xliii salahsatunya adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak
investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
Pada pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2 miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak
lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negri. Namun wacana untuk berhutang lagi pada luar negri kembali mencuat, setelah
keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari
2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih
sangat kurang perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI, sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi
pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di satu sisi pemerintah
berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih kurang kondusif.
E. Bantuan Utang Multilateral
Bantuan Utang Multilateral yaitu pinjaman yang berasaal dari badan-badan internasional, misalnya World Bank, Asian Development Bank ADB, Islamic
Development Bank IDB.
xliv Bantuan Utang Multilateral adalah badan internasional yang mengurus
bantuan luar negeri dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Negara-negara anggotanya. badan-badan multilateral yang memiliki hubungan dengan urusan
bantuan untuk program pembangunan dan yang ada hubungannya dengan “United Nations Development system” dibagi dalam empat kelompok:
36
1. Kelompok Bank Pembangunan Development Bank; yang terpenting dalam
kelompok bank ini yaitu: bank Dunia World Bank, The International Bank of Development Association IDA, International Bank of Recontruction and
Development IBRD, dan International Finance Coorporation IFC: 2.
Bank Dunia, mempunyai tujuan untuk meningkatkan ekonomi pembangunan bagi Negara-negara anggotanya dengan jalan menyediakan modal investasi untuk
usaha produktif. Modal pokoknya diperoleh dari iurannegara-negara anggotanya ditambah dari pinjaman pasar modal dunia.
36
Drs. Yanuar Ikbar, M.A, Ekonomi Politik Internasional 2, Implementasi Konsep dan Teori
, hal. 194
xlv a.
IDA, memberikan pinjaman-pinjaman pada Negara debitor dengan syarat- syarat lunak untuk pembangunan ekonomi Negara-negara miskin yang
menjadi anggotanya. Badan yang didirikan pada tahu 1960 ini memiliki sumber-sumber yang siap dipergunakan yang diperolehnya dari iuran
anggotanya yang termasuk Negara-negara maju.hampir tiga tahun sekali dana IDA ditam,bah untuk melancarkan pengelolaannya.
b. IFC, bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dengan jalan
investasi, dan dengan demikian juga berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi perusahaan-perusahaan swasta di Negara-negara
anggota IFC memutar modal pokok yang diperoleh dari iuran anggotanya dan memperoleh sumber tambahan dari penjualan investasi-investasi serta
pinjaman dari Bank Dunia. c.
Bank-bank pembangunan regional bukan bagian dari system PBB tetapi member jasa-jasa serupa dengan kelompok Bank Pembangunan di antaranya
adalah Asian Development Bank ADB, inter American Development Bank IDB, The Carribian Development Bank CBD, dan The African
Development Bank Af.DB.
3. Kelompok Badan-badan Khusus PBB UN Special Bodies. Badan-badan khusus
PBB yang penting adalah United Nation Development Programme UNDP, suatu badan dengan pembiayaan untuk mengurus bantuan teknik yang harus
dilaksanakan oleh PBB. United Nations Conference On Trade and Development UNCTED. United Nations Industrial development Organization UNIDO.
xlvi Keduanya merupakan bagian dari secretariat PBB, sekalipun kantor pusatnya
tidak di New York. Sumber dana UNDP diperoleh dari iuran sukarela dari pemerintah Negara-negara anggotanya. Badan serupa yang ditunjang oleh iuran
anggota Negara-negara di antaranya adalah United Nations International Children’s Emergency Fund
UNICEF, World Food Programme WFP, dan lain-lain.
4. Kelompok Badan-badan khusus PBB lainnya UN Specialised Agencies.
Lembaga-lembaga khusus di luar ad.2 yang mengurus masalah-masalah khusus, seperti International Labour Organization ILO, The Food and
Agriculture Organization FAO, The United Nations Eductional Scientific
Cultural Organization UNESCO, The World Health Organization WHO.
TABEL UTANG LUAR NEGERI MULTILATERAL PERIODE 1967-2005
37
Kreditor Outstanding
Miliar USD Rp triliun 9000USD
ADB 8.40
75.65 13.6
IBRD 7.86
70.78 12.7
IDA 1.00
8.98 1.6
37
Kusfiardi, “Statistik Utang Luar Negeri Pemerintahan Indonesia”. h. 9
xlvii IDB
0.19 1.71
0.3 NIB
0.13 1.18
0.2 EIB
0.12 1.06
0.2 IFAD
0.07 0.65
0.1 MIGA
0.00 0.00
0.0
TOTAL 17.78
160.01 28.8
F. Bantuan Utang Bilateral