61
‘yang di sana’ ‘yang di sana?’
‘Ratih.’
Berdasarkan data di atas kalimat tanya cenderung kepada kata keterangan adverb. Bahwasannya kalimat tanya tersebut cukup ditandai dengan intonasi atau
lamabang tanya ?, walaupun kalimat tanya tersebut hanya terdiri dari beberapa kata.
5. Fokus Predikat Numeral
Numeral Pertanyaan
Jawaban Sepuloh
‘Sepuluh’ - Sepuloh?
‘sepuluh?’ Iye.
‘Iya.’
Data di atas adalah kalimat tanya yang menggunakan numeral angka, akan tetapi kalimat tanya ini selalu berhubungan dengan lingkungan situasi sehingga
tidak dapat di ungkapkan sendiri harus dikaitkan dengan lingkungannya.
4.1.3.2 Kalimat Tanya Dengan Partikel Penegas
Berdasarkan data-data kalimat tanya dengan partikel penegas dalam bahasa Melayu tidak didapati. Akan tetapi penekanan kata atau kalimat tergantung kepada
intonasi yang digunakan saja.
4.1.4 Kalimat Tanya Alternatif
Kalimat tanya alternatif merupakan kalimat tanya yang membutuhkan jawaban untuk memilih ‘ya’ atau ‘tidak’. Kalimat tanya ini dapat diikuti partikel atau
pun tidak diikuti partikel. Adapun partikel yang digunakan adalah ka dan nye. Kalimat tanya alternatif
Pertanyaan jawaban
62
Dengan partikel ka dan nye
- Adeka pisau ambe dekat sion? ‘adakah pisau saya di situ?’
- adenye orang dekat rumah yo? ‘adakah oarang di rumah itu?’
- Adeka andong makan tenan? ‘adakah nenek makan tadi?’
Ade. ‘ada.’
Cadak. ‘tidak.’
Ade. ‘ada.’
Tanpa partikel - Ade jaring ikan ambe kat sini?
‘adakah jaring ikan saya di sini?’ - Ade baju ambe engko bawa?
‘adakah baju saya kamu bawa?’ Cadak.
‘tidak ada.’ Ade.
‘ada.’
Dari data di atas terlihat bahwa kalimat tanya alternatif dengan atau tanpa partikel digunakan untuk menunjukan kepemilikan atau pun keberadaan sesuatu yang
di harapkan penanya. Jawaban yang didapat akan sesuai dengan keadaan atau situasi pada saat itu.
4.1.5 Kalimat Tanya Negatif
Kalimat tanya negatif dibentuk tanpa menggunkan kata tanya maupun partikel, kalimat tanya ini menggunakan kata-kata yang maknanya bersifat negatif.
Dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang , terdapat beberapa kata yang sering digunakan dalam mengutarakan kalimat tanya negatif diantaranya:
tendak, te, cadak. Akan tetapi dalam kalimat tanya ini tetap menggunakan nada tanya atau irama tanya.
Contoh:
63
Kata negativ dalam kalimat tanya
Pertanyaan Jawaban
Tendak ‘Tidak mau’
- Tendak engko makan dekat sini? ‘Tidak mau kamu makan di sisi?’
- Tendak ko blajar dekat sion? ‘ tidak mau kamu belajar di sana?
Nak. Mau.
Tendak. ‘tidak mau.’
Te ‘Tidak’
- Te ade orang belanje hari nen? ‘tidak ada orang belanja hari ini?
- Te sekolah engko? ‘tidak sekolah kamu?’
- Te lalu engko kat Bali? ‘ Tidak pergi kamu ke Bali?’
Tedak. ‘Tidak.’
Sekolah. ‘Sekolah.’
Iye jadi. ‘iya jadi.’
Cadak ‘tidak ada’
- Cadak buku ambe laboh kat sini? ‘Tidak ada buku saya jatuh di sini?’
- Cadak engko bawa pisau? ‘Tidak ada kamu bawa pisau?’
Cadak. ‘tidak ada.’
Ade. ‘ada.’
Berdasarkan data di atas kalimat tanya negatif digunakan untuk menanyakan suatu keadaan, dan jawaban yang diharapkan adalah sebuah kepastian
sesuai dengan situasi dan kondisi.
4.1.6 Kalimat Tanya Embelan
Kalimat tanya embelan adalah kalimat tanya yang diakhiri dengan kata negatif ‘bukan’, ‘tidak’, dan ‘belum’. Akan tetapi jawaban yang diharapkan dalam
bentuk positif. Dalam bahasa Melayu di tandai dengan kata ken, te, belom.
64
Contoh: Ken
Pertanyaan Jawaban
Ken Bukan
- Lebaran kejab lagi, ken? ‘lebaran sebentar lagi, bukan?’
- Budak dare tengge sebelah so lalu, ken ? ‘Anak gadis tetangga sebelah dah perg,
bukan?’ - Banyak betol bunge, ken?
‘Banyak sekali bunga kan?’ - Mak roti te dah di antar ke sekolah, ken ?
‘Mak roti tadi dah di antar kesekolah bukan?’ - Engko belajar, te?
‘Kamu belajar, tidak?’ Ye
iya Iye sudah.
Iya sudah.
Iye. Iya.
Ude. Sudah.
Belajar. ‘belajar.’
Dari data di atas dapat dilihat dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang terdapat penggunaan kata ken yaitu berarti menunjukan kata ‘bukan’
yang apabila terdapat apada kalimat disebut dengan kalimat tanya embelan.
4.2 Struktur Kalimat Tanya Bahasa Melayu Dialek Langkat.