65
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8. Pengujian Multikolinearitas
Collinearity Statistics Variabel
Tolerance Variance Inflation Factor
Pengetahuan tentang Anggaran X
1
.691 1.447
Partisipasi Masyarakat X
2
.898 1.114
Transparansi Kebijakan X
3
.642 1.559
Komitmen Profesional Z
.868 1.152 Sumber: Hasil Peneltian Tahun 2010 data diolah
Pada Tabel 5.8 terlihat bahwa dari variabel independen tersebut nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat
disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas, sehingga tidak ada variabel bebas yang harus dieliminasi.
5.3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas, pengujian heteroskedastisitas diperoleh kesimpulan
bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda maka selanjutnya adalah melakukan pengujian dua model hipotesis.
5.3.1. Pengujian hipotesis I
Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara simultan
dan parsial.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 5.9. Ringkasan Pengujian Hipotesis 1
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -11.971
5.892 -2.032
.050 Pengetahuan Dewan
Tentang Anggaran 1.433
.251 .553
5.711 .000
Partisipasi Masyarakat .589
.203 .247
2.906 .006
Transparansi Kebijakan Publik
1.071 .323
.334 3.319
.002 1
Komitmen Profesional -.054
.137 -.034
-.392 .698
a. Dependent Variabel: Kinerja DPRD
R = 0,887
R
2
= 0,786 Adjusted R
2
= 0,760 F
= 30,292 Sig F
= 0,000
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai R
sebesar 0,887, hal ini menunjukan bahwa variabel pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat, transparansi kebijakan publik dan komitmen
professional mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah, sedangkan nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai
Universitas Sumatera Utara
67
R
2
yang lebih kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Jika independen variabel lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat kemampuan variabel memprediksi variabel dependen, nilai yang digunakan adalah
adjusted R
2
.Nilai adjusted R
2
sebesar 0,760 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 76, dengan kata lain 76
perubahan dalam kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah mampu menjelaskan oleh keempat variabel independen dan sisanya 100 - 76 = 24
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Dari uji Anova atau F test didapat F hitung sebesar 30,292 dengan tingkat
signifikansi 0,000 karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05,maka hasil dari model regresi menunjukan bahwa koefisien dari variabel pengetahuan dewan tentang
anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik memiliki angka positif, berarti bahwa hubungan antara variabel pengetahuan dewan tentang
anggaran,partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik dengan kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah adalah positif yaitu semakin tinggi
variabel pengetahuan dewan tentang anggaran,partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik maka semakin tinggi kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan
daerah. Hal ini dapat dilihat dari t hitung dan signifikansi dari nilai t hitung tersebut
Universitas Sumatera Utara
68
lebih kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh variabel tersebut terhadap kinerja DPRD.Berdasarkan hasil pengujian data lihat Tabel 5.9, maka
dapat dinyatakan bahwa variabel pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik serta komitmen professional
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja DPRD atau dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah
dipengaruhi oleh pengetahuan dewan tentang anggaran,partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik serta komitmen professional, dengan persamaan
matematis: Kinerja DPRD = -11.971 + 1.433 PA + 0
.589 PM +
1.071TKP
- 0.054 KP
dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa ada pengaruh pengetahuan dewan tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik serta komitmen
professional terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan keuangan daerah. Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan pengetahuan dewan
tentang anggaran, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik serta komitmen professional berpengaruh terhadap kinerja DPRD dalam pengawasan
keuangan daerah.
5.3.2. Pengujian Hipotesis II