TUJUAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

1.1 TUJUAN

MEMPELAJARI MATA KLIAH BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI 1.1.1 T ujuan Umum : Mahasiswa memiliki sikap positif terhad ap bahasa Indonesia. 1. Kesetiaan bahasa: mendorong mahasiswa memelihara b ahasa nasional dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh as ing. 2. Kebanggaan bahasa: mendorong mahasiswa menguta makan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang ide ntitas bangsanya. 3. Kesadaran akan adanya orma bahasa: mendorong mahasiswanya menggunakan bahasanya sesuai dengan k aidah yang berlaku.

1.1.2 Tujuan

Khusus : Mahasiswa, calon sarjana, terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik s ecara tertulis maupun secara lisan. 1. Tujuan jangka pendek a. Mahasiswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik, d engan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Mahasiswa dapat membuat tugas-tugas karangan i lmiah sederhana dari dosen-dosen dengan menerapkan dasar- dasar yang diperoleh dari kuliah bahasa Indonesia. U n 2. Tujuan jangka panjang a. Mahasiswa mampu menyusun skripsi sebagai syarat ujian sarjana. b. Mahasiswa lebih terampil menyusun kertas kerja, la poran penelitian, surat, dan karya ilmiah lainnya setelah lulu s. BPDU-Universitas Widyatama 1 Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah

1.2 PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

1.2.1 Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia yang kini dipakai sebagai bahasa res mi di Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Hal ini ditandaskan dalam Kongres Bahasa Indonesia di Medan 1954. Pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, diresmikan suatu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Nama baru ini bersifat p olitis, sejalan dengan nama negara yang diidam-idamkan. Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi mengalami proses pertumb uhan secara perlahan dengan perjuangan yang sangat keras. Beberapa faktor yang memungkinkan diangkatnya bahasa M elayu menjadi bahasa persatuan menurut Prof. Dr. Slamet Mulyana a dalah sebagai berikut. 1. Sejarah telah membantu penyebaran bahasa Melayu. Bahasa M elayu merupakan lingua franca bahasa perhubungan perdaganga n di Indonesia. Malaka pada masa jayanya menjadi pusat perdaganga n dan pengembangan agama Islam. Dengan bantuan para pedagang, b ahasa Melayu disebarkan ke seluruh pantai Nusantara terutama di kota -kota pelabuhan. Bahasa Melayu menjadi bahasa perhubungan antar individu. Karena bahasa Melayu itu sudah tersebar dan boleh dikatakan sudah menjadi bahasa sebagian penduduk, Gu bernur Jenderal Rochusen kemudian menetapkan bahwa bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar di sekolah untuk mendidik calon peg awai negeri bangsa bumi putera. 2. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sangat sederhana di tinjau dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis. Karena sistemnya yang sederhana itu, bahasa Melayu mudah dipelajari. Dalam baha sa ini tidak dikenal gradasi tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau bahasa Sunda dan Bali, atau pemakaian bahasa kasar dan b ahasa halus. 3. Faktor psikologi, yaitu bahwa suku Jawa dan Sunda telah d engan sukarela menerima bahasa Melayu sebagai bahasa nasional, se mata- mata karena didasarkan kepada keinsafan akan manfaatnya s egera ditetapkan bahasa nasional untuk seluruh kepulauan Indonesia. 4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai s ebagai bahasa kebudayaan dalam arti luas. BPDU-Universitas Widyatama 2 Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari awal, terdapat fakta-fakta historis hingga sekarang sebagai berikut.

A. Sebelum Masa Kolonial

Bahasa Melayu dipakai oleh kerajaan Sriwijaya pada abad VII. Hal ini terbukti dengan adanya empat buah batu bertulis pening galan kerajaan Sriwijaya. Keempat batu bersurat itu ditemukan di Ke dukan Bukit 680, di Talang Tuwo dekat Palembang 684, di Kota Kapur Bangka Barat 686, di Karang Berahi Jambi 688. Bukti lain ditemukan di Pulau Jawa yaitu di Kedu. Di situ dite mukan sebuah prasasti yang terkenal bernama inskripsi Gandasuli 832 Berdasarkan penyelidikan Dr. J.G. De Casparis dinyatakan b ahwa bahasanya adalah bahasa Melayu kuno dengan adanya dialek M elayu Ambon, Timor, Manado, dsb.

B. Masa Kolonial

Ketika orang-orang barat sampai di Indonesia pada abad XVII, mereka menghadapi suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu digu nakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan dan bahasa perantara dalam perdagangan. Ketika bangsa Portugis maupun bangsa Belanda mendi rikan sekolah-sekolah, mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar. Usaha menerapkan bahasa Portugis dan Belanda sebagai bahasa pen gantar mengalami kegagalan. Demikian pengakuan Belanda Dancerta tahun 1631. Ia mengatakan bahwa kebanyakan sekolah di Maluku me makai bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.

C. Masa Pergerakan Kebangsaan

Pada waktu timbulnya pergerakan kebangsaan terasa perlu ad anya suatu bahasa nasional, untuk mengikat bermacam-macam suku bangsa di Indonesia. Suatu pergerakan yang besar dan hebat hanya dapat be rhasil kalau semua rakyat diikutsertakan. Untuk itu, mereka mencari b ahasa yang dapat dipahami dan dipakai oleh semua orang. Pada mulanya agak sulit untuk menentukan bahasa mana yang akan menjadi bahasa persatuan., tetapi mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersa tukan berbagai suku bangsa akhirnya pada 1926 Yong Java mengaku i dan memilih bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. BPDU-Universitas Widyatama 3 Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah Dengan adanya bermacam-macam faktor seperti tersebut di atas, akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu saat berlangsu ngnya Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta dihasilkan ikrar bersama, “Ikrar Sumpah Pemuda”. 1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang s atu – Tanah air Indonesia. 2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu b angsa Indonesia. 3. Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

D. Masa Jepang dan Zaman Kemerdekaan

Setelah Perang Dunia II, ketika tentara Jepang memasuki Indonesia, bahasa Indonesia telah menduduki tempat yang penting d alam perkembangan bahasa Indonesia. Usaha Jepang untuk menggu nakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda tidak terlaksana. Ba hasa Indonesia juga dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga- lembaga pendidikan dan untuk keperluan ilmu pengetahuan.

1.3 FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA