Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bullying Pelaku, Korban dan Saksi Perilaku Bullying

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bullying

Kartini Kartono 2005: 109 menyebutkan dua faktor yang mempengaruhi perilaku bullying, yaitu: a. Faktor internal Faktor internal atau faktor endogen berlangsung lewat proses internalisasi yang keliru oleh anak-anak remaja dalam menanggapi lingkungan di sekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Tingkah laku mereka itu merupakan reaksi yang salah atau irasional dari proses belajar, dalam bentuk ketidakmampuan mereka melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Anak-anak remaja itu melakukan mekanisme pelarian diri dan tidak irasional dalam berbagai wujud, seperti: 1 Balas dendam 2 Mencari perhatian 3 Ingin diakui 4 Ingin terkenal 5 Menutupi kekurangan diri 6 Ingin menunjukkan eksistensi diri b. Faktor eksternal Faktor eksternal atau faktor eksogen dikenal pula sebagai pengaruh alam sekitar, faktor sosial atau faktor sosiologis yaitu semua perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu pada anak remaja atau siswasiswi, misalnya: 1 Faktor keluarga a Keluarga tidak harmonis b Sering mendapat perlakuan kasar di rumah 2 Faktor lingkungan sekitar a Sering berkelahi b Bermusuhan c Ikut-ikutan teman 3 Faktor lingkungan sekolah a Sering mendapat perlakuann kasar di sekolah b Siswa menunjukkan senioritas 4 Media a Pengaruh tayangan televisi yang negatif b Membaca media cetak

4. Pelaku, Korban dan Saksi Perilaku Bullying

Perilaku bullying terjadi ketika tiga karakter bertemu di suatu tempat, yaitu pelaku, korban dan saksi bullying. Kita dapat memahami terjadinya perilaku bullying dengan mengenali tiga karakter tersebut seperti di bawah ini Amini, 2008: 14: a. Pelaku bullying Pelaku bullying merupakan aktor utama dalam perilaku bullying karena dia aggressor, provokator, sekaligus inisiator dalam situasi bullying. Pelaku bullying umumnya seseorang yang berfisik besar dan kuat, memiliki kekuatan dan kekuasaan, memiliki dominasi psikologis yang besar di antara kalangan teman-temannya. Seseorang menjadi pelaku bullying karena adanya kepuasaan dalam diri jika memiliki kekuasaan untuk menindas anak yang lebih lemah. Pelaku bullying biasanya memiliki sikap temperamental dan memiliki kepercayaan diri yang begitu tinggi. Perilaku bullying yang dilakukan oleh pelaku boleh jadi disebabkan karena adanya tindakan kekerasan yang pernah dialaminya, sehingga pelaku meniru tindakan tersebut kepada temannya yang lebih lemah. b. Korban bullying Korban bullying adalah seseorang yang menjadi sasaran penganiayaan dan penindasan oleh pelaku bullying. Korban bullying memiliki fisik yang kecil dan lemah, sulit bergaul, memiliki kepercayaan diri yang rendah, sehingga korban tidak memiliki kekuatan untuk membela diri dan korban merasa terintimidasi ketika pelaku menindas dirinya. c. Saksi bullying Saksi bullying dapat menjadi penonton sekaligus pemeran dalam sebuah situasi bullying. Para saksi bullying berperan serta dalam dua cara, yaitu aktif menyoraki dan mendukung pelaku bullying atau diam dan bersikap acuh tak acuh. Saksi bullying yang berperan aktif dapat menjadi anggota kelompok dan ikut serta dalam melakukan perilaku bullying sedangkan saksi bullying yang tidak berperan aktif lebih memilih diam karena takut akan keselamatan dirinya.

5. Dampak Perilaku Bullying