Perhitungan tersebut akan valid jika pengukuran serapan dilakukan pada multi panjang gelombang dengan jumlah melebihi komponen dan dikenal dengan
istilah over-determained system Zainuddin cit Massart, 1999.
E. Validitas metode
Validitas metode analisis diartikan sebagai suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan bahwa metode analisis tersebut secara taat asas
memberikan hasil seperti yang diharapkan dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai Mulja dan Suharman, 1995. Menurut Mulja dan Hanwar 2003
validasi metode atau kesahihan metode diartikan sebagai proses terdokumentasi yang menjamin bahwa pelaksanaan metode analisis yang bersifat karakteristik
adalah telah sesuai dengan tujuan pelaksanaannya. Parameter – parameter validitas dari metode analisis yaitu:
1. Akurasi
Akurasi adalah ketelitian suatu metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya, atau
nilai rujukan. Akurasi dapat ditunjukkan dengan persen perolehan kembali atau recovery. Akurasi untuk bahan obat dengan kadar kecil yang masih dapat diterima
yaitu 90 – 110 , untuk obat dengan kadar yang lebih besar yaitu 95 – 105 , untuk bahan baku yaitu 98 – 102 . Kriteria recovery ini cukup fleksibel,
semakin kompleks dan semakin sulit metode analisis yang digunakan maka recovery diperbolehkan semakin rendah atau kisarannya semakin lebar Rohman,
2007; Mulja dan Hanwar, 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Presisi
Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya dinyatakan dalam simpangan baku relatif atau koefisien korelasi KV dari
sejumlah sampel yang berbeda signifikan secara statistik Rohman, 2007. Suatu metode dapat dinyatakan memiliki presisi yang bagus bila memilki KV 2
Mulja dan Hanwar, 2003, tetapi kriteria ini fleksibel tergantung dari kondisi analit yang diperiksa, jumlah sampel dan kondisi laboratorium. Pada kadar 1
atau lebih, KV antara laboratorium adalah sekitar 2,5, untuk satu per seribu adalah 5. Sedangkan untuk kadar satu per satu juta ppm dan untuk kadar part
per billion secara berturut – turut yaitu 16 dan 32 Harmita, 2004.
3. Linearitas
Linearitas suatu metode analisis merupakan kemampuan untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi
analit pada kisaran yang diberikan Rohman, 2007. Persyaratan data linearitas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi r 0,99 Anonim,
2004.
4. Limit Of Detection LOD dan Limit Of Quantitation LOQ
Limit deteksi Limit of Detection adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak dapat dikuantitasi.
LOD seringkali diekspresikan sebagai suatu konsentrasi pada rasio signal terhadap derau signal to noise ratio yang biasanya 2 atau 3 dibanding 1
Rohman, 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan LOQ Limit of quantitation merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang
dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Rasio signal to noise LOQ umumnya 10:1 Rohman, 2007.
5. Range