Proses Clean-up HASIL DAN PEMBAHASAN

sebagai kolom nonpolar. Kondisi kerja yang digunakan sebagai berikut: aliran kolom 2,7 mlmenit, suhu injektor 280 C, suhu detektor 250 C, suhu oven diprogram untuk meningkat dari 190 C sampai 220 C pada 5 Cmenit yang ditahan selama 4 menit. Muhamad 2002 melaporkan tentang penentuan kadar residu klorpirifos dalam matriks minyak dengan kromatografi gas Hewlett Packard model 5890 memakai detektor penangkap elektron menggunakan kolom kapiler HP5-MS dimana parameter yang digunakan yaitu aliran kolom Nitrogen 2,7 mlmenit, suhu injektor diatur pada 250 C dalam mode kontinu dengan katup pembagi dimatikan selama 0,75 menit.

4.2 Proses Clean-up

Proses Clean-up dilakukan dengan elusi menggunakan kromatografi kolom, dimana digunakan penyerap alumina dan pelarut petroleum eter. Terlebih dahulu sebelum digunakan alumina diaktivasi pada suhu 400 C selama 4 jam agar didapat permukaan alumina yang mampu menyerap lebih kuat. Alumina sangat luas digunakan sebagai penyerap karena memiliki luas permukaan yang spesifik beratus-ratus meter persegi, juga sangat mudah diperoleh dalam perdagangan. Pelarut petroleum eter merupakan pelarut dengan polaritas yang rendah sehingga mampu menarik senyawa klorpirifos melewati fase diam dalam pemisahan dengan kromatografi kolom. Sifat pelarut yang mampu memisahkan senyawa klorpirifos dari analit lainnya dijadikan alasan pemilihan pelarut dalam metode ini. Universitas Sumatera Utara Pengisian kolom harus menggunakan teknik yang tepat dan berhati-hati. Pengisian yang tidak teratur dari penyerap akan mengakibatkan merusak batas- batas pita kromatografi karena terdapat gelembung udara selama pengisian. Untuk mencegah hal tersebut zat penyerap dibuat menjadi bubur dengan pelarut kemudian dituangkan perlahan-lahan kedalam kolom. Jika penyerap dibiarkan turun perlahan-lahan dapat ditolong dengan mengguncang perlahan-lahan sisi kolom agar diperoleh pengisian yang homogen Sastroamidjojo, 1985. Elusi dilakukan selama 50 menit dengan mengalirkan pelarut petroleum eter secara terus-menerus dengan tujuan agar klorpirifos terbawa oleh pelarut melewati penyerap yang akan menghambat pengotor dalam analit minyak sawit. Eluat yang diperoleh dipekatkan dan dianalisis dengan metode kromatografi gas. Ainie 2000 melakukan proses clean-up dari matriks berminyak terhadap klorpirifos dengan Kromatografi Permeasi Gel. Halimah 1999 memakai sistem kromatografi serapan dalam melakukan proses clean-up dari olein kelapa sawit dimana persiapannya sebagai berikut : Suatu kolom kromatografi yang mengandung 1,5 cm lapisan dasar Na 2 SO 4 anhidrat, 5 cm asam silikat dan 1,5 cm lapisan atas Na 2 SO 4 anhidrat disiapkan untuk prosedur clean-up. Kolom yang berisi ekstrak sampel dielusi dengan 180 ml diklorometan dalam heksan 7,5 v’v pada kecepatan 3-5 mlmenit. Eluat ditampung dalam labu alas kemudian dipekatkan dengan rotavapor hingga 5 ml. Mohamad 2002 melakukan penelitian tentang optimalisasi prosedur ekstraksi dan clean-up pada penentuan kadar klorpirifos dalam matriks minyak, dimana ekstraksi memakai petroleum eter. Proses clean-up menggunakan ekstraksi fase padat Solid Phase Extraction SPE dengan Cartridge SPE. Universitas Sumatera Utara

4.3 Penentuan Kurva Kalibrasi Standar Klorpirifos