705 pada α 0.05. Yang artinya Ho ditolak, Ha diterima yaitu gaya kepemimpimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan signifikasi 5.
74
4.5 Pembahasan