Instrumen Penelitian Daya Beda

2. Tes

Data prestasi belajar siswa dapat diperoleh melalui tes. Tes disusun berdasarkan Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar serta Indikator dari mata pelajaran yang bersangkutan. “Tes adalah suatu instrument untuk mengukur atau mengevaluasi kemampuan. Tes hasil belajar, dengan demikian merupakan alat untuk mengukur atau evaluasi kemampuan yang dicapai sebagai hasil belajar.” Samsi H., 2003 : 1. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui nilai prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam baik yang diberikan dengan menggunakan media pembelajaran Model maupun yang diberikan dengan menggunakan media pembelajaran Gambar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk obyektif yaitu pilihan ganda multiple choice sejumlah 30 nomor sesuai dengan kisi-kisi soal yang dikembangkan dari indikator dalam materi pembelajaran. Tes dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan. “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode.” Suharsimi Arikunto, 1998 : 121. Pada beberapa metode, istilah instrumennya sama dengan nama metodenya, misalnya pada metode tes instrumennya adalah tes atau soal tes dan pada metode angket instrument yang digunakan namanya juga angket. Adanya instrumen yang menjadi keharusan dalam suatu penelitian, karena pada prinsipnya meneliti adalah mengukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Angket untuk mengukur minat belajar siswa b. Tes digunakan untuk menentukan prestasi belajar siswa. Kisi-kisi Angket dan Butir-butir Angket ada pada Lampiran 2a. Kisi-kisi Tes Obyektif dan Butir Soal Tes Obyektif ada pada Lampiran 2b.

4. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilaksanakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Hanya instrumen yang valid dan reliabel saja yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel tidak digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen baik angket maupun tes dilaksanakan di SDN Karangtengah Prandon 1 Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Try out Angket dilaksanakan pada tanggal 15 Nopember 2008. Daftar Nama Siswa sebagai Responden disajikan pada Lampiran 3a. Try out Tes dilaksanakan tanggal 17 Nopember 2008.

a. Validitas Angket

Terdapat beberapa cara untuk mengukur Validitas suatu instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen memiliki validitas yang tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut dan faktor-faktor yang merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Pengujian validitas butir yaitu dengan jalan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas adalah teknik korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yaitu rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut : N∑ XY – ∑ X ∑ Y r xy = √ {N∑ X 2 – ∑ X 2 } {N∑ Y 2 – ∑ Y 2 } Suharsimi Arikunto, 1998 : 162. Keterangan : r xy = Koefisien validitas N = Jumlah responden X = Skor butir Y = Skor total ∑ XY = Jumlah skor butir dikalikan skor total ∑ Y = Jumlah skor total Keputusan Uji : 1. Jika r xy r tabel maka butir soal valid 2. Jika r xy r tabel maka butir soal invalidtidak valid Untuk mencari Validitas Angket dibuat Tabel Rekapitulasi Skor Try out yang disajikan pada Lampiran 3b. Pengolahan data menggunakan Program Excel rumus Correlation =CORRELC5:C34,AG5:AG34 . Dengan N = 30 diperoleh r tabel = 0,361 Angket dinyatakan Tidak Valid apabila nilai r xy -nya lebih kecil dari pada 0,361 dan Angket dinyatakan Valid apabila nilai r xy -nya lebih besar dari pada 0,361. Berdasarkan penghitungan pada Lampiran 3b tersebut diperoleh Angket yang Valid dan Angket yang Tidak Valid. Dari 30 butir angket yang ditryoutkan terdapat 4 butir angket yang dinyatakan Tidak Valid yaitu butir Angket nomor : 10, 14, 26, dan 28. Berarti terdapat 26 dua puluh enam butir angket yang dinyatakan Valid. Angket yang dinyatakan Valid disajikan pada Lampiran 3c.

b. Reliabilitas Angket

Untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen dapat ditempuh dengan beberapa cara. Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut digunakan berkali-kali. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen dikatakan reliable apabila instrumen tersebut sebagai alat ukur mampu memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan secara berulang-ulang pada kelompok individu atau sampel yang sama. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas Angket menggunakan Pendekatan Konsistensi Internal dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut : 2 r y1y2 r xx = 1 + r y1y2 Saifuddin Azwar, 2005 : 182. Keterangan : r xx’ = Koefisien reliabilitas r y1y2 = Koefisien korelasi antara skor belahan Y 1 Nonor Item Ganjil dan belahan Y 2 Nomor Item Genap. Keputusan Uji : 1. Jika r xx’ 0,600 maka butir Angket memiliki Reliabilitas yang tinggi. 2. Jika r xx’ 0,600 maka butir Angket memiliki Reliabilitas yang rendah. Untuk mencari nilai koefisien korelasi product moment menggunakan program Excel dengan rumus Correlation. Hasil pengolahan data selengkapnya disajikan pada Lampiran 3d. Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh nilai Koefisien Korelasi sebesar r y1y2 = 0,872. Dari nilai koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus Sperman Brown sebagai berikut : 2 r y1y2 r xx = 1 + r y1y2 2 0,872 1,744 = = 1 + 0,872 1,872 = 0,932 Dengan r xx = 0,932 0,600 Keputusan Uji : Angket memiliki Reliabilitas yang Tinggi. Dengan demikian dari 30 butir Angket yang diujicobakan terdapat empat 4 butir Angket yang dinyatakan TIDAK VALID, sehingga terdapat 26 butir Angket yang dinyatakan VALID dan dari 26 butir angket yang Valid tersebut dinyatakan memiliki Reliabilitas yang Tinggi. Butir Angket yang dinyatakan Tidak Valid adalah nomor : 10, 14, 26, dan 28. Dengan demikian 26 Butir Angket dapat dipergunakan sebagai alat pengukur Minat belajar siswa dalam penelitian ini.

c. Validitas Tes 1. Tingkat Kesukaran

Untuk instrumen yang berupa Tes juga harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, dengan cara mencari Tingkat kesukaran dan Daya beda. Obyektivitas tes diperoleh apabila pelaksanaan tes terstandar dari unsur- unsur subyektif. Untuk menghindari unsur subyektif, tes disusun dalam bentuk tes obyektif dan konsisten serta mudah dalam penilaian. Prosedur untuk menentukan Tingkat Kesukaran soal adalah sebagai berikut : a. Membuat tabulasi hasil tryout dari seluruh peserta tes. b. Menentukan peserta tes yang menjawab benar. c. Menentukan jumlah peserta tes. d. Menentukan indeks kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah yang menjawab benar p = Jumlah seluruh peserta tes Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 174 Keterangan : p = Indeks kesukaran soal Tabel 3 : Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Soal P Interpretasi 0,0 – 0,25 Sukar 0,26 – 0,75 Sedang 0,76 – 1,00 Mudah Hasil Try out Tes disajikan pada Lampiran 4a. Kemudian dicari Tingkat Kesukarannya dengan menggunakan rumus di atas. Hasil pengolahan data disajikan pada Lampiran 4b. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran sebagai berikut : a. Terdapat 3 butir soal dengan kategori Sukar b. Terdapat 22 butir soal dengan kategori Sedang c. Terdapat 5 butir soal dengan kategori Mudah

2. Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Prosedur untuk menentukan daya beda dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden 2. Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban, dimulai dari yang tinggi sampai yang terendah. Kelompok tinggi disingkat B a dan kelompok rendah disingkat B b . 3. Menentukan jumlah responden untuk masing-masing kelompok baik kelompok tinggi maupun kelompok rendah. Penentuan jumlah masing- masing kelompok 50 dari jumlah seluruh respoden diambil dari atas merupakan kelompok tinggi dan sisanya 50 diambil dari bawah adalah kelompok rendah. 4. Menentukan indeks Daya Beda dengan menggunakan rumus sebagai berikut : B a - B b D = 0,5 T Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 179 Keterangan : D = Indeks daya beda Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar Bb = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar T = Jumlah peserta tes Bila jumlah peserta tes ganjil, maka T = jumlah peserta tes kurang satu. Setelah diperoleh nilai D dari hasil penghitungan lalu diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikan tabel indeks daya beda pada tabel di bawah ini : Tabel 4 : Interpretasi Indeks Daya Beda Nilai d Interpretasi 0,000 – 0,200 Jelek 0,200 – 0,400 Cukup baik 0,400 – 0,700 Baik 0,700 – 1,00 Baik sekali Berdasarkan data hasil try out kemudian disusun tabel kerja untuk mencari Daya Beda. Tabel kerja disajikan pada Lampiran 4c. Untuk menentukan Indeks Daya Beda dikerjakan dengan rumus di atas, hasil rekapitulasinya disajikan pada Lampiran 4d. Berdasarkan rekapitulasi yang telah disajikan, dapat diinterpretasikan : a. Terdapat 5 butir soal yang memiliki daya beda Cukup baik b. Terdapat 16 butir soal yang memiliki daya beda Baik c. Terdapat 9 butir soal yang memiliki daya beda Baik sekali

3. Validitas Butir Soal

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DITINJAU DARI MINAT SISWA

0 13 155

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

0 6 135

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MODEL DAN GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 5 113

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM Kontribusi Pembelajaran Discovery Dan Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Eksperimen Pada Sekolah Da

0 4 20

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengaruh Media Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Neger

0 2 16

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Penggunaan Media Animasi Dan Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten,

0 1 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Penggunaan Media Animasi Dan Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten,

0 1 12

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

Pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar barisan dan deret ditinjau dari kemampuan awal PARTONO

0 6 265

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6