12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori 1.
Perbankan Syariah a.
Definisi Bank Syariah
Menurut Zainul Arifin 2009:2 “istilah bank berasal dari bahasa Prancis yaitu banque dan dari bahasa Italia banco, yang berarti
petilemari atau bangku. Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank konvensional. Kata peti atau
lemari yang merupakan fungsi sebagai tempat menyimpan benda- benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan
sebagainya. Jadi kesimpulannya, bank adalah menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman safe keeping function
”. Definisi bank menurut Rodoni 2006:21 adalah suatu badan
usaha yang tugas utamanya sebagai perantara financial intermediary untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang
ditentukan. Definisi bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya,
baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip
syariah. Rodoni dan Hamid, 2008:14 Bank
Islam atau bank syariah menurut M. Syafi’i Antonio 2002:13 adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
13 bunga. Bank syariah atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah
lembaga keuanganperbankan uang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan pada Al-
Qur’an dan Hadist Nabi SA→. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.21 tahun 2000
tentang Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah, yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Adapun menurut Karim 2009:7 mengemukakan bahwa bank syariah merupakan bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu
peraturan dan hukum yang berisi perintah dan larangan yang dibebankan oleh Allah SWT kepada manusia.
b. Tujuan Bank Syariah
Sudarsono 2008:43 bank syariah memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut :
1 Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan,
agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usahaperdagangan lain yang mengandung unsur gharar tipuan,
dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi
masyarakat.