9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Menurut UU No 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
undang No 16 tahun 2009 pasal 1 ayat 1: “Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk kepentingan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.”
Banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak, diantaranya yang dikemukakan oleh Adriani Resmi, 2014, pajak adalah:
Iuran masyarakat kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib pembayaranya menurut peraturan-
peraturan, undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Resmi, Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur:
a. Iuran dari rakyat untuk negara,
b. Berdasarkan kekuatan undang-undang dan aturan pelaksanaannya,
c. Tidak ada jasa timbal balik dan kontraprestasi dari negara secara
langsung, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Pajak diperuntukkan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara yang bermanfaat bagi masyarakat
2. Fungsi Pajak
Menurut Mardiasmo 2011, terdapat dua fungsi pajak yaitu: a.
Fungsi Penerimaan Budgetair Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah
satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
b. Fungsi Mengatur Regulerend
Pajak mempunyai fungsi regulerend artinya sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang
sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan.
3. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo 2011, sistem pemungutan pajak ada 3 yaitu: a.
Official Assessment System Official Assessment System adalah pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-ciri Official Assessment System: 1
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
2 Wajib Pajak bersifat pasif
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak
oleh fiskus. b.
Self Assessment System Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang.