Pengujian skenario 5 dengan panjang durasi state maksimum 21 Pengujian skenario 6 dengan panjang durasi state maksimum 15

panjang durasi 15 sebesar 63,3. Hasil ini masih sama dengan pengujian dengan skenario 5. Adapun hasil akurasi dengan model HMM standar menghasilkan akurasi sebesar 53,8. Gambar 17. Perbandingan akurasi prediksi struktur sekunder protein total pada skenario 6 model HSMM dan HMM standar Hasil prediksi yang pada Gambar 17 memperlihatkan bahwa akurasi prediksi model HSMM dengan distribusi panjang durasi 15 sebesar 63,3. Hasil ini masih sama dengan pengujian dengan skenario 5. Adapun hasil akurasi dengan model HMM standar menghasilkan akurasi sebesar 53,8.

4.2.7 Pengujian skenario 7 dengan panjang durasi state menggunakan

distribusi fungsi kepekatan peluang eksponensial negatif Pengujian pada skenario 7 ini distribusi panjang state dibangkitkan dengan menggunakan distribusi teoritis. Distribusi yang digunakan adalah fungsi kepekatan peluang eksponensial negatif. Hasil pembangkitan ini kemudian digunakan pada proses pelatihan untuk melakukan reestimasi parameter pada HSMM. Akurasi hasil prediksi struktur sekunder protein pada pengujian skenario 7 dapat dilihat pada grafik Gambar 18. Berdasar Gambar 18, dapat dilihat bahwa prediksi struktur sekunder protein model HSMM dengan distribusi panjang durasi secara teoritis menggunakan fungsi kepekatan peluang eksponensial negatif menghasilkan akurasi sebesar 64. Gambar 18. Perbandingan akurasi prediksi struktur sekunder protein total pada skenario 7 model HSMM dan HMM standar

4.2.8 Pengujian skenario 8 dengan panjang durasi state menggunakan

distribusi fungsi kepekatan peluang normal dengan rataan geometrik Pada skenario 8, nilai peluang dari panjang durasi state menggunakan distribusi peluang normal, akan tetapi rataan panjang segmen yang digunakan dihitung dengan rataan geometrik. Hal ini disebabkan karena panjang segmen yang diperoleh dari data latih memang tidak menyebar secara merata. Hasil prediksi pada pengujian dari model HSMM pada skenario 8 dapat dilihat pada grafik Gambar 19. Gambar 19. Perbandingan akurasi prediksi struktur sekunder protein total pada skenario 8 model HSMM dan HMM standar