5. Media Kampanye Politik Humas
40
Adpaun media massa yang di gunakan Partai Gerindra dalam kampanye humas melibatkan bebrapa media massa. Diantaranya media cetak, media
elekronik, media virtual dan sebagainya. Partai Gerindra dalam hal ini juga melibatkan beberapa media massa.
Dalam berkampanye, humas lebih menekankan pengertian, kesadaran, saling percaya, toleransi, dan saling kerjasama dengan berbagai pihak untuk
memperoleh dukungan publik. Pada akhirnya akan memperoleh citra atau kepercayaan dari komunikan. Yaitu melalui perjuangan keras, proses waktu,
dukungan team kerja, pimpinan, dan dana. Tingkah laku para pemilih dalam pemilihan umum sudah lama menjadi
perhatian para ilmuan politik. Yang menjadi pertanyaan terpenting para ilmuan politik sehubung dengan studi votting behavior adalah apa alasan seorang pemilih
untuk memilih partai politik tertentu dalam suatu pemilu dan apa alasan seseorang pemilih mengubah pilihannya dengan memilih partai politik lain.
Para ilmuan itu akhirnya menyimpulkan bahwa kontak tatap muka adalah faktor penyebab terpenting dalam perubahan pilihan para pemilih. Hubungan yang
erat dengan sesama anggota masyarakat yang dikenal baik dan dipercayai merupakan jaminan bahwa informasi yang disampaikan oleh tokoh tersebut layak
diikuti. Sifat-sifat hubungan tatap muka langsung memungkinkan komunikan untuk mendapat lebih banyak informasi dari opinion leaders.
Sosiologi politik memandang media massa sebagai suatu lembaga yang memiliki kekuatan yang sangat`besar dalam mengubah tatanan kehidupan.
40
M. Linggar Anggoro, Teori Kehumasan dan Profesi Kehumasan Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 84.
Bahkan banyak pihak menilai media massa menjadi The Fourt Power Kekuatan keempat, selain eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Tiga fungsi media massa: 1. Media massa berfungsi sebagai pemberi informasi dan penyampai berita
2. Media massa melakukan seleksi, evaluasi, dan interpretasi mengenai apa yang perlu untuk disiarkan.
3. Media berfungsi sebagai sarana untuk mentranmisikan nilai dan kultur dari satu generasi ke generasi.
41
Pelaksananan komunikasi politik dalam bentuk kampanye yang di lakukan Partai Gerindra melalui media massa sangat penting untuk dilakukan. Usaha
tersebut dilakukan Partai Gerindra untuk memenangkan pemilu. Para konstentan perlu melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran pendukungnya. Media
massa sebagai sarana komunikasi menggambarkan besaran pendukung partai politik. Identifikasi itu perlu untuk menganalisa kekuatan potensi suara pada hari
pemilihan. Pembahasan mengenai media massa yang digunakan Partai Gerindra dalam pemilu 2009 akan di bahas lebih lengkap pada bab selanjutnya.
A.A Said Gatara dan Moh.Dzulkiah Said, Sosiologi Politik Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007 h. 144-145.
BAB III SEKILAS TENTANG PARTAI GERINDRA
Berdasarkan sistematika penulisan, pada Bab II telah di bahas teori pendukung skripsi ini ini. Selanjutnya pada Bab III ini akan lansung menuju objek
penelitian dalam skripsi ini. Berdasarkan batasan masalah, penulis akan membatasi kajian seputar humas Partai Gerindra. Jadi fokus penelitiannya adalah
hanya Partai Gerindra dan tidak termasuk partai lain. Partai Gerindra merupakan salah satu Partai Gerindra melakukan publikasi secara total dalam menghadap
pemilu 2009. Publikasi secara total dilakukan atas dasar Partai Gerindra merupakan partai baru yang perlu melakukan perkenalan kepada masyarakat
terlebih dahulu. Berbeda dengan partai baru, partai lama tentu saja tidak membutuhkan ekstra kerja keras untuk melakukan perkenalan karena sudah di
kenal oleh masyarakat. dalam rangka melakukan perkenalan kepada masayarakat merupakan wujud dari sosialisasi politik. Sosialiasi yang dilakukan Partai
Gerindra meliputi latar belakang kelahirannya, visi-misi, platform sebagai manifesto perjuangan Partai Gerindra serta cita-cita yang ingin dicapai untuk
masyarakat Indonesia.
A. Sejarah Singkat Partai Gerindra