Jenis-jenis Asuransi Faktor Dari Luar Debitor dan Kreditor Ekstern.

d. Buku II Bab X Pasal 686 sd 695, memuat pertanggungan terhadap bahaya- bahaya pengangkutan di darat dan di sungai-sungai serta perairan pedalaman. 3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tanggal 11 Februari 1992 tentang Usaha Perasuransian. 4. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian. a. Keputusan-keputusan Menteri Keuangan sebagai petunjuk pelaksanaan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. b. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1250KMK.0131988 tanggal 20 Desember 1988 tentang Usaha Asuransi Jiwa. c. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 77KMK.0111987 tanggal 10 Februari 1987 tentang Perizinan Agen Asuransi Jiwa di Indonesia. d. Surat Dirjen Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan RI No. 626MK- 111987 tanggal 15 September 1987 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 77KMK-0111987. e. Surat Edaran Dirjen Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan RI No. SE-365MD1981 tentang Kode Etik Agen Asuransi Jiwa.

B. Jenis-jenis Asuransi

Pembagian asuransi ini di dalam KUH Dagang dikenal 5 lima jenis asuransi seperti yang telah diuraikan sebelumnya, sedangkan jenis-jenis asuransi di dalam praktek yang diatur di dalam KUH Dagang, misalnya : Universitas Sumatera Utara -Asuransi terhadap pencurian dan pembongkaran -Asuransi kecelakaan. -Asuransi terhadap kerugian perusahaan. -Asuransi atas pertanggungjawaban seorang pada kerugian yang diderita oleh pihak ke tiga karena perbuatan melawan hukum sendiri atas bawahannya. -Asuransi kredit, asuransi ini sekarang banyak dikenal di dalam praktek yang maksudnya menanggung kerugian yang timbuldiderita berhubung debitur tidak dapat mengembalikan kredit yang diambilnya dari bank. -Asuransi atas kerugian yang diderita suatu perusahaan Bedarijfsvezekering. -Asuransi wajib kecelakaan penumpang yang diatur di dalam UU No. 33 tahun 1964. -Asuransi atas kecelakaan lalu lintas jalan, yang diatur di dalam UU No. 34 tahun 1964. -Dan lain-lain. 51 Menurut H. Gunanto yang termasuk asuransi kerugian diantaranya adalah asuransi muatan kapal, rangka kapal, penerbangan, kebakaran, kontraktor, pemasangan mesin, mesin, uang dalam khazanah dan uang dalam perjalanan, kendaraan bermotor, kecelakaan diri orang, tanggung gugat, biaya masuk rumah sakit, satelit. 52 Produk asuransi kerugian, dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Asuransi kebakaran, 2. Asuransi pengangkutan barang: 3. Pengangkutan Darat, 4. Pengangkutan Laut, 5. Pengangkutan Udara, 6. Pengangkutan Terpadu, 7. Asuransi Kapal : 8. Kapal Laut Hull, 9. Kapal Udara Aviation. 10. Asuransi Engineering : 11. Contractor’s All Risk Insurance, 12. Erection’s All Risk Insurance, 13. Machinery Breakdown All Risk Insurance, 51 Djoko Prakoso, Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm 6. 52 Abdul Muis, Hukum Asuransi dan Bentuk-bentuk Perasuransian, Op Cit, hlm 14-15. Universitas Sumatera Utara 14. Electronic Equipment All Risk Insurance, 15. Deteroration as Stock All Risk Insurance 16. Asuransi VariaAneka : 17. Asuransi Kendaraan Bermotor, 18. Asuransi Kebongkaran, 19. Asuransi Pesawat Televisi. 53 Jika diperhatikan, sangat banyaknya jenis asuransi kerugian, asuransi jumlah dan asuransi aneka yang tumbuh karena kebutuhan masyarakat di luar KUHDagang. Salah satu dari jenis asuransi kerugian yaitu asuransi kebakaran di atas yang menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini.

C. Azas-Azas Dalam Hukum Asuransi dan Syarat-syarat Sahnya Perjanjian