Pemanfaatan Sisa Lebih yang Diperoleh Yayasan Berdasarkan PMK

5e harta yang dihibahkan, angka 5f pajak penghasilan, 5i selisih penyusutan komersial diatas penyusutan fiskal sebesar Rp.7.141.734.178,00 tidak dilaporkan oleh yayasan. Angka 5k biaya yang ditangguhkan pengakuannya, dan penyesuaian fiskal positif lainnya tidak memiliki sumber atau rincian yang jelas dalam laporan keuangan dan tidak terdapat bukti yang mendukung. Pengisian lampiran IV yang dilakukan oleh yayasan belum sesuai dengan ketentuan perpajakan. Terdapat kesalahan dalam pengisiannya yaitu yayasan salah dalam mengisi bagian A kolom 1 bunga deposito, jumlah yang dicatat oleh yayasan sebagai dasar penghitungan PPh adalah sebesar jumlah deposito yaitu Rp.21.800.000.00,00 yang seharusnya adalah Rp.1.781.542.664,00 dan yayasan tidak menghitung PPh terutang berdasarkan tarif PPh final yaitu 20. Pada bagian B Lampiran IV yayasan tidak melaporkan jumlah sumbanganbantuan yang diterimanya dari pemerintah dan sisa lebih yang diperoleh yayasan pada tahun 2014. Dari hasil analisis pada tabel 5.12, Pengisian Induk SPT yang dilakukan yayasan belum tepat sesuai dengan ketentuan perpajakan. Yayasan tidak mengisi Induk SPT dengan lengkap. Pada bagian pembukuanlaporan keuangan yayasan memberi tanda x pada kolom audit tetapi tidak menuliskan identitas kantor akuntan publik dan penulisan kode pada opini auditor dalam SPT yang dilakukan yayasan adalah salah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Pemanfaatan Sisa Lebih yang Diperoleh Yayasan Berdasarkan PMK

No.80PMK.032009 Sisa lebih yang diperoleh yayasan Pandidikan Pangudi Luhur pada tahun buku 2014 adalah sebesar Rp.20.538.529.679,00 . Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.80PMK.032009 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44PJ42009, untuk yayasan pendidikan formal mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, selisih lebih yang diperoleh diberi perlakuan khusus, yaitu selisih lebih tersebut boleh digunakan kembali untuk pembangunan sarana dan prasarana, dan dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan. Dari analisis yang dilakukan peneliti, pemanfaatan terhadap sisa lebih yang diperoleh Yayasan Pangudi Luhur telah sesuai dengan ketentuan dalam PMK No.80PMK.032009 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44PJ.2009, tentang pelaksanaan pengakuan sisa lebih yang diterima oleh yayasan pendidikan. Dalam pelaporan pajaknya yayasan telah membuat rencana fisik sederhana investasi dana sisa lebih yang diperoleh, melakukan pemisahan pencatatan atas aktiva yang diperoleh dari hasil kegiatan operasional yayasan dengan aktiva yang diperoleh dari dana pembanguan, membuat laporan realisasi investasi dana sisa lebih serta melaporkannya ke Dikti dan Kepada Kantor Pelayanan Pajak sebagai lampiran dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk tahun pajak 2014. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER 44PJ.2009 pasal 3, atas pengeluaran untuk pembangunan dan pengadaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan penelitian yang berasal dari sisa lebih tidak boleh dilakukan penyusutan. Untuk tahun pajak 2014, dari hasil analisis dan berdasarkan wawancara peneliti kepada pihak yayasan, Yayasan Pangudi Luhur secara akuntansi tetap menghitung penyusutan aktiva tetap yang diperoleh dari dana pembangunan. Biaya penyusutan aktiva tetap dari dana pembangunan sebesar Rp.7.141.734.178.00. biaya penyusutan ini kemudian dikoreksi fiskal pada saat penghitungan dan pelaporan pajak Yayasan. 124

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu Yayasan Pangudi Luhur telah memenuhi kewajiban perpajakannya pada tahun pajak 2014 yaitu mengisi dan melaporkan SPT Tahunan, akan tetapi dalam pengisian SPTnya Yayasan Pangudi Luhur: 1. Tidak benar dalam penghitungan termasuk dalam penerapan ketentuan perundangan-undangan perpajakan yang berlaku. 2. Tidak lengkap yaitu pada pengisian lampiran IV, lampiran I, dan Induk SPT formulir 1771. 3. Jelas yaitu yayasan telah melaporkan sumber-sumber objek pajak dan unsur lainnya yang seharusnya dilaporkan dalam SPT Tahunan Wajib Pajak Badan tahun 2014. 4. Ditandatangani, SPT Tahunan Wajib Pajak Badan tahun 2014 yang dilaporkan oleh Yayasan Pangudi Luhur telah ditandatangani Direktur Utama dan telah dibubuhi cap Yayasan Pangudi Luhur.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, laporan keuangan sebagai data utama yang diberikan oleh yayasan belum diaudit oleh Auditor Eksternal.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, selanjutnya saran yang dapat diberikan sebagai bahan masukan bagi yayasan adalah: 1 Bagi Yayasan Pangudi Luhur a Yayasan Pangudi Luhur agar mengikuti penghitungan penyusutan Aktiva tetap sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan No.36 tahun 2008. b Dalam hal pengisian SPT Tahunan Badan 1771, Yayasan sebaiknya mengisi SPT Tahunannya dengan benar, lengkap dan jelas dalam upaya antisipasi apabila sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan, dan menyertakan lampiran dan bukti-bukti lain yang dapat mendukung pengisian dan pelaporan SPT tersebut. 2 Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai kewajiban perpajakan pada yayasan pendidikan sebaiknya mencari tempat penelitian yang bersedia memberikan data laporan keuangan yang telah diaudit untuk dapat meningkatkan validitas hasil penelitian.

Dokumen yang terkait

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Tata Cara Pengisian Dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

26 327 61

Tatacara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Sanksi Administrasi Denda Terlambat Atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

9 116 58

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Pelaksanaan Kewajiban Mengisi Dan Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Koperasi Swadharma Medan

1 65 51

Prosedur Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Karees

3 42 93

Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di usaha Rosa Poultry Farm.

2 1 122

Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan : studi kasus pada PT. X.

0 0 100

Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan : studi kasus di PT. Aseli Dagadu Djokdja Yogyakarta.

0 0 2