Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian

mencari informasi dari luar pencarian eksternal. Menurut Kotler 2005:185 minat utama pasar sebagai sumber yang menjadi acuan bagi konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya, dimana sumber informasi konsumen digolongkan dalam empat kelompok, yaitu: a. Komersial Impersonal : iklan, umbul-umbul dan informasi di dalam toko. b. Komersial Personal : wiraniaga c. Non Komersial Impersonal : media umum d. Non Komersial Personal : orang lain Konsumen yang tergugah akan mengurangi pencarian informasi secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi pasar. Setiap informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui tentang merek-merek yang bersaing dan keistemewaannya. Minat utama pemasar adalah sumber- sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber terhadap keputusan pembelian selanjutnya.

2.3.3 Evaluasi Alternatif

Menurut Sumarwan 2004:301 evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Mowen dan Minor dalam Sumarwan 2004:301 menyatakan pada tahap ini konsumen 13 membentuk kepercayaan, sikap dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Evaluasi alternatif muncul karena banyaknya alternatif pilihan dan saling terkait erat dengan pembentukan kepercayaan dan sikap dari suatu pilihan. Hal ini senada dengan Kotler dan Keller 2009:186 evaluasi alternatif dapat didefinisikan sebagai proses di mana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kriteria evaluasi utama yang banyak digunakan oleh konsumen dalam memilih berbagai alternatif yang ada seperti harga, nama merek, nama pabrik. Masing-masing kriteria tersebut kerap berbeda dalam pengaruhnya pada seleksi produk oleh konsumen tergantung kepada tingkat kepentingan dari masing-masing kriteria tersebut. Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen adalah konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan serta keinginannya tercapai.

2.3.4. Keputusan Pembelian

Sumarwan 2004:301 mengatakan hal-hal yang harus diperhatikan ketika seorang konsumen sudah bulat keinginannya untuk membeli suatu produk seringkali harus dibatalkan karena beberapa alasan seperti. 14 1. Motivasi yang berubah, konsumen mungkin merasakan bahwa kebutuhannya bisa terpenuhi tanpa harus membeli produk tersebut, atau ada kebutuhan lainnya yang menjadi prioritas. 2. Situasi yang berubah, tiba-tiba nilai dari produk tersebut menjadi mahal, sehingga uang tersebut tidak cukup untuk membeli produk tersebut. 3. Produk yang akan dibeli tidak tersedia, bisa menjadi penyebab konsumen tidak tertarik lagi membeli produk tersebut. Hal diatas senada dengan Engel, Blackwell dan Miniard 2000:81 dimana pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa digolongkan kedalam tiga macam yaitu i Pembelian yang terencana sepenuhnya, konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan. ii Pembelian yang separuh terencana, konsumen seringkali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya sampai ia memperoleh informasi yang lengkap dari pramuniaga. iii Pembelian yang tidak terencana, keinginan ini sering muncul ketika di toko atau market konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Sementara Kotler dan keller 2009:186 menyatakan keputusan pembelian untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Ada dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu yang pertama adalah pendirian orang lain dan kedua yaitu situasi yang tidak diantisipasi. Bila konsumen mengambil keputusan, maka ada serangkaian pertimbangan yang 15 menyangkut jenis produk, merek, kualitas, kemasan, waktu, harga dan sebagainya.

2.3.5. Perilaku Pasca Pembelian