Ahmad Rohani memberikan batasan : “Media Pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras
hardware maupun perangkat lunak software untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan instruksional dapat
tercapai dengan mudah.” Ahmad Rohani, 1999 : 4. Dari beberapa pengertian tentang media pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesaninformasi dari pengirim guru kepada
penerima siswa, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Taksonomi Media Pembelajaran
Para ahli di dalam mengelompokkan jenis-jenis media pembelajaran sangat bervariasi sesuai dengan sudut pandang dan karakteristik media.
Taksonomi atau kategorisasi tentang media pembelajaran dikemukakan oleh beberapa ahli yang antara lain :
1. Taksonomi menurut Briggs Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus
atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari medianya sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran,
bahan, dan trasmisinya. Briggs mengkategorikan media menjadi 13 macam yaitu : “objek, model, suara langsung, rekaman audio, media
cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film
rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.” Arief S. Sadiman dkk., 1986 : 23
2. Taksonomi menurut Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino Membagi media pembelajaran menjadi tujuh kategori yaitu : 1
media non proyeksi seperti foto, diagram, model 2 media proyeksi seperti film strip, slide, Overhead transparanscies, proyeksi komputer 3 media
audio seperti kaset, Compact Disc CD, 4 media gerak seperti film, video, 5 media komputer, 6 komputer multi media dan hyper media, 7
media jarak jauh seperti radio dan televisi. Heinich, Molenda, Russel, Smaldino, Terjemahan.1996 : 13.
3. Taksonomi menurut Oemar Hamalik Menurut Oemar Hamalik, media pembelajaran dikategorikan
menjadi lima kategori yaitu : 1 bahan-bahan cetakan atau bacaan, 2 alat-alat audio-visual terdiri dari a media pendidikan tanpa proyeksi
seperti poster, gambar, diagram dll., b media pendidikan tiga dimensi seperti benda asli, model, diorama, dll., c media pendidikan yang
menggunakan teknik atau masinal, 3 sumber-sumber masyarakat, 4 kumpulan benda-benda material collections, 5 contoh-contoh kelakuan
yang dicontohkan oleh guru. Oemar Hamalik, 1989 : 36-37. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah
media Model dan Gambar. Sesuai dengan taksonomi di atas, maka media Model termasuk ke dalam kategori media pendidikan tiga dimensi sesuai
dengan taksonomi Oemar Hamalik atau media Nonproyeksi menurut Heinich, et al. Sedangkan media Gambar termasuk ke dalam media tanpa
proyeksi dari Oemar Hamalik, atau Gambar dari Briggs. Dari perbandingan di atas terlihat bahwa media Model memiliki tingkatan lebih kongkrit dari
pada media Gambar, karena media Model lebih mendekati pada pengalaman langsung Benda asli dibandingkan dengan media Gambar yang lebih
mendekati tingkatan abstrak.
c. Peranan Media Pembelajaran