untuk mengurangi segala resiko yang mungkin terjadi apabila stok bahan baku disimpan dalam jumlah besar untuk kebutuhan produksi. Resiko yang mungkin
terjadi adalah resiko kehilangan ataupun resiko kerusakan.
4.5.2. Proses Produksi
Bagan alir proses pembuatan produk herbal dalam kemasan kapsul dapat dilihat pada pada Lampiran 7. Proses pembuatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Sortasi Bahan Baku
Memisahkan bahan baku yang baik dengan yang tidak baik yang terlihat secara fisik, misalnya daun yang sudah layu. Sortasi juga dilakukan untuk
memisahkan benda asing yang mungkin terdapat dalam bahan baku tersebut, misalnya kotoran atau tanah.
2. Pencucian
Menghilangkan kotoran dan mengurangi mikroba-mikroba yang menempel pada simplisia. Pencucian dilakukan dalam waktu yang
sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam simplisia.
3. Penggilingan menjadi Serbuk
Simplisia kering kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling hummer mills untuk menghasilkan serbuk herbal yang halus.
Proses penggilingan dilakukan sampai benar-benar simplisia hancur dan berubah menjadi serbuk herbal.
4. Pengayakan Proses pengayakan dengan menggunakan saringan 100 mesh. Hal ini
dilakukan untuk menghasilkan serbuk dengan ukuran yang halus dan seragam. Proses pengayakan ini, biasanya serbuk yang tidak lolos adalah
sekitar 15 - 20 . 5. Pencampuran Mixing
Serbuk herbal yang telah disaring kemudian diramu dengan jumlah dan komposisi yang disesuaikan dengan jenis obat herbal yang akan
dihasilkan. Proses peramuanpencampuran ini dilakukan dengan menggunakan mesin mixing. Selama proses mixing, mesin mixing ditutup
rapat sehingga debu tidak keluar dan kotoran tidak jatuh ke dalam mesin. 6. Filling Capsule
Proses pengisian serbuk herbal ke dalam kapsul sparkle sudah mendapatkan sertifikat kehalalan dengan menggunakan mesin pengisi
kapsul semi automatis yang mampu memproduksi hingga 10.000 kapsuljam. Penggunaan teknologi ini mampu meminimalkan kontak
dengan tangan manusia sehingga produk yang dihasilkan lebih higienis. 7. Pengemasan
Proses pengemasan produk menggunakan botol yang berstandar FoodGrade
artinya kemasan aman yang digunakan untuk makanan minuman, dan tidak transparan untuk produk kapsul, karena botol
transparan tidak bisa melindungi isi dari sinar matahari yang bisa merusak
kualitas produk. Botol juga dimasukkan silica gel yang berguna agar kapsul herbal selalu awet, tidak lembab, tidak berjamur, dan tidak berbau.
8. Pelabelan
Setelah produk dikemas, kemudian diberi label. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang nama produk, daftar bahan yang
digunakan, berat bersih, nama dan alamat perusahaan, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label halal.
9. Irradiasi
Iradiasi pada produk ini mengunakan dosis medium 4-7 kgy yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan dan agar aman untuk
dikonsumsi. Proses Iradiasi, perusahaan bekerja sama dengan pihak BATAN Badan Tenaga Atom Nasional.
4.6. Kegiatan Bauran Pemasaran PT. Prima Agritech Nusantara