Analisa Multivariat Hubungan Karakteristik

Wanita yang telah berkeluarga dan mempunyai pasangan hidup diasumsikan akan mendapatkan perhatian yang lebih dari pasangannya apalagi menyangkut tentang status kesehatan pasangannya, bila salah satu pasangannya berada dalam kondisi sakit maka pasangan yang lain akan segera menyarankan untuk pergi berobat bila dibandingkan dengan wanita yang belum atau tidak mempunyai pasangan. Hal ini mungkin dapat terjadi oleh karena wanita saat ini sudah menyadari pentingnya kesehatan dan kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang tetap harus dipenuhi ditambah lagi karena mayoritas responden yang mengalami keluhan adalah wanita pekerja adanya beban moral sehubungan dengan tanggung jawab terhadap pekerjaannya, hal ini akan memungkinkan responden segera akses ke pelayanan kesehatan tanpa harus disarankan lebih dulu oleh suami atau keluarganya. Dapat disimpulkan, sudah ada peningkatan kesadaran wanita dan pengetahuan tentang hal-hal pokok yang berhubungan dengan kesehatannya sehingga wanita ikut aktif berperan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dalam arti kata wanita menghargai kemampuan diri sendiri, memberdayakan diri untuk mengembangkan potensi dan motivasi sehingga menjadi manusia yang mandiri dan mempunyai pilihan sendiri.

5.2.2. Analisa Multivariat

Hubungan karakteristik responden yang meliputi status menopause, umur, pendidikann, pekerjaan , keluhan klimakterium dan tingkat pengetahuan dengan Dame Evalina Simangunsong : Hubugan Karakteristik Wanita Perimenopause Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Kota Pematang Siantar Tahun 2009, 2009 pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan uji statistic regresi logistic ganda diperoleh hasil bahwa pekerjaan dan tingkat pengetahuan adalah variabel yang lebih berpengaruh dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan , dengan nilai p = 0,012 dan p = 0,000, dan yang lebih dominan mempengaruhi dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki merupakan faktor yang lebih berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang sesuatu hal maka ia lebih cenderung akan mengambil keputusan yang lebih tepat berkaitan dengan masalah yang dihadapinya dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang. Dari hasil penelitian yang diperoleh tentang aspek pengetahuan tentang masa klimakterium yang meliputi pengetahuan tentang pengertian, penyebab, gejala-gejala dan penanggulangan pada keluhan klimakterium. Hasil yang diperoleh dari 13 butir pertanyaan, hanya 27 orang 12,8 saja yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan ditemukan sebanyak 108 orang yang mempunyai keluhan klimakterik tetapi tidak membutuhkan pelayanan kesehatan tabel 4.12 dan adapun alasan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan ada sebanyak 50 orang 46,3 dan menyatakan dapat mengatasi sendiri. Pelayanan kesehatan yang dikunjungi responden dengan keluhan klimakterium, yang pergi ke Dokter spesialis Obstetrik dan Ginekologi hanya 3 orang 3,5. Hal ini menunjukkan belum diketahuinya tempat pelayanan yang tepat untuk mengatasi keluhannya dan hal ini terjadi oleh karena masih kurangnya Dame Evalina Simangunsong : Hubugan Karakteristik Wanita Perimenopause Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Kota Pematang Siantar Tahun 2009, 2009 pengetahuan tentang masa klimakterik dengan berbagai masalah dan dampak yang akan terjadi setelah menopause. Hasil perhitungan peluang pada tabel 4.17 dapat disimpulkan responden yang berpengetahuan baik dan bekerja mempunyai peluang sebesar 93,4 , yang berpengetahuan baik dan tidak bekerja mempunyai peluang sebesar 85,5 dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Responden yang berpengetahuan sedang dan bekerja mempunyai peluang sebesar 74,6 , yang berpengetahuan sedang dan tidak bekerja mempunyai peluang 55 dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Responden yang berpengetahuan kurang dan bekerja mempunyai peluang sebesar 37,9, yang berpengetahuan kurang dan tidak bekerja mempunyai peluang 20,3 dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dengan mempertimbangkan faktor tersebut di atas maka salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan yang intensive kepada kelompok wanita pra lansia dan keluarganya terutama yang berkaitan dengan siklus hidup seorang wanita, organ reproduksi wanita, keluhan- keluhan yang akan dihadapi menjelang menopause dan dampak yang akan terjadi setelah menopause. Hasil penelitian tentang jenis pelayanan yang di dapat sehubungan dengan keluhan klimakterik yang dialami tabel 4.8, semua pelayanan kesehatan yang didapat oleh responden adalah jenis pelayanan umum yang belum ada hubungannya dengan keluhan yang dialami pelayanan yang didapat masih pelayanan yang bersifat umum saja. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini masalah Dame Evalina Simangunsong : Hubugan Karakteristik Wanita Perimenopause Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Kota Pematang Siantar Tahun 2009, 2009 klimakterium belum mendapatkan perhatian yang berarti, hal ini juga dapat dilihat, bahwa tidak satupun dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Pematangsiantar yang mempunyai unit pelayanan khusus menopause dimana pelayanan kesehatan di kota Pematangsiantar mempunyai 8 delapan Rumah Sakit dan 17 Puskesmas. Melihat belum adanya perhatian terhadap masalah kesehatan reproduksi wanita pada kelompok usia ini, sementara terdapat kecenderungan peningkatan jumlah wanita yang mengalami menopause setiap tahunnya. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas wanita pascamenopause. Masih rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan sehubungan dengan keluhan klimakterik yang dialami menyebabkan perlunya suatu kebijakan dalam pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi bagi wanita Pramenopause, Perimenopause, Menopause dan Pasca Menopause di pelayanan kesehatan Kota Pematangsiantar. Dame Evalina Simangunsong : Hubugan Karakteristik Wanita Perimenopause Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Kota Pematang Siantar Tahun 2009, 2009

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berorientasi pada tujuan penelitian maka dapat diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Sebanyak 194 responden 92,4 mengalami keluhan klimakterik dan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi keluhannya hanya 44,3 , dengan 95 Confidence Interval sebesar 33,5-48,5 . 2. Hasil analisis Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan p=0,00, pekerjaan p=0,00, tingkat pengetahuan p=0,00 dan keluhan klimakterik yang dialami p=0,01 wanita perimenopause dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Status menopause dan status perkawinan tidak mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. 3. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan p=0,000 dan pekerjaan p=0,012 berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dan nilai B β tertinggi pada pengetahuan β=4,804 sehingga dapat disimpulkan pengetahuan dominan mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. 102 Dame Evalina Simangunsong : Hubugan Karakteristik Wanita Perimenopause Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Kota Pematang Siantar Tahun 2009, 2009