Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

79 industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong perkembangan bank syariah yang selama lima tahun terakhir asetnya tumbuh 65 per tahun namun pasarnya market share secara Nasional masih dibawah 5. Undang-undang secara khusus mengenai perbankan syariah, baik secara kelembagaan maupun kegiatan usaha. Beberapa lembaga hukum baru diperkenalkan dalam UU No. 212008, antara lain yakni menyangkut pemisahan spin-off UUS baik secara sukarela maupun wajib dan Komite Perbankan Syariah. Terdapat beberapa PBI Peraturan Bank Indonesia yang secara khusus merupakan peraturan pelaksana dari Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan telah diundangkan hingga saat ini antara lain : a. PBI No. 1016PBI2008 tentang Perubahan Atas PBI No. 919PBI2007 tentang Pelaksaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah. b. PBI No. 1017PBI2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. c. PBI No.1018PBI2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah. d. PBI No. 1023PBI2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 621PBI2004 tentang Giro Wajib Minimum dalm Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. 80 e. PBI No. 1024PBI2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 821PBI2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. f. PBI No. 1032PBI2008 tentang Komite Perbankan Syariah. g. PBI No. 113PBI2009 tentang Bank Umum Syariah. Kini Perbankan Syariah telah mengalami perkembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mengalami peningkatan. Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan terus membaik. Ini terbukti dari masih tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan melalui kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan dapat memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Disisi lain, secara Internasional peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari Timur Tengah ke dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka lebar.

3. Perkembangan Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor. 924DPbs tahun 2007 tentang system penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip 81 syariah, Non Performing Financing adalah “Pembiayaan yang terjadi ketika pihak debitur mudharib karena berbagai sebab, tidak dapat memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana pembiayaan pinjaman. Kredit bermasalah dalam jumlah besar yang dihadapi oleh sebuah bank akan menurunkan tingkat kesehatan operasi bank.Apabila penurunan mutu kredit dan profitabilitas bank yang bersangkutan demikian parah sehingga mempengaruhi likuiditas keuangan dan solvabilitas mereka, maka akan menurunkan trust kepercayaan para deposan. Perkembangan Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2010-2013 terlihat pada gambar di bawah ini :

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis pengaruh tingkat inflasi, kurs, dan nisbah bagi hasil terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah di Indonesia (Desember 2010 - Juli 2013)

0 9 143

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang beredar terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah

4 85 159

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014

0 5 104

PENDAHULUAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2010-2014 SKRIPSI.

0 1 9

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 1 12