Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan salah satu tempat siswa bertumbuh dan berkembang. Sebagian besar waktu siswa dihabiskan untuk beraktivitas di sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi siswa untuk menimba ilmu dan membantu membentuk karakter pribadi yang positif ternyata ada yang menjadi tempat tumbuhnya praktik bullying Wiyani, 2012: 7. Saat ini praktik bullying yang terjadi di sekolah membuat dunia pendidikan sangat memprihatinkan. Adalah termasuk tugas para pendidik untuk mengatasi kasus-kasus bullying. Perilaku bullying di sekolah merupakan perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok siswa yang membutukan kekuasaan terhadap siswasiswi lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakitinya Wiyani, 2012: 7. Perilaku bullying yang biasa terjadi di sekolah adalah kekerasan fisik dan kekerasan verbal yang dilakukan oleh siapa saja yang ada di sekolah, seperti teman siswa, guru, dan karyawan sekolah. Salah satu contoh kasus bullying yang pernah menjadi pembicaraan hangat di SMAN 9 Ciputat Tangerang adalah kasus siswi yang berusia 16 tahun yang mengalami tindakan kekerasanbullying dari kakak kelasnya. Tindakan kekerasan yang terjadi adalah pelaku membuka baju korban secara paksa dan mencoret seragam korban. Kasus ini menunjukkan bahwa di sekolah tersebut terdapat tindakan bullying yang dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelasnya korban yang berdampak serius. Pihak sekolah memberikan sanksi kepada pelaku bullying, tetapi pihak sekolah belum dapat menghapus tindakan kekerasan di sekolahnya www.news.liputan6.com. Perilaku bullying di sekolah tidak hanya dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelasya tetapi juga dilakukan oleh temannya sendiri. Peneliti menduga ada perilaku bullying di SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang dan sebagian besar siswa kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran 20152016 pernah mengalami perilaku bullying baik hanya satu kali maupun yang lebih dari satu kali, seperti memukul, mengatai, dan berkata kasar. Tindakan bullying dapat terjadi karena ada ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku yang lebih kuat dan target korban yang lebih lemah. Pelaku yang cenderung melakukan bullying mungkin berasal dari lingkungan yang mempengaruhi kepribadiannya menjadi agresif dan kurang mampu mengendalikan emosi. Keadaan lingkungan yang dimaksudkan antara lain menyangkut pola asuh dalam keluarga, kondisi keluarga, kondisi sosial sekitar serta teknologi media informasi. Bullying dapat berdampak besar bagi kehidupan korban dan pelaku di kemudian hari. Korban dapat menjadi cenderung menghindari lingkungan sekolah, anti sosial, minder, stres, dan bahkan bunuh diri. Selain itu korban bullying juga berpotensi menjadi pelaku bullying sebagai bentuk pelampiasan atas apa yang telah diterimanya. Pelaku bullying merupakan seseorang yang akan cenderung membutuhkan kekuasaan dan tumbuh menjadi pribadi yang agresif, kurang mampu mengelola emosi dan mudah menjadi pelaku tindakan kriminal di masa mendatang. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat beberapa hal mengenai perilaku bullying di kalangan siswa kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran 20152016: yang pernah mengalami perilaku bullying, frekuensi siswa kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran 20152016 yang mengalami perilaku bullying, pelaku perilaku bullying di kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran 20152016, perilaku bullying mana yang sering dialami oleh siswa kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran 20152016 di sekolahnya. Kalau ternyata perilaku bullying sering dialami oleh siswa, peneliti akan membuat usulan program bimbingan kelompok untuk membantu siswa kelas VIII SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.

B. Identifikasi Masalah