Uji Simultan Uji-F Uji Hipotesis
sampel yang hanya mengungkapkan sustainability report kurang dari setengah dari total 79 item yang harus diungkapkan.
Perusahaan dengan rata-rata pengungkapan tertinggi adalah PT. Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Inti Agro Resources dan PT. Kaltim
Prima Coal. Ketiga perusahaan tersebut adalah perusahaan sampel yang memiliki rata-rata pengungkapan tertinggi yaitu 100. Sedangkan
perusahaan yang mempunyai prosentase pengungkapan terendah adalah PT. Patra Jasa sebesar 11 dari total item sustainability report.
Dalam penelitian ini dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit secara uji-F tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report.
Berdasarkan perhitungan
statistik dengan
menggunakan uji-t juga menunjukkan hasil bahwa masing-masing variabel independen memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H
diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.
Hasil penelitian ini dengan menggunakan rata-rata tingkat kehadiran anggota dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit
dalam rapat menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil dan hipotesis. Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa dewan komisaris berpengaruh
terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan berdasarkan hasil penelitian ditemukan tidak adanya pengaruh pengungkapan sustainability
report. Hipotesis kedua menyatakan bahwa dewan direksi berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan berdasarkan hasil
penelitian didapat bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. hipotesis terakhir menyatakan bahwa
komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report, namun berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan nahwa komite audit
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan
oleh Fitri dan Subroto 2013 dan Pratiwi 2013 yang menyatakan bahwa dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan sustainability report. Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Marsono 2013,
Suryono dan Prastiwi 2011 dan Widianto 2011 yang menyatakan bahwa dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit berpengaruh
terhadap pengungkapan sustainability report. Tujuan dari sustainability seharusnya adalah selalu mendorong
perlakuan yang bertanggung jawab lebih dari pada hanya mencegah perbuatan yang salah Sutedi, 2011 : 12. Bentuk tanggung jawab ini bisa
dicerminkan dengan praktik corporate governance dalam sebuah perusahaan. Salah satu praktiknya adalah dengan mengadakan pertemuan
berkala secara teratur antar organ perusahaan. Dari teori tersebut peneliti menyimpulkan bahwa semakin besar rata-rata tingkat kehadiran rapat yang
dilakukan dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit seharusnya mempengaruhi pengungkapan sustainability report.