Kontribusi Dinamis APLIKASI MODEL VECTOR ERROR CORRECTION UNTUK MENGANALISIS PEMBIAYAAN BANK

132

6.3. Kontribusi Dinamis

Dengan analisis Forecast Error Variance Decomposition FEVD dapat diketahui pengaruh guncangan masing-masing terhadap pembiayaan secara dinamis beberapa periode ke depan setelah shock, juga dapat diketahui pergeseran kontribusi dari masing-masing peubah terhadap pembiayaan perbankan syariah. Pembiayaan bermasalah 37.36 Pembiayaan 39.59 Kredit bank umum 15.05 - 20 40 60 80 100 1 5 10 15 20 25 30 35 40 Bulan K o n tr ib u s i D in a m is P e rs e n Gambar 39. Kontribusi Dinamis Pembiayaan Bermasalah, Pembiayaan, dan Kredit Bank Umum terhadap Pembiayaan Gambar 39 menunjukkan kontribusi pembiayaan bermasalah, pembiayaan, dan kredit bank umum terhadap pembiayaan. Kontribusi tiga peubah tersebut merupakan kontributor terbesar dari peubah yang digunakan dalam penelitian. Pada awal periode sampai dengan periode ke-30 setelah shock, kontribusi terbesar adalah pembiayaan itu sendiri, tetapi pada periode ke-31 dan sesudahnya, kontribusi terbesar adalah pembiayaan bermasalah sampai dengan posisi stabil pada periode ke-40, pembiayaan bermasalah berkontribusi terhadap variabilitas pembiayaan sebesar 39.59 persen, sedangkan pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 37.36 persen. Sementara kontribusi dari kredit bank umum meningkat 133 setelah periode ke-4, sampai pada kontribusi stabil, yaitu pada 15.05 persen. Gambar 40 dan Gambar 41, menunjukkan kontribusi peubah selain tiga peubah yang sudah disebutkan sebelumnya. Untuk memudahkan analisis kontribusi masing-masing peubah, maka dikelompokkan menjadi dua gambar. Jakarta Islamic Index 0.30 3.08 Indeks Produksi Industri 4.55 2.55 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 3.02 4.83 - 1 2 3 4 5 1 5 10 15 20 25 30 35 40 Bulan K o n tr ib u s i D in a m is P e rs e n Gambar 40. Kontribusi Dinamis Indeks Produksi Industri, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, dan Jakarta Islamic Index terhadap Pembiayaan Dana Pihak Ketiga 0.11 4.81 1.94 Laba per Aset 0.03 - 1 2 3 4 5 1 5 10 15 20 25 30 35 40 Bulan K o n tr ib u s i D in a m is P e rs e n Gambar 41. Kontribusi Dinamis Dana Pihak Ketiga dan Laba per Aset terhadap Pembiayaan 134 Gambar 40 menunjukkan kontribusi dinamis Indeks Produksi Industri, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, dan Jakarta Islamic Index terhadap pembiayaan. Kontribusi ketiganya pada awal periode setelah shock, memiliki pola yang sama yaitu mengalami puncak antara periode kedua sampai kelima, kemudian turun. Kecuali untuk indeks produksi yang kemudian meningkat kontruibusi hingga stabil pada 4.55 persen, dua peubah yang lain turun kontribusi terhadap pembiayaan. Pada posisi stabil, periode ke-40 setelah shock, kontribusi sertifikat wadiah Bank Indonesia, dan Jakarta Islamic Index, masing-masing sebesar 3.02 persen dan 0.30 persen. Sejalan dengan kontribusi yang kecil, pada persamaan kointegrasi ketiga peubah tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan. Gambar 41 menunjukkan kontribusi dinamis Dana Pihak Ketiga dan Laba per Aset terhadap pembiayaan, tampak bahwa kedua peubah tersebut sangat kecil pengaruhnya terhadap variabilitas pembiayaan, dan hal tersebut sejalan dengan persamaan kointegrasi yang terbentuk dan impulse response kedua peubah yang sangat kecil direspon oleh pembiayaan. Apabila kontribusi masing-masing peubah dikelompokkan berdasarkan faktor permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan, maka peubah Dana Pihak Ketiga, pembiayaan bermasalah, Laba per Aset, dan Sertifikat Wadiah masuk pada sisi penawaran, sedangkan kredit bank umum, Jakarta Islamic index, dan Indeks Produksi Industri masuk pada sisi permintaan. Dari sisi penawaran kontribusi terbesar adalah pembiayaan bermasalah, sebesar 39.59 persen, sedangkan dari sisi permintaan, kontribusi terbesar adalah kredit bank umum, sebesar 15.05 persen. Relatif besarnya kontribusi peubah pembiayaan bermasalah dan kredit bank umum, sejalan dengan temuan pada persamaaan kointegrasi jangka panjang dan analisis respon. 135 Gambar 42 menunjukkan bahwa, ketika kondisi stabil pada periode ke-40 setelah inovasi, kontribusi sisi penawaran sebesar 42.74 persen sedangkan sisi permintaan meningkat menjadi 19.90 persen, sedangkan sisanya 37.36 persen berasal perubahan pembiayaan itu sendiri. Temuan dari analisis kontribusi tersebut adalah sesuai dengan dugaan awal bahwa sisi penawaran atau internal perbankan syariah yang memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan sisi permintaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri perbankan syariah masih dalam tahap awal perkembangan, sehingga kondisi internal yang lebih besar memberikan kontribusi. 42.74 Permintaan 19.90 Penawaran - 10 20 30 40 50 1 5 10 15 20 25 30 35 40 Bulan K o n tr ib u s i D in a m is P e rs e n Gambar 42. Kontribusi Relatif Sisi Penawaran dan Permintaan terhadap Pembiayaan Berdasarkan hasil tiga temuan sesuai tujuan penelitian, yaitu peubah yang mempengaruhi pembiayaan dari hubungan kointegrasi yang terbentuk, arah respon terhadap guncangan masing-masing peubah, dan kontribusi relatif masing- masing peubah, maka dilakukan pemetaan temuan penelitian sebelum menelaah implikasi kebijakan. Pemetaan temuan penelitian yang menarik adalah: 136 1. Sisi penawaran lebih berperan dibandingkan sisi permintaan, dengan kontribusi terbesar sisi penawaran pada pembiayaan bermasalah. Lebih berperannya sisi penawaran sejalan dengan fenomena perbankan nasional pasca krisis tahun 1999, yang ditemukan oleh Harmanta dan Ekananda 2005, bahwa pada periode pasca krisis terjadi pelemahan pada sisi permintaan. Pembiayaan bermasalah yang signifikan terhadap penawaran pembiayaan sejalan dengan temuan Agung et al. 2001 dan Meydianawathi 2007 pada kasus bank umum nasional, bahwa Non Performing Loans, signifikan mempengaruhi penyaluran dana dengan arah negatif. 2. Dari sisi permintaan, kontribusi kredit bank umum terhadap pembiayaan signifikan meskipun direspon terbalik dari dugaan awal. Temuan signifikannya kontribusi kredit bank umum dengan arah negatif terhadap pembiayaan perbankan syariah sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan Asy’ari 2004 dan Sujatna 2007, bahwa kredit bank konvensional signifikan sebagai substitusi terhadap pembiayaan bank syariah. .

6.4. Implikasi Hasil Penelitan