Apa Siapa Mengapa Kalimat tanya yang menyuguhkan mengharapkan jawaban untuk menguatkan

22 36 Ahmad pergi, bukan ? 36a Bukankah Ahmad pergi ? 37 Anak-anak sudah bangun, bukan ? 37a Bukankah anak-anak sudah bangun ? 38 Ayahnya belum pulang, bukan ? 38a Bukankah ayahnya belum pulang ? 39 Murid itu masih belajar bukan ? 39a Bukankah murid itu masih belajar ? 40 Orang itu tidak tidur, bukan ? 40a Bukankah orang itu tidak tidur ? 41 Kakaknya suka merokok, bukan ? 41a Bukankah kakanya suka merokok ? Kalimat-kalimat tanya 23–24 di atas hanya kalimat memerlukan jawaban ya atau tidak, atau jawaban yang mengiakan atau menidakkan. Karena itu, kalimat- kalimat tanya itu disebut kalimat ya–tidak. Di samping itu, terdapat kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberi penjelasan. Kalimat tanya golongan ini ditandai oleh adanya kata tanya yang bersifat menggantikan kata atau kata-kata yang ditanyakan. Kata-kata tanya itu ialah apa, siapa, mengapa, kenapa, bagaimana, mana, bilamana, kapan, bila, dan berapa.

1. Apa

Kata tanya apa, dipakai untuk menanyakan benda, tumbuh-tumbuhan, dan hewan misalnya: 42 Petani itu membawa apa ? 43 Arsitek itu sedang merencanakan apa ? 23 44 Dokter hewan itu memeriksa apa ? 45 Bapak guru mengajarkan apa ? 46 Anak itu melihat apa ? Apabila kata tanya apa itu dipindahkan ke awal kalimat, maka kalimat- kalimat 42–46 itu menjadi : 42a Apa yang dibawa petani itu ? 43a Apa yang sedang direncanakan arsitek itu ? 44a Apa yang diperiksa dokter hewan itu ? 45a Apa yang diajarkan bapak guru ? 46a Apa yang dilihat anak itu ? Selain pemakaian di atas, kata tanya apa dipakai juga untuk menanyakan identitas, misalnya : 47 Anak itu membaca buku apa ? Dalam kalimat 47 di atas, kata tanya apa menanyakan identitas buku. Kata apa di situ tidak dapat diletakkan di awal kalimat. Yang dapat di letakkan di awal kalimat ialah buku apa : 47a Buku apa yang dibaca anak itu ? Contoh-contoh lain, misalnya: 48 Ia menyaksikan pertandingan apa ? 49 Itu anjing apa ? 50 Gedung yang tinggi itu gedung apa ? Seperti halnya kalimat 47, kalimat 48–50 di atas dapat di ubah menjadi : 48a Ia menyaksikan pertandingan apa ? 49a Anjing apa itu ? 24 50a Gedung apa gedung yang tinggi itu ?

2. Siapa

Kata tanya siapa, dipakai untuk menanyakan Tuhan, Malaikat, dan orang. Misalnya: 51 Siapa nama anak itu ? 52 Yang patut disembah siapa ? 53 Siapa yang menulis sirat ini ? 54 Siapa yang mencabut nyawa manusia ? 56 Sepeda siapa ini ? 57 Engkau mencari siapa ?

3. Mengapa

Kata tanya mengapa, dipakai untuk menanyakan perbuatan. Misalnya: 58 Anak-anak itu sedang mengapa ? 59 Pegawai itu mengapa ? 60 Orang itu akan mengapa ? Sedang mengapa dan akan mengapa dapat dipendekatkan menjadi sedang apa dan akan apa sehingga di samping kalimat 58 dan 60 terdapat kalimat 58a dan 60a di bawah ini : 58a Anak-anak itu sedang apa ? 60a Orang itu akan apa ? Selain menanyakan perbuatan, kata tanya mengapa juga untuk menyatakan sebab. Misalnya : 61 Mengapa kepala kantor itu marah ? 62 Mengapa banyak mahasiswa tidak mengikuti kuliah hari ini ? 25 63 Mengapa anak itu kemarin berjalan kaki saja ? 4.Kenapa Kata tanya kenapa, dipakai untuk menanyakan sebab seperti halnya kata tanya mengapa: 64 Kenapa musuh tidak berani menyerang pertahanan tentara Indonesia ? 65 Kenapa Ahmad tidak pergi kesekolah ? 66 Kenapa ayahmu tidak mengijinkan ? 5.Bagaimana Kata tanya bagaimana, dipakai untuk menanyakan keadaan. Misalnya: 67 Bagaimana nasib anak itu ? 68 Studi anak saya bagimana ? 69 Ujianya bagaimana ? Selain menanyakan keadaan, kata tanya bagaimana dipakai pula untuk menanyakan cara, inilah cara suatu tindakan dilakukan atau cara suatu peristiwa terjadi. Misalnya: 70 Bagaimana pencuri bisa memanjat dinding setinggi itu ? 71 Bagaimana orang itu dapat menjadi kaya ? 72 Bagaimana utusan itu dapat sampai sepagi ini ?

6. Mana