Standar Penilaian Kecukupan Arus kas

d. Working capital to total assets ratio = aktiva jumlah lancar utang lancar aktiva − Yaitu likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Penelitian akan dilakukan pada current ratio yang dilengkapi dengan quick ratio . Apabila dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat di pertinggi dengan jalan sebagai berikut: a. Dengan utang lancar current liabilities tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar current assets b. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar c. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama untuk mengurangi aktiva lancar. Tingkat quick ratio menjadi pusat perhatian yang utama secara terus- menerus dari para kreditur, terutama bank-bank, dimana mereka menghendaki agar utang-utang perusahaan kepada para kreditur tersebut yang segera harus dibayar, haruslah tersedia alat-alat likuid yang cukup, sehingga pada waktunya kewajiban-kewajibannya akan dapat dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. 2. Solvabilitas Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya bila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perusahaan yang solvabel adalah perusahaan yang mempunyai aktiva atau kekayaan cukup untuk membayar semua utang-utangnya. Dimana solvabilitas dapat diukur dengan membandingkan aktiva total aktiva dengan total utang yang di miliki. Atau dapat juga ditempuh dengan membandingkan modal sendiri yang merupakan kelebihan atas nilai dari aktiva di atas hutang disatu sisi dengan total utang dilain pihak. Karena solvabilitas itu adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah utang, maka setiap penambahan jumlah utang akan menurunkan tingkat solvabilitasnya. Jika dirumuskan akan tampak sebagai berikut Bambang Riyanto, 2001:33-34: Solvabilitas = utang total aktiva total Apabila jumlah utang bertambah, jumlah dari “excess value-nya” dalam angka absolut adalah tetap, karena bertambahnya utang disertai dengan bertambahnya aktiva, tetapi dalam angka relatif atau dalam persentasenya adalah makin kecil. 3. Rentabilitas Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum tentu dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai efisiensi operasi perusahaan. Efisiensi baru dapat diketahui setelah membandingkan antara laba dengan aktiva kekayaan atau dengan modal yang digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain efisiensi bisa diketahui setelah menghitung rentabilitas. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Atau dapat dilihat Bambang Riyanto, 2001:35: Rentabilitas = aktiva total pajak sebelum bersih laba Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Bambang Riyanto, 2001:35. Suatu pembelanjaan atas aktiva tertentu selain mempengaruhi struktur likuiditas dan solvabilitas juga berpengaruh pada rentabilitas. Maka suatu perusahaan dalam pengelolaan dana kas harus mengadakan perimbangan dari berbagai faktor di atas. Apabila perusahaan hanya mendasarkan pada pertimbangan likuiditas saja, maka makin panjang umur kredit yang di tarik adalah makin baik, karena makin panjangnya kesempatan untuk memperoleh aliran kas masuk, yang ini berarti makin besarnya kemampuan untuk membayar kembali utangnya. Makin pendek umur kredit maka besar resiko tidak dapat membayar kembali utangnya karena makin kecilnya kesempatan untuk mengumpulkan dan untuk membayar kembali utangnya. Tetapi dilain pihak ditinjau dari sudut rentabilitas, pembiayaan dana dengan kredit jangka panjang akan memperbesar biayanya, karena akan ada waktu-waktu atau periode dimana dana yang dipinjam itu akan menganggur sedangkan