Transparansi Kebijakan Publik dan Kinerja DPRD dalam Pengawasan Komitmen Profesional dan Kinerja DPRD dalam Pengawasan Keuangan

yang mempengaruhi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan, partisipasi masyarakat diharapkan akan meningkatkan fungsi pengawasan.

2.1.6. Transparansi Kebijakan Publik dan Kinerja DPRD dalam Pengawasan

Keuangan Daerah Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Prinsip Transparansi memiliki 2 aspek, 1 komunikasi publik oleh pemerintah, dan 2 hak masyarakat terhadap akses informasi.Transparan merupakan salah satu prinsip good governance. Mardiasmo 2003 menyebutkan bahwa, kerangka konseptual dalam membangun transparansi dan akuntabilitas organisasi sektor publik dibutuhkan empat komponen yang terdiri dari: 1 Adanya sistem pelaporan keuangan; 2 Adanya sistem pengukuran kinerja; 3 Dilakukannya auditing sektor publik; dan 4 Berfungsinya saluran akuntabilitas publik channel of accountability. Mardiasmo 2003 menyebutkan Anggaran yang disusun oleh pihak eksekutif dikatakan transparan jika memenuhi beberapa kriteria berikut : 1Terdapat pengumuman kebijakan anggaran, 2 Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses, 3 Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu, 4 Terakomodasinya suarausulan rakyat, 5 Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik. Asumsinya semakin transparan kebijakan publik, yang dalam hal ini adalah APBN maka pengawasan yang dilakukan oleh Dewan akan semakin meningkat karena masyarakat juga terlibat dalam mengawasi kebijakan publik tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.1.7. Komitmen Profesional dan Kinerja DPRD dalam Pengawasan Keuangan

Daerah Komitmen profesional merupakan peristiwa di mana individu sangat tertarik pada mempunyai keterikatan terhadap nilai-nilai, aturan-aturan dan tujuan dari profesinya. Seorang professional dalam menjalankan tugasnya pasti akan berdasarkan pada perilaku, sikap dan orientasi terhadap profesinya tersebut, hal ini akan memunculkan loyalitas kepada profesinya. Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan individu tersebut, Trisnaningsih 2003. Secara khusus, komitmen profesi yang tinggi seharusnya mendorong seseorang ke perilaku yang sesuai dengan kepentingan publik dan menjauh dari perilaku yang membahayakan profesi. Aranya dan Ferris 1984 menyatakan bahwa komitmen adalah suatu keyakinan dan penerimaan tujuan dalam nilai suatu profesi, kemauan untuk memainkan upaya tertentu atas nama profesi. Dengan demikian komitmen profesional adalah suatu bentuk penerimaan dan kesediaan terhadap pelaksanaan tujuan dan nilai-nilai profesi. Komitmen profesional menjadi daya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas profesinya sebaik mungkin atau daya pemacu bagi pencapaian kinerja yang baik dalam pekerjaan. Komitmen membentuk seseorang menjadi setia dan loyal, ulet, giat, dan aktif dalam melakukan pekerjaannya. Komitmen profesional dibangun atas dasar keprofesionalan anggota Dewan karena disitulah diuji komitmen anggota Dewan apakah masih menjunjung tinggi Universitas Sumatera Utara kepentingan rakyat atau justru ikut dalam kepentingan politik masing-masing partai politik. Jeffrey dan Weatherholt 1996 menguji hubungan antara komitmen profesional, pemahaman etika dan sikap ketaatan terhadap aturan. Aturan yang dimaksud adalah fungsi yang diberlakukan kepada para anggota legislatif yang diantaranya fungsi pengawasan. Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh DPRD sesuai dengan tugas dan fungsinya yakni sebagai perumus peraturan daerah,penyusun anggaran, dan sebagai pengawas atas pelaksanaan peraturan daerah yang dijalankan oleh Kepala Daerah. Ukuran kinerja adalah sebagai berikut: 1. Produktivitas, untuk mengukur sejauhmana tingkat pencapaian hasil implementasi tugas dan fungsi DPRD. Produktivitas ini ditentukan oleh: jumlah peraturan daerah yang dihasilkan oleh DPRD dan jumlah keterlibatan DPRD dalam penentuan pajak, retribusi, dan hutang yang membebani rakyat. 2. Efektifitas, untuk mengukur sejauhmana implementasi hak-hak dan fungsi DPRD dapat mencapai tujuan dan sasaran. Efektivitas ini ditentukan oleh: tersalurkannya aspirasi dan tuntutan rakyat dalam bentuk peraturan daerah, terealisasinya APBD sesuai dengan tujuan dan sasaran. 3. Tanggung jawab atau responsibilitas, untuk mengukur sejauhmana kepekaan DPRD dalam mengimplementasikan tugas dan fungsinya. Tanggung jawab ini ditentukan oleh: adanya upaya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan Universitas Sumatera Utara adanya tanggung jawab DPRD kepada rakyat dalam penyusunan APBD Rahman dan Azis, 2006. Kinerja DPRD dalam pengawasan pelaksanaan anggaran Pemerintah Daerah harus benar-benar optimal, hal ini untuk memantau apakah pelaksanaan anggaran tersebut telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, serta berjalan efisien, efektif dan ekonomis. Proses pengawasan di sini diartikan sebagai proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pelaksanaan Pemerintah daerah sesuai dengan perencanaan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Keppres No. 74 Tahun 2001. Penelitian ini, proses pengawasan akan difokuskan pada pengawasan yang dilakukan oleh DPRD. Dalam melaksanakan tugas pengawasan tersebut, DPRD memiliki bagian khusus yang disebut Panitia Anggaran. Pengawasan yang dilakukan DPRD atau Dewan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung serta preventif dan represif. Pengawasan yang bersifat langsung dilakukan secara pribadi dengan cara mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri di tempat pekerjaan dan minta secara langsung dari pelaksana dengan cara inspeksi. Sedangkan pengawasan tidak langsung dilakukan dengan cara mempelajari laporan yang diterima dari pelaksana.

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DI P

0 3 13

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 5 19

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

0 10 22

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

1 5 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 2 17

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 1 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Stu

0 0 14

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODE

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Komitmen Organisasi Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel

0 1 16