9. Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati
model yang ada. 10.
Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat.
11. memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif.
12. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi.
13. Mengkaji keusangan dan peneyabaran literature ilmiah.
14. Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, Negara
atau seluruh disiplin. 15.
Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto – indexing. 16.
Pengembangkan norma pembakuan. Berdasarkan beberapa penjabaran teori di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa manfaat analisis sitiran adalah mengidentifikasi berbagai literatur, untuk pengembangan koleksi pada perpustakaan, Evaluasi bibliometrika,
mengkoreksi karya sendiri dan karya orang lain, temu kembali informasi, mengetahui keusangan literatur, kajian sejarah, mengetahui pemakaian bentuk
atau jenis literatur, serta kajian pengarang dan pemakai.
2.3.8 Cara Penulisan Sitasi
Gaya penulisan sitasi berbeda–beda dibeberapa tempat, termasuk penulisan urutan informasi tentang referensi. Meskipun penulisan sitasi berbeda–
beda, namun sitasi tetap merupakan rujukan terhadap suatu buku, artikel halaman web, atau publikasi lain dengan rincian yang cukup untuk cara unik
mengidentifikasi sumber tersebut. Pencantumkan sitasi bibliografis dengan cara yang benar dan konsisten sesuai dengan salah satu standar gaya sitasi citation
style yang ada merupakan salah satu keharusan yang harus ditaati sebagai suatu tradisi dalam masyarakat akademik.
Setiap komunitas disiplin ilmu tertentu menggunakan gaya sitasi yang lazim digunakan dalam komunitas mereka. Namun, ada dua divisi utama yang
terdapat pada sebagian besar gaya sitasi, yaitu : Documentary–note style parenthetical style. Documentary–note style is the
standard form of documenting sources. It involves using either footnotes or endnotes so that information about your source is readily available to
your readers but does not interfere with their reading of your work. In the parenthetical style, sometimes called the “ author – date “ style or “ in –
text” style, reference are made in the body of the work itself, through parentheses Johns, 2004 : 1.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat di atas mengemukakan bahwa Documentary–note style merupakan bentuk standar yang mendokumentasikan sumber–sumber informasi,
termasuk penggunaan catatan akhir endnotes dan catatan kaki foodnotes sehingga informasi tentang sumber–sumber tersedia bagi pembaca. Sedangkan
dalam Parenthetical style kadang–kadang disebut sebagai gaya author–date atau gaya in–text, referensi dari sumber–sumber informasi dibuat pada badan bagian
dari sitasi tersebut yang ditulis dalam tanda kurung. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa pada umumnya ada
dua divisi yang terdapat pada sebagian besar gaya sitasi, yang pertama mendokumentasikan sumber–sumber informasi pada catatan akhir endnotes dan
catatan kaki footnotes dan yang kedua adalah mendokumentasikan atau mencantumkan sumber–sumber informasi pada badan bagian dari sitasi tersebut
memang berbeda, namun tetap memberikan tujuan yang sama, yaitu memberikan informasi tentang sumber–sumber sitiran kepada pembaca yang
membutuhkannya. Keterangan isi dari berbagai jenis karya berbeda–beda. Berikut adalah isi
sitasi dari beberapa jenis karya, yaitu : 1. Buku
: Pengarang, judul buku, tempat terbit, penerbit, dan tahun publikasi.
2. Jurnal : Pengarang, judul artikel, judul jurnal, volume,
tahun publikasi dan nomor halaman. 3. Karya di internet
: URL dan tanggal karya tersebut diakses Siregar, 1999 : 1.
Ada beberapa gaya sitasi yang dibuat dan diterbitkan oleh berbagai asosiasi atau individu yang digunakan oleh para penulis. Namun lebih baik jika
para penulis menggunakan salah satu gaya sitasi tersebut secara konsisten. Menurut Siregar 1999 : 1 beberapa gaya sitasi tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut : 1.
Chicago Style, semua bidang. 2.
Turabian Style, semua bidang. 3.
MLA Modern Language Association kesusatraan, seni, dan humaniora.
4. APA American Psychological Association, psikologi, pendidikan,
dan ilmu –ilmu sosial lainnya. 5.
AMA American Medical Association, Kedokteran, kesehatan, dan biologi.
Universitas Sumatera Utara
6. NLM National Library of Medicine.
7. ACS American Chemical Society
8. APSA American Political Science Association, politik
9. CBE Council of Biology Editors.
10. IEEE Style
11. ASA American Sociological Association.
12. Columbia Style
13. MHRA Modern Humanities Research.
Selanjutnya, Siregar 1999 : 2 menyebutkan bahwa sebagai perbandingan, ada beberapa contoh cantuman bibliografi yang dibuat berdasarkan beberapa gaya
sitasi, yaitu : 1.
Buku Monograf a. Chicago
Okuda, Michael, and Denise Okuda.1993. Star Trek Chronology :
The History of the future. New York : Pocket Books. b. Turabian
Okuda, Michael, and Denise Okuda. Star Trek Chronology : The History of the future. New York : Pocket Books. 1993.
c. MLN Okuda, Michael, and Denise Okuda. Star Trek Chronology : The
History of the future a.
APA . New York : Pocket Books. 1993.
Okuda, M, Okuda D. 1993. Star Trek Chronology : The History of the future. New York : Pocket Books.
e. AMA Okuda, M, Okuda D. 1993. Star Trek Chronology : The
History of the future. New York : Pocket Books; 1993. f. NLM
Okuda M, Okuda D. Star Trek Chronology : The History of the future. New York : Pocket Books1993.
2. Artikel Jurnal
a. Chicago Wilcox, Rhonda V. 1991. Shifting roles and synthetic women in
Star Trek: The Next Generation. Studies in Popular Culture 13 2: 53 -65.
b. Turabian Wilcox, Rhonda V. “ Shifting roles and synthetic women in Star
Trek: The Next Generation”. Studies in Popular Culture 13 April 1991: 53 -65.
c. MLA Wilcox, Rhonda V. “ Shifting roles and synthetic women in Star
Trek: The Next Generation”. Studies in Popular Culture 13.2 1991: 53 -65.
Universitas Sumatera Utara
d. APA Wilcox, Rhonda V 1991. Shifting roles and synthetic women in
Star Trek: The Next Generation”. Studies in Popular Culture 132, 53 -65.
e. AMA Wilcox, RV. Shifting roles and synthetic women in Star Trek: The
Next Generation. Studies in Popular Culture. 1991; 13: 53 -65.
f. NLM Wilcox, RV. Shifting roles and synthetic women in Star Trek: The
Next Generation. Studies in Popular Culture 1991 13 2: 53 -65.
3. Situs Web a.
Chicago Lynch, Tim. 1996. Review of DS9 trials and trible-ation. Psi Phi:
Bradley’s Science Fiction Club. http:www.bradley.educampusorgpsiphiDS9ep503r.html
Accessed April 6, 2010 b.
Turabian Lynch, Tim. Review of DSN trials and trible-ation review. 1996.
Available from Psi Phi: Bradley’s Science Fiction Club. http:www.bradley.educampusorgpsiphiDS9ep503r.ht
ml Accessed April 6, 2010
c. MLA
Lynch, Tim. “DSN trials and trible-ation review”. Psi Phi: Bradley’s Science Fiction Club.
1996. Bradley University. http:www.bradley.educampusorgpsiphiDS9ep503r.ht
ml Accessed April 6, 2010
d. APA
Lynch, Tim. 1996. DSN trials and trible-ation review”. Psi Phi: Bradley’s Science Fiction Club. 1996. Bradley’s Science
Fiction Club. http:www.bradley.educampusorgpsiphiDS9ep503r.ht
ml Accessed April 6, 2010
e. AMA
Lynch, Tim. DSN trials and trible-ation review”. Psi Phi: Bradley’s Science Fiction Club. 1996.
http:www.bradley.educampusorgpsiphiDS9ep503r.ht ml
Accessed April 6, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan beberapa gaya sitasi dia atas, Penulis mengemukakan bahwa setiap orang maupun lembagainstansi harus konsisten dalam penulisan gaya sitasi
agar dapat memudahkan pembaca dalam memahami referensi yang digunakan dalam penulisan karya ilmiahnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian