Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
untuk mengubah struktur ikatan fatty acid yaitu dari ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh.
6. Thermal Oil Minyak Panas
Minyak panas Thermal Oil berasal dari Thermal Oil Boiler sebanyak 2 unit yang berguna untuk media pemanas reboiler dalam proses distilasi dan proses
fraksinasi pada 300 dan 500. Suhu yang dihasilkan oleh minyak panas ini sanggup menggerakkan reboiler sehingga dapat menciptakan kondisi vacum
dalam kolom fraksinasi dan kolom distilasi untuk mememudahkan proses pemisahan FFA dari impuritiesnya zat pengotor. Minyak panas ini dihasilkan
dari siklus yang terjadi di dalam reboiler sehingga dapat di pergunakan kembali jika sudah diolah.
7. Gas Nitrogen
Gas nitrogen ini dipergunakan sebagai katalis dalam unit hydrogen generation untuk menghasilkan tekanan 5 kg pada 200 hidrogenasi.
Gas nitrogen yang digunakan oleh PT. SOCI ada 2 macam yaitu berasal dari : a.
PT. Aneka Gas yang disalurkan melalui pipa bawah tanah. b.
Tangki Nitrogen Cair yang dibuat oleh PT. SOCI dan digunakan apabila PT. Aneka Gas tidak dapat menyalurkan gas nitrogen.
Nitrogen cair ini akan diubah menjadi wujud gas dengan suhu pemanas yang tinggi oleh evaporator.
2.7.4. “Safety and Fire Protection”
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik harus dirancangan setelah pabrik beroperasi. Untuk itu, keselamatan kerja harus diperhatikan secara
serius dan terpadu. Untuk menghindari bahaya kecelakaan kerja dalam pabrik, maka harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu :
1. Bahaya panas
Untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat panas, maka pada instalasi yang bekerja pada suhu tinggi dipasang isolasi panas.
2. Bahaya bahan kimia
Bahaya yang disebabkan bahan kimia merupakan yang serius yang dapat mempengaruhi kesehatan. Untuk itu diperlukan ketelitian pada waktu
penanganan bahan-bahan. Untuk menangani bila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia adalah dengan menyediakan sebuah poliklinik yang terletak
dalam kompleks pabrik. 3.
Bahaya konstruksi Konstruksi bangunan dan alat-alat produksi harus kuat dan menggunakan
bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknik. Pada tempat yang berbahaya dan bias terjadi kecelakaan, diberi tanda peringatan dan penerangan yang
baik. 4.
Sikap karyawan Seluruh karyawan diberi penjelasan akan bahaya yang dapat terjadi dan
bagaimana pencegahannya. Karyawan harus mematuhi semua peralatan keamanan kerja dengan memakai alat-alat pengaman seperti : masker,
sarung tangan, topi helm, pakaian kerja dan sepatu kerja. Sikap kerja
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
karyawan yang bertanggung jawab dan berdisiplin tinggi sangat mempengaruhi keselamatan kerja.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan
lancar. Bila terjadi juga kecelakaan kerja, maka dilakukan tindakan penyelamatan sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan untuk mencegah dan mengatasi
terjadinya kebakaran di pabrik dilakukan melalui usaha-usaha sebagai berikut : 1.
Penempatan alat pemadam api. 2.
Membuat tanda larangan merokok pada daerah yang mudah terbakar. 3.
Penyediaan alat deteksi kebakaran seperti alarm yang digunakan untuk pemberitahuan keadaan darurat.
2.7.5. Pengolahan Limbah Waste Treatment