50 Bobot sapih atau bobot badan saat sapi-sapi FH di BBPTU berumur 4
bulan adalah 91.23 kg. Secara deskriptif terlihat kenaikan bobot sapih dari generasi Induk 89.76 kg ke generasi F3 92.99 kg Tabel 7. Bobot badan sapi FH
tersebut saat umur 12 bulan adalah 208.88 kg, lebih ringan dari pernyataan Anggraeni et al. 2008 yang mengamati sapi FH di wilayah Lembang Jawa Barat
yaitu saat sapi FH berumur 11-12 bulan memiliki bobot badan hasil konversi, bukan penimbangan langsung adalah 295 ± 49.3 kg.
Tabel 7 Rataan bobot badan sapi FH di BBPTU
Generasi Jumlah
n ekor
Bobot Lahir
kg Bobot
Sapih kg
Bobot 12 bln
kg Bobot
14 bln kg
Bobot 16 bln
kg Bobot
18 bln kg
PBB Harian
kg Induk
28 38.1
89.76 203.93
246.52 282.37
311.81
a
0.51 F1
110 39.74
90.27 208.89
243.31 279.78
319.3
a
0.52 F2
96 39.37
92.04
210.72 250.35
286.14
315.99
a
0.51 F3
45 40.01
92.99 208.12
240.59 273.81
312.23
b
0.50 Rataan
39.49 91.23
208.88 245.67
281.44 316.42
0.51 Keterangan: nilai tertinggi ditunjukkan pada penebalan warna hitam
Sapi-sapi FH di BBPTU mempunyai Pertambahan Bobot Badan PBB per hari yang sama sampai sapi tersebut berumur 18 bulan untuk semua generasi.
Hasil uji t T Test memperlihatkan bahwa sapi FH tersebut tidak mempunyai perbedaan bobot badan untuk semua generasi sampai dengan berumur 14 bulan.
Bobot badan sapi FH umur 16 bulan mempunyai perbedaan untuk generasi F2 dan F3 yaitu generasi F3 mempunyai bobot badan yang lebih ringan.
Sapi-sapi FH tersebut sudah dapat dikawinkan ketika berumur 16 bulan karena telah mempunyai rataan bobot badan semua generasi 281.44 kg. Standar
bobot badan untuk umur kawin pertama untuk wilayah Indonesia dapat mengacu pada pendapat Sudono et al. 2005 yaitu 275 kg. Sapi FH generasi Induk, F1
dan F2 mempunyai bobot badan umur 16 bulan masing-masing 282.37 kg, 279.78 dan 286.14 kg sehingga sudah dapat dikawinkan. Sapi FH generasi F3
mempunyai bobot badan umur 16 bulan adalah 273.81 kg masih sedikit lebih ringan dari Standar. Sapi FH di Jepang sudah dapat dikawinkan pada umur 15-16
bulan sesuai dengan standar Yamada 1992 dengan bobot badan 350-400 kg.
51 Sapi FH di BBPTU dikawinkan pertama kali berdasarkan pengolahan data
adalah berumur 18-20 bulan. Sapi FH di BBPTU mempunyai rataan bobot badan semua generasi keturunan saat umur 18 bulan adalah 316.42 kg. Sapi FH
generasi F3 dikawinkan pertama kali lebih tua dari generasi lainnya yaitu umur 20 bulan walaupun mempunyai bobot badan yang sama pada umur 18 bulan.
Bobot badan sapi FH ketika dikawinkan tersebut lebih berat dari Sudono et al. 2005 yaitu 275 kg akan tetapi lebih ringan dari standar sapi FH yang
dikawinkan di Jepang menurut Yamada 1992 yaitu 350-400 kg.
Faktor-faktor Efisiensi Reproduksi Umur Kawin Pertama
Sapi dara akan memasuki dewasa kelamin apabila telah mengalami berahi pertama. Berahi pertama akan tercapai apabila faktor lingkungan terutama
pemberian pakan dapat dimaksimalkan dan pengaruh iklim sekitarnya dapat dikurangi. Sapi dara yang mengalami berahi pertama kali sebaiknya jangan
dikawinkan terlebih dahulu karena bobot badannya belum mencapai bobot dewasa tubuh dan untuk memberikan tambahan waktu bagi proses pertumbuhan
ambing, alat dan saluran reproduksi. Sapi FH dara yang mengalami berahi pertama mempunyai alat dan
saluran reproduksi yang belum berkembang sempurna dan belum dapat dikawinkan karena masih mempunyai bobot badan yang belum sesuai dengan
bobot badan pada saat kawin pertama. Kawin pertama dapat ditunda untuk memberikan kesempatan pertumbuhan dan perkembangan alat dan saluran
reproduksi yang lebih baik. Pada saat berahi sapi akan memproduksi hormon progesterone dan estrogen yang berguna untuk perkembangan ambing terutama
untuk perkembangan alveolus dan saluran-saluran di dalam ambing. Umur kawin pertama pada sapi dara sebaiknya dilakukan setelah sapi dara tersebut telah
mencapai bobot dewasa tubuh yaitu berumur 15 bulan dengan bobot badan 275 kg Sudono et al. 2005.
Umur kawin pertama pada sapi FH dara dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Penampilan individu dapat tercapai dengan baik dan
52 maksimal apabila potensi genetik individu sapi FH dapat dimaksimalkan dengan
mengendalikan faktor lingkungan karena penampilan adalah hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah kondisi sekitar suhu
dan kelembaban, pemberian pakan dan manajemen pemeliharaan. Umur kawin pertama sebaiknya sesuai dengan yang disarankan oleh Sudono et al. 2005 yaitu
bobot badan 275 kg dan apabila lebih, maka dapat diduga bahwa pencapaian bobot badan untuk siap kawin pertama lebih lama. Indikator melakukan
perkawinan pertama pada sapi FH adalah saat mencapai bobot badan 275 kg. Bobot badan tersebut seharusnya dapat dicapai pada saat sapi FH berumur 15
bulan. Sapi FH dara perlu mendapatkan perbaikan manajemen pemeliharaan apabila umur pencapaian bobot badan untuk siap melakukan kawin lebih lama
dari yang disarankan. Bobot badan siap kawin sapi FH sangat dipengaruhi manajemen pemberian pakan, suhu dan kelembaban pada lingkungan sekitarnya.
Keterangan :
n=
jumlah sampel
Sapi-sapi FH dara di BBPTU mulai dikawinkan setelah berumur 18 bulan, tetapi terdapat sapi dara yang dikawinkan saat berumur 20 bulan Tabel 8. Sapi
generasi keturunan F1 sedikit lebih muda dikawinkan 18.47 bulan dibandingkan Induknya 18.70 bulan, akan tetapi keturunannya F2 yaitu 18.87 bulan dan
keturunan F3 yaitu 20.05 bulan, lebih tua untuk dikawinkan pertama kali. Umur Tabel 8 Rataan umur kawin pertama dan umur beranak pertama sapi FH
di BBPTU Generasi
Umur Kawin Pertama Umur Beranak Pertama
Hari Bulan
Hari Bulan
Induk 560.92 ± 162.03
18.70 ± 5.40 968.94 ± 259.45 32.30 ± 8.65
n=114 n= 114
F1 554.01 ± 210.50
18.47 ± 7.02 917.29 ± 209.93 30.58 ± 7.00
n= 126 n= 126
F2 596.08 ± 219.55
19.87 ± 7.32 964.15 ± 254.36 32.14 ± 8.48
n= 65 n= 65
F3 601.48 ± 216.43
20.05 ± 7.21 991.57 ± 182.95 33.05 ± 6.10
n= 23 n= 23
53 kawin pertama bertambah tua pada generasi keturunannya dan semakin
meningkat atau bertambah tua pada generasi F3. Sapi FH dara mempunyai umur kawin yang beragam dengan persentase
yang berbeda untuk masing-masing golongan umur dan generasi keturunan. Sapi FH generasi Induk, F1 dan F2 mempunyai persentase umur kawin pertama
tertinggi pada umur 16-18 bulan Tabel 9 sedangkan generasi F3 pada umur 19- 21 bulan. Sapi FH dara di BBPTU sudah ada yang dikawinkan pertama kali
ketika berumur dibawah 15 bulan yaitu sekitar 20 untuk semua generasi keturunan. Sapi FH dara dikawinkan pertama berumur 24 bulan tergolong tidak
baik mempunyai nilai sekitar 10 untuk semua generasi. Umur kawin pertama sapi-sapi FH dara dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pencapaian
bobot badan pada saat akan dikawinkan. Sapi FH dara generasi Induk dan keturunannya ternyata mempunyai pertambahan bobot badan yang sama dan
pencapaian bobot badan yang sama Tabel 7, kecuali bobot badan generasi F3 yang lebih rendah pada umur 16 bulan.
Tabel 9 Persentase umur kawin pertama sapi FH di BBPTU setiap generasi Umur kawin Pertama
bulan Induk
F1 F2
F3 13
15.31 8.40
7.69 13.04
13-15 13.27
10.92 10.77
8.70 16-18
28.57 32.77