mengetahui karakteristik literatur yang disitir oleh ilmuwan dan peneliti lainnya, misalnya untuk mengetahui majalah terpenting dalam bidang tertentu. Disamping
itu, salah satu objek kajiannya adalah karakteristik dokumen, yaitu jenis, tahun terbit, usia dan bahasa pengarang literatur yang disitir, dan peringkat majalah yang
disitir. Selanjutnya, analisis sitiran dapat digunakan untuk melihat ciri penggunaan literatur dalam sebuah penelitian yang mencakup jumlah sitiran, jenis
dokumen yang disitir, asal dokumen, usia sitiran, majalah dan jurnal yang disitir, dan jurnal yang disitir, dan pengarang yang sering disitir.
2.3.7 Manfaat Analisis Sitiran
Dalam analisis sitiran dapat digambarkan adanya hubungan antara sebagian atau seluruh dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir.
Dalam hal ini dapat dihitung seberapa banyak karya tulis yang disitir oleh para penulis ilmiah. Saling merujuk atau mengutip dalam penulisan karya ilmiah
merupakan kewajaran selama dilakukan dengan objektif, kejujuran dan saling menghormati.
Menurut Lasa 2005 : 322 adanya penyitiran karya tulis membawa beberapa manfaat, antara lain:
a. menjunjung etika keilmuan;
b. pengakuan terhadap prestasi seseorang;
c. mengenali metode maupun peralatan;
d. adanya penghormatan terhadap karya orang lain;
e. membantu pembaca dalam penemuan kembali akan sumber informasi;
f. memperoleh latar belakang bacaan;
g. mengoreksi karya karya sendiri atau karya orang lain;
h. memberikan kepuasan;
i. mendukung klaim suatu temuan;
j. memberikan informasi tentang karya yang kan terbit;
k. membuktikan keaslian data;
l. menyangkal atau membenarkan pemikiran atau gagasan seseorang,
m. mendiskusikan gagasan dan penemuan orang lain.
Menurut pendapat Hurt dalam Elita 2008 : 9 “analisis sitiran biasanya dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan literatur pada
subjek tertentu yang juga berkorelasi dengan perkembangan subjek tersebut”. Sehingga dari tiap kelompok subjek dapat diketahui kelas subjek yang dominan.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat Suharjan dalam Sutardji 2003 : 2 bahwa “daftar pustaka yang terhimpun dalam kelompok–kelompok spesifik dapat pula membantu proses
penelitian”. Berdasarkan pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa manfaat
analisis sitiran adalah untuk mengetahui pertumbuhan maupun keusangan literatur dengan memeriksa daftar pustakanya yang terhimpun secara spesifik sehingga
membantu proses penelitian. Menurut Weinstock dalam Prawira 2005 : 24 pentingnya studi seperti
analisis sitiran yang digunakan untuk mengevaluasi karena koleksi sitiran merupakan uraian untuk menemukan keberadaan dokumen tersebut, serta
merupakan keterkaitan antara dokumen yang menyetir dengan yang disitir, yang berfungsi sebagai :
1. Memberikan penghormatan kepada pelopor bidang ilmu.
2. Mengakui atau memuji hasil karya orang lain.
3. Mengidentifikasi metodologi serta peralatan yang digunakan dalam
menghasilkan karya tersebut. 4.
Mengkoreksi pekerjaan sendiri. 5.
Mengkritik atau mengkoreksi hasil karya orang lain yang telah terbit sebelumnya.
6. Memperkuat klaim terhadap suatu penemuan.
7. Kesiagaan terhadap penelitian berikutnya.
8. Bukti keaslian data.
9. Identifikasi penerbitan yang asli dimana suatu gagasan atau konsep
telah dibahas. 10.
Memberikan latar belakang bacaan. Bagi perpustakaan juga dapat menjadi masukan dalam pengembangan
koleksi seperti yang dinyatakan oleh Sulistyo–Basuki 2002 : 8 bahwa aplikasi kuantitatif dari bibliometrika yang banyak bermanfaat bagi perpustakaan adalah :
1. Identifikasi literatur inti.
2. Menidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan
pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan. 3.
Menduga keluasaan litertur sekunder. 4.
Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada berbagai aspek. 5.
Mengukur manfaat sumber daya informasi dan retropektif. 6.
Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang, dan yang mendatang.
7. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai ilmu.
8. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat
dalam batasan anggaran belanja.
Universitas Sumatera Utara
9. Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati
model yang ada. 10.
Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat.
11. memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif.
12. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi.
13. Mengkaji keusangan dan peneyabaran literature ilmiah.
14. Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, Negara
atau seluruh disiplin. 15.
Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto – indexing. 16.
Pengembangkan norma pembakuan. Berdasarkan beberapa penjabaran teori di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa manfaat analisis sitiran adalah mengidentifikasi berbagai literatur, untuk pengembangan koleksi pada perpustakaan, Evaluasi bibliometrika,
mengkoreksi karya sendiri dan karya orang lain, temu kembali informasi, mengetahui keusangan literatur, kajian sejarah, mengetahui pemakaian bentuk
atau jenis literatur, serta kajian pengarang dan pemakai.
2.3.8 Cara Penulisan Sitasi