Muatan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran
Nomor Soal
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa
3.5. Mengenal teks
diagramlabel tentang anggota keluarga dan
kerabat dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu
pemahaman. 3.5.1.
Menyebutkan perbedaan suara
keras, suara sedang dan suara lembut
dalam bahasa Indonesia lisan.
34, 35, 36
Pjok
3.5. Mengetahui konsep
berbagai pola gerak dasar dominan statis
bertumpu dengan tangan dan lengan
depan belakangsamping,
bergantung, sikap kapal terbang, dan
berdiri dengan salah satu kaki, serta pola
gerak dominan dinamis menolak,
mengayun, melayang di udara, berputar,
dan mendarat dalam aktivitas senam.
3.5.1. Menyebutkan
gerakan-gerkan yang dilakukan
dalam sebuah tarian
37, 38, 39, 40
3.6. Validitas dan Reliabilitas
3.6.1. Validatas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu instrumen. Arikunto Taniredja dan Mustafidah, 2011: 134 berpendapat bahwa,
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Maksud dari pengertian tersebut adalah validitas
akan menentukan kelayakan suatu instrumen penelitian. Jadi, suatu instrumen dikatakan valid atau sah apabila memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Taniredja Mustafidah, 2011: 134.
Validitas dibagi menjadi beberapa jenis. Bayley Siregar, 2013: 46 mengungkapkan bahwa ada 4 jenis validitas yang dapat digunakan pada
penelitian, yaitu: validitas permukaan, isi, empiris, kriteria, dan konstruk. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, permukaan
face , dan konstruk.
Validitas yang pertama adalah validitas isi. Saifudin Handrianto, 2013: 42 mengungkapkan bahwa “Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judgement
.” Jadi, pengujian validitas isi ini dilakukan oleh validator yang memang ahli dalam bidangnya.
Validitas ke dua yang digunakan oleh peneliti adalah validitas permukaan face.
Arifin 2011: 246 menyatakan bahwa, “Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat sisi muka atau tampang dari
instrumen itu sendiri.” Maksud dari pernyataan Arifin adalah, jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur,
maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgement yang mendalam.
Validitas ke tiga adalah validitas konstruk. Sukardi 2008: 33 mengungkapkan bahwa “Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukan
suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara.” Jadi, suatu instrumen dikatakan
memiliki derajat yang tinggi apabila tes tersebut sesuai dengan hal yang diukur
serta mampu mengukur sebuah konstruk tertentu. Validitas konstruk ini dilakukan dengan cara empiris, karena berdasarkan data yang diperoleh dari pengalaman.
Berikut peneliti paparkan tentang tabel 3.10 tentang pengujian instrumen penelitian.
Tabel 3.10 Pengujian Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis
Validitas Cara Pengujian
Instrumen
Wawancara Pedoman
wawancara analisis
kebutuhan guru Studi
Pendahuluam Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman
wawancara anlisis
kebutuhan siswa Studi
Pendahuluan Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman Forum
Group Discussion
FGD Pengembangan
Produk Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Pedoman
wawancara untuk pendapat
guru sesudah hasil uji coba
lapangan terbatas
Uji Coba Lapangan
Terbatas Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen
Observasi Lembar
obeservasi Validasi
Produk Tidak
dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 128
Uji Coba Lapangan
Terbatas Tidak
dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 128
Kuesioner Kuesioner
Penilaian RPPH Studi
Pendahuluan Tidak
dilakukan Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 125
Validasi Produk
Tidak dilakukan
Instrumen Terstandar Kemendikbud, 2014:
125 Kuesioner
Penilaian Silabus
Studi Pendahuluan
Validitas isi Content
Validity Dilakukan lewat
profesional judgement oleh validator yang ahli
dalam pengembangan
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis
Validitas Cara Pengujian
Instrumen
kurikulum. Dosen Kuesioner
pendapat penilaian siswa
terhadap pembelajaran
berbasis permainan
Instrumentasi Validitas isi
Content Validity
Dilakukan lewat profesional judgement
oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Validitas
permukaan Face Validity
Dilakukan lewat pendapat komentar
siswa kuesioner.
Dokumentasi Tes Pretest
Posttest Instrumentasi
Validitas isi Content
Validity Dilakukan lewat
profesional judgement oleh validator yang ahli
dalam pembelajaran dosen dan Guru Kelas
I SD
Validitas permukaan
Face Validity Dilakukan lewat
pendapat komentar siswa terhadap soal yang
disusun
Validitas konstruk
construct validity
Dilakukan melalui uji validitas di lapangan
Peneliti melakukan uji validitas konstruk soal tes dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk menguji validitas dari instrumen pembelajaran berupa
soal evaluasi. Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan secara empiris. Peneliti mengujikan 40 soal uraian yang telah dibuat oleh peneliti. Uji validitas
tersebut dilakukan pada 30 siswa kelas I SD Negeri Sariharjo yang telah mendapatkan pelajaran tema kegemaranku, subtema gemar bernyanyi dan menari.
Validitas soal dapat dihitung menggunakan rumus korelasi product moment atau metode Pearson menurut Sudijono 2009: 206.
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Keterangan: = koefisien korelasi antara x dan y
N = jumlah subjek
∑ = jumlah perkalian antara skor x dan skor y x
= jumlah skor x y
= jumlah skor y = jumlah dari kuadrat x
= jumlah dari kuadrat y
Penghitungan validitas soal evaluasi dapat dicari dengan cara manual, yaitu dengan membandingkan r hitung dalam hal ini Pearson Correlation dengan
r tabel. Suatu soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Jumlah siswa pada kelas IV adalah 30 siswa, maka r tabelnya sebesar 0,361 pada taraf
signifikansi 5 dan 0,463 pada taraf signifikansi 1 Sugiyono, 2011: 333. Daftar r tabel tersebut dapat dilihat pada
Analisis validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Window Release 16. Astuti 2014: 67 mengemukakan
bahwa cara untuk mengetahui suatu soal dikatakan valid yaitu dengan melihat tanda asterix yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.01 level
2 tailed atau tanda asterix yang disebut sebagai correlation is significant at
the 0.05 level 2 tailed. Senada dengan Astuti, Taniredja Mustafidah
Dambariana, 2014: 74 menyatakan bahwa, cara mengetahui validnya suatu soal dari output SPSS dengan melihat tanda yang berarti koefisien validitas sangat
signifikan dengan tingkat kepercayaan 99, sedangkan tanda berarti tingkat kepercayaannya sebesar 95.
3.6.2. Reliabilitas