2002. Didirikannya Badan Narkotika Provinsi ini sebagai bentuk nyata dari keseriusan pemerintah dalam menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dasar hukum yang manjadi acuan didirikannya Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta adalah, keputusan bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,
Menteri Dalam Negeri dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku ketuan
BNN nomor:
04SKBM.PAN122003 dan
nomor: 01SKBXII2003BNN. Tentang pedoman kelembagaan Badan Narkotika
Provinsi dan Badan Narkotika KabupatenKotamadya.
40
Selain Badan
Narkotika Provinsi
dan Badan
Narkotika KabupatenKotamadya, untuk membantu penanggulangan penyalahgunaan
narkoba di tingkat kecamatan dibentuk Unit Narkotika Kecamatan UNK. sedangkan di tingkat terkecil yakni kelurahan dibentuk Pos Penanggulangan
Narkotika Kelurahan P2NK. Hal ini agar penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat berjalan
dengan optimal hingga lingkup terkecil, yakni kelurahan. Dengan adanya koordinasi antara Badan Narkotika Provinsi dengan Badan Narkotika Kabupaten,
kecamatan dan
kelurahan, diharapkan
pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika P4GN mencapai hasil yang optimal.
B. Visi dan Misi
Dalam sebuah organisasi Visi dan Misi adalah sebagai arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Baik berupa tujuan jangka pendek
40
Data diperoleh dari Arsip Profil Dan Kinerja Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta
maupun dalam jangka panjang dalam bentuk program-program kerja sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Dengan adanya visi dan misi dalam
sebuah organisasi tentu akan mempermudah kerja anggota organisasi. Adapun visi Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta adalah “terwujudnya
masyarakat DKI Jakarta bebas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tahun 2015, guna meningkatkan derajat kesehatan dan lainnya dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat provinsi DKI Jakarta”. Sedangkan misi Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta adalah:
1. Meningkatkan pencegahan dan penyalahgunaan narkoba secara terpadu dan lintas bidang atau sektor.
2. Menegakkan supremasi hukum yang berhubungan dengan pengawasan, pengendalian ketersediaan dan pemberantasan
penyalahgunaan narkoba. 3. Melaksanakan dan meningkatkan kualitas terapi dan rehabilitasi
secara terpadu
meningkatkan kualitas
penelitian dan
pengembangan sistem informasi. 4. Meningkatkan kelembagaan Badan Narkotika Provinsi BNP,
Badan Narkotika Kotamadya BNK, Unit Narkotika Kecamatan UNK, dan Pos Penanggulangan Narkotika Kelurahan P2NK
disertai dengan peningkatan dan pemeliharaan saranaprasarana. 5. Meningkatkan peran serta kemasyarakatan, tokoh masyarakat,
pelajar, mahasiswa, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat.
C. Struktur organisasi .